- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Diminta Dibongkar oleh AS-Australia, Ini Kehebatan Senapan SS2 Buatan Pindad


TS
psycho182
Diminta Dibongkar oleh AS-Australia, Ini Kehebatan Senapan SS2 Buatan Pindad

Quote:
Jakarta - Tim dari Australia dan Amerika Serikat meminta senapan buatan Pindad, yang digunakan tim TNI AD untuk memenangi kejuaraan lomba tembak, dibongkar. Mereka seolah tak percaya dengan prestasi pasukan Indonesia. Seperti apa spesifikasi senapan itu?
TNI AD menyabet gelar juara Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar di Victoria, Australia pertengahan Mei lalu. Tim ini mengalahkan tuan rumah Australia dan AS yang masing-masing harus puas di posisi dua dan tiga.
Dalam perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris.
Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto mengatakan, pihak AS dan Australia sempat berupaya meminta agar senjata yang digunakan tim Indonesia dibongkar. Tentu saja senjata itu tak lain adalah senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 buatan Pindad.
"Memang ada upaya penjegalan. Mereka minta senjata tim kita dicek saat pertandingan. Minta dibongkar," kata Wuryanto.
SS2, singkatan dari Senapan Serbu 2, adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang, merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya, SS1. Menurut Pindad, melalui laman websitenya, SS2 memiliki desain yang lebih ergonomis, memiliki akurasi yang lebih baik, tahan terhadap kelembaban tinggi dan lebih ringan.
Jarak jangkauan tembak SS2 mencapai 400- 500 meter dan dilengkapi teleskop Trijikon atau Close Quarter/Tactical CQT. Senjata SS-2 dapat dipasang: peredam, teropong malam, bayonet, serta pelontar granat kaliber 40 milimeter. Tak hanya itu saja, popornya dapat dilipat, sehingga mudah untuk dibawa oleh prajurit di lapangan.
SS2 menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg, sebagai catatan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg. Pada tahun 2006, TNI-AD membeli 10.000 pucuk senapan SS2.
Senapan itu dilengkapi ball stoper. Ketika peluru habis ditembakan, penembak tidak perlu mengokang kembali senjata untuk pengisian magazin.
SS2 V4 saat ini menjadi pegangan reguler Kopassus, Kopaska dan sebagian Brimob. Dikutip dari berbagai sumber, Brunei, Iraq dan Myanmar dikabarkan sedang bernegosiasi dengan Pindad untuk pembelian senapan ini, dalam jumlah besar.
Sedangkan untuk pistol GR Elite buatan Pindad yang digunakan tim TNI AD merupakan senjata dengan kaliber 9x19 mm. Sedangkan untuk versi Combat memiliki kaliber 9x19 mm. Kedua senjata ini bisa diisi dengan 15 peluru. Jangkauan tembaknya bisa mencapai 25 meter.
http://news.detik.com/read/2015/06/0...-buatan-pindad
Quote:
Canda Menhan: Isinya Bacaan
Jakarta - Tim Australia dan Amerika Serikat meminta senjata tim Indonesia dibongkar dalam lomba tembak Australian Army Skill at Armas Meeting (AASAM) 2015. Mereka seolah tak terima dikalahkan telak oleh kontingen dari TNI AD.
Menhan Ryamizard Ryacudu pun menanggapi hal tersebut dengan candaan. Jikalau senjata tim TNI AD benar-benar dibongkar, kata Ryamizard, paling-paling tim lawan hanya akan menemukan jimat di dalamnya.
"Kalau diminta dipreteli senjatanya, paling hanya baca-bacaan (jimat) aja itu isinya haha," ungkap Ryamizard di kantor Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Rabu (3/6/2015).
Meski ada kejadian seperti itu, hal tersebut dikatakan Ryamizard tak akan mempengaruhi hubungan baik antara Indonesia dengan Australia maupun AS. Bahkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott sudah berkali-kali meminta Ryamizard untuk datang ke negaranya.
"PM Australia sudah nyuruh-nyuruh saya ke sana terus tapi saya bilang selesaikan dulu masalah yang di sana, nanti saya ke sana didemo lagi," kata mantan KSAD itu.
Permasalahan yang dimaksud Ryamizard adalah mengenai penolakan Australia tentang hukuman mati gembong narkoba warga negaranya oleh Indonesia. Ia tidak ingin kedatangannya ke Australia akan menimbulkan masalah ke depannya.
"Hukuman mati saya sebarkan ke luar, kok ada yang bilang saya kontroversi. Kebijakan presiden harus didukung, saya selalu loyal dengan atasan. Walau ada masalah narkoba kita (RI-Australia) tetap baik-baik saja," tutur Ryamizard.
Dalam turnamen AASAM yang digelar pada 20-23 Mei lalu itu, tim TNI AD menang telak dengan memboyong 30 medali emas, 16 perak, dan 10 perunggu. Sementara Australia yang berada di posisi 2 mendapat 4 medali emas, 9 perak, dan 6 perunggu. Di posisi 3, AS hanya mampu membawa pulang 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Entah karena tidak terima kalah telak atau karena alasan lain, tim Australia dan AS meminta senjata yang digunakan tim TNI AD dibongkar. Senjata yang diminta dibongkar adalah buatan dalam negeri produksi PT Pindad jenis SS-2 V-4 Heavy Barel dan Pistol G-2 (Elite&Combat).
"Memang ada upaya penjegalan. Mereka minta senjata tim kita dicek saat pertandingan. Minta dibongkar," ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto, Selasa (2/6).
http://news.detik.com/read/2015/06/0...an?nd771104bcj
Quote:
Kiprah Regu Tembak TNI AD 8 Tahun Beruntun Kalahkan Pasukan AS dan Australia




