TEMPO.CO , Jakarta - Rektor Universitas Berkley,
Jakarta, Liartha S. Kembaren girang bukan
kepalang saat mengetahui seseorang yang diduga
mahasiswanya, bernama Arief Yahya, menjadi
menteri Presiden Joko Widodo. "Wah, kirimi saya
alamatnya. Saya mau kirim surat," kata Liartha
dengan suara girang saat dihubungi, Selasa, 2
Juni 2015.
Liartha mengaku Arief Yahya, yang kini menjabat
Menteri Pariwisata, memang salah satu
alumninya. Arief, kata Liartha, mengikuti program
doctor of philosophy (PhD) pada bidang
manajemen. "Saya lupa persisnya, tapi sekitar
tahun 2000-an,” ujar Liartha. “Dia ambil program
selama dua tahun.”
Menurut Liartha, saat itu Arief masih menjabat
Direktur PT Telkomsel. Sebelum bergabung
dengan Kabinet Kerja, Arief memang pernah
memimpin perusahaan telekomunikasi tersebut
pada 2002-2013.
University of Berkley, Michigan, membuka cabang
di Jakarta melalui kerja sama dengan Lembaga
Manajemen Internasional Indonesia (LMII).
Liartha adalah rektor universitas itu sekaligus
Ketua LMII.
Dalam situs resminya, LMII mempublikasikan
daftar alumni yang meraih gelar PhD dari kampus
tersebut. Sejumlah nama beken, seperti Arief
Yahya, anggota DPR Kamarudin Watubun dan Lili
Asdjudiredja, mantan Kepala Kepolisian Daerah
Sumatera Utara Inspektur Jenderal Hadiman,
serta mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa
Tengah Alexander Bambang Riatmodjo, ada
dalam daftar tersebut.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
M. Nasir menginspeksi mendadak kampus LMII
yang ada di Menteng, Jakarta Pusat, beberapa
waktu lalu. Dari hasil inspeksi, Nasir menyatakan
LMII adalah kampus bodong karena izinnya hanya
sebagai tempat kursus. Ijazah yang dikeluarkan
LMII juga dinyatakan palsu.
Liartha mengatakan semua nama yang ada dalam
situs LMII benar pernah mengikuti program PhD
Berkley, walau dia tak bisa mengingat pasti
tanggal-tanggalnya. "Sudah lama sekali, kampus
kami juga sudah pindah tiga kali."
Dia bahkan menyebutkan masih berhubungan
dengan mantan Kapolda Sumatera Utara
Inspektur Jenderal (Purnawirawan) Hadiman.
Melalui stafnya, Liartha mengklaim, Hadiman
mengatakan tak ada yang salah dengan kampus
Berkley. Hadiman, menurut Liartha, juga berjanji
akan memberikan dukungan. "Katanya, tak usah
layani Mendiknas yang baru ini," ucap Liartha.
sumber terpercaya
Kalau percaya M nasir, berarti kowi ngangkat menpar yg ijasahnya abal abal.
Sudah jadi hak ekskulsif panasbung untuk menghina dan membully panastak
