Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JiwasejatiAvatar border
TS
Jiwasejati
Kabareskrim Buwas itu Pejabat Pemberani atau Pejabat Stress ?
Seorang Pimpinan memang sudah seharusnya memiliki sifat yang berani. Berani mengambil suatu keputusan yang beresiko dalam kepemimpinannya, Berani membela dan memperjuangkan kebenaran dan Berani untuk menerima kesalahan bila dirinya ternyata salah. Itulah Pemimpin yang Berani.

Dan berbicara tentang Budi Waseso, gw rasa pejabat yang satu ini yang kata orang dinilai sebagai Pemberani kalau gw bilang sih nggak ada satupun alasan yang dapat dijadikan penilaian bahwa Buwas seorang yang Pemberani. Atau kalau bahasa pasarnya, Buwas itu beraninya dimana?

Kalau soal dulu nangkap mantan Bareskrim Komjen Susno Djuadji mah itu yang berani bukan Buwas melainkan Komandan Buwas saat itu. Siapa yang nanggung resiko waktu itu? Bukan Buwas kan?

Nah kalau nangkapin Preman atau nangkepin AA sama Mucikari RA juga biasa aja kok. Begitu juga untuk mengusut Kasus Korupsi, apa yang bisa dijadikan alasan untuk menilai Keberanian?

Memang tugas Polisi untuk hal-hal yang begituan. Apalagi dibekali Senpi dan Pasal-pasal UU yang membuat Polisi mampu memerangi kejahatan dalam bentuk apapun. Lagipula Lembaga Kepolisian itu lembaga besar dengan ratusan ribu personil di dalamnya.
Beda lagi kalau bicara tentang KPK yang sipil, kecil dan mungil. Sebagai Lembaga termuda dan lembaga kecil dengan keterbatasan personil, dengan keterbatasan fasilitas, semua oknum penjahat korupsi di Lembaga-lembaga Besar pernah disikat