Jakarta - TNI mengharumkan nama bangsa dalam lomba tembak tahunan yang digelar militer Australia. Tak main-main, tim TNI AD memenangi lomba Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) selama delapan tahun beruntun.
AASAM merupakan lomba tembak yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia dengan tujuan untuk mengukur kemampuan petembaknya dalam keterampilan menembak (marksmanship). Angkatan Darat Australia mengundang negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa serta Negara-negara Persemakmuran (Commonwealth), termasuk didalamnya kontingen TNI-AD.
Kompetisi itu pertama kali digelar pada tahun 2009. Terdapat empat kategori lomba yakni An Open Sniper Competition, The Champion Shot of the Army, Individual and Team events dan The international competition.
Sebelum kompetisi dengan format dan nama AASAM, Angkatan Darat Australia memiliki kejuaraan serupa dengan nama The Champion Shots Medal. Kompetisi yang terdiri dari tiga kategori menembak ini juga diikuti oleh tim dari negara-negara lain.
AASAM paling anyar dihelat pada 2 sampai 23 Mei 2015 di di Puckapunyal, Victoria, Australia. Kontingen TNI AD menyingkirkan 16 tim dari 14 negara yang menjadi kompetitor di kejuaraan ini.
Tim dari TNI AD mengoleksi 28 medali emas, 16 medali perak, dan 10 medali perunggu. Sedangkan tuan rumah Australia, hanya mampu mengoleksi 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu. Amerika Serikat harus puas dengan menduduki posisi tiga.
"Ini tahun ke-8 berturut-turut kita jadi juara," kata Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang melalui telepon, Selasa (2/6/2015) malam.
Dilansir dari Penerangan Kostrad, tim dari TNI AD itu terdiri dari 21 orang yang berisikan pejabat atau penembak dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad. Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris.
Selain perlombaan kategori beregu, juga diadakan perlombaan kategori perorangan. Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letda Inf Safrin Sihombing (Kopasus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Woli Hamsan (Kostrad).
Nah yang menarik, pihak Australia dan AS 'merasa tidak terima' dengan kemenangan tim TNI AD. Mereka bahkan sempat meminta senapan buatan Pindad yang dipakai penembak dari Indonesia, untuk dibongkar.
"Memang ada upaya penjegalan. Mereka minta senjata tim kita dicek saat pertandingan. Minta dibongkar," kata Wuryanto.
http://news.detik.com/read/2015/06/0...-dan-australia
yasudah bongkar saja . salut 

0
9.4K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan