Merdeka.com - Pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda Putri, 11 Juni mendatang, bakal dihadiri sedikitnya 4 ribu tamu undangan.
Dari jumlah tersebut seribu di antaranya merupakan warga Solo, 2 ribu untuk para relawan Jokowi-JK, sedangkan sisanya para pejabat, petinggi negara, dan politisi.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) yang juga panitia acara pernikahan Gibran-Selvi mengatakan acara akbar tersebut akan diisi dengan rangkaian sesuai adat Jawa.

"Prosesi pernikahan dimulai dengan acara lamaran pada 9 Juni. Kemudian 10 Juni malam digelar acara midodareni di kediaman Presiden Jokowi di Sumber. Puncaknya ijab kabul 11 Juni pukul 09.00 di gedung Graha Saba Buana," ujar Rudy, Selasa (26/5).

Usai ijab kabul, kata Rudy, acara akan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan. Tamu undangan akan dibagi dalam 5 gelombang. Gelombang pertama sekitar pukul 10.00 WIB untuk warga Solo. Sedangkan untuk relawan dibagi dua, yaitu pada malam midodareni dan saat resepsi. Tamu yang sudah datang pada malam midodareni, lanjut dia, tidak bisa datang lagi saat resepsi.

"Resepsi pertama pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dengan tamu undangan sebanyak 1500 orang, dilanjutkan pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB dengan 1500 undangan, kemudian gelombang ketiga pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB dengan 1000 tamu undangan," jelasnya.

Sementara itu untuk resepsi malam hari, lanjut Rudy, dibagi dua sesi, yakni mulai pukul 18.30- 19.30 WIB dan pukul 19.30- 20.30 WIB. Resepsi hanya diperuntukkan bagi tamu penting atau VVIP, seperti para pejabat tinggi, tamu negara dan politisi. Namun siapa saja tamu penting tersebut, dia mengaku tak mengetahuinya.

"Saya tidak tahu siapa saja dan berapa jumlahnya. Yang menangani kesekretariatan negara," ucapnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-sebar-4-ribu-undangan-pernikahan-gibran-2-ribu-untuk-relawan.html
[hhw]

Menpan: Pejabat Kalau Pesta akan Tebar 500 Undangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Pan-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan pejabat yang menyelenggarakan pesta atau resepsi pernikahan maksimal hanya mengundang 500 orang dan tidak boleh mewah-mewah. "Yah jika 400 undangan tertulis yang disebar, undangan melalui SMS batasi sampai 100 orang saja jadi total cuma 500 saja tidak boleh lebih," katanya di Jakarta, Jumat.
Menurut Yuddy, dalam rangka pengendalian gaya hidup aparatur sipil negara karena pejabat adalah pelayan rakyat maka harus bisa menjadi teladan. "Teladan itu jangan bermewah-mewah, jangan berlebihan sehingga pestanya juga dengan undangan yang seperlunya saja," ujarnya.
Dia menjelaskan jika ada pejabat yang menyelenggarakan pesta di hotel-hotel mewah atau berbintang harus membatasi undangannya sehingga tidak membuat macet, tidak menjadi bahan pembicaraan dan lain sebagainya. "Kalau ada karangan bunga yang banyak juga pasti ada pegawainya, nah pembuatannya juga pasti pakai uang negara jadi lebih baik tidak usah saja," katanya lagi.
Dia menuturkan per tanggal 1 Januari 2015 peraturan ini akan diterapkan sehingga saat ini bagi pejabat yang sudah terlanjur mengadakan pesta dan menyebarkan undangan masih dimaklumi. "Ketika hal ini diumumkan dan diketahui masyarakat, maka akan saling mengawasi sehingga ketika ada pesta pejabat dengan jumlah undangan yang sangat banyak, inspektorat akan turun langsung untuk mengawasi dan mengecek," ujarnya.
Dia menambahkan yang ketahuan melanggar peraturan ini akan diberikan sanksi oleh inspektorat, di mana hal ini bertujuan agar terjadi penghematan dan mengurangi kesenjangan. "Pandai-pandailah mengukur diri dan jangan terlalu mewah, gedung pemerintah dan swasta yang disewakan namun murah dan sederhana, kenapa harus memilih hotel yang mewah dan mahal," tegasnya.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/21/nfdk6o-menpan-pejabat-kalau-pesta-akan-tebar-500-undangan