JAKARTA - Dalam kasus prostitusi artis tentu pria kemayu bernama Robbi Abbas (32) alias RA sebagai mucikarinya menjadi tokoh sentral dalam bisnis esek-esek ini. Kalangan pejabat hingga pengusaha sangat terbantu dari tangan RA untuk mendapatkan pramuria artis yang diidam-idamkannya sebagai teman tidur di ranjang.
Pelanggan prostitusi artis dari kalangan elite bukan isapan jempol belaka. Pihak kepolisian dan kuasa hukum RA membenarkan hal tersebut. “Iya ada dari kalangan elite,” jelas Peter Ell, kuasa hukum RA di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (1/6/2015).
Peter menjelaskan kalangan elite yang dimaksud merupakan salah satu anggota dewan. Kendati demikian, Peter tidak mengetahui secara persis identitas anggota parlemen itu. “Si Obi (Robbi Abbas) kan tanya, kan biasanya ketemu berpakaian safari ciri-ciri (orangnya) anggota parlemen. Jadi ditanya ‘Pak komisi berapa? Ya, kamu enggak usah tanya-tanya’,” ujar Peter.
Kuasa hukum RA ini menyebut bahwa anggota dewan itu menjadi pelanggan pekerja seks komersial (PSK) artis sejak 2013. "Diminta bantu (oleh anggota parlemen) dari 2013. Ada itu namanya di dalam HP," ucap Peter.
Peter pun membantah jika kliennya merupakan mucikari prostitusi artis. Peter menuding sebaliknya. Transaksi haram itu justru datang dari artis yang bersangkutan. Menurut dia, para artis itu meminta dicarikan lelaki hidung belang yang berani bayar mahal atas jasa layanan seksnya.
“Obi bukan mucikari. Inisiatif itu datang dari artis-artis itu yang meminta bantuan Obi,” jelas Peter.
Lebih lanjut, Peter menjelaskan RA bukanlah perantara untuk aktivitas prostitusi AA. “Yang AA itu bukan inisiatif klien saya, tapi orang lain,” tuturnya. Meski berdalih, tetapi Peter ogah menyebut identitas yang menjadi mucikari AA.
Peter juga menegaskan adanya keterlibatan artis berinisial TM dalam jaringan prostitusi selebritis ini. Menurut Peter, setiap minggu TM meminta kepada RA untuk dicarikan pria hidung belang yang bisa diajak tidur bareng dengan tarif mahal. “Iya, benar (TM minta job),” tandasnya.
Menurut Peter, permintaan job kepada RA tidak hanya datang dari TM. Selebriti lainnya juga banyak melakukan hal serupa. Akan tetapi, Peter tidak mau memberitahukan identitas artis itu kepada publik. “Ada itu nomor HP-nya sudah disita sama polisi,” bebernya.
Adapun kabar yang beredar artis TM itu diduga Tyas Mirasih. Sebelumnya penyidik Polres Jakarta Selatan telah melakukan pemeriksaaan terhadap mantan kekasih Raffi Ahmad tersebut, pada Selasa (26/5/2015) lalu. Pemeriksaan TM masih berkaitan dengan kasus RA, dan statusnya masih sebatas saksi.
Oleh sebab itu, Peter meminta kepada kepolisian untuk memeriksa seluruh pihak yang diduga terlibat dalam kasus PSK artis ini. “Tindak pidana ini supaya terang benderang. Harus diperiksa semua sebagai saksi,” ujar Peter berharap.
Peter sudah sampaikan ciri-ciri anggota dewan yang menjadi pelanggan prostitusi artis ini kepada pihak kepolisian. Menurutnya, pemeriksaan menyeluruh ini penting dilakukan guna mengungkap kasus ini secara tuntas. Sebab, Peter menilai ada kesan RA sebagai kliennya dijadikan tumbal dalam kasus prostitusi artis ini.
“Jangan tebang baru pilih, supaya tidak ada dusta di antara kita,” pungkasnya.
Kasus PSK artis ini mencuat setelah tertangkapnya RA dan AA di salah satu hotel bintang lima di Jakarta. Polisi mengungkapkan untuk sekali transaksi bisnis lendir ini artis AA mematok tarif Rp 80 juta untuk layanan short time. Hingga kini RA masih mendekam di sel tahanan Polres Jakarta Selatan, dan artis AA dilepaskan karena statusnya sebagai saksi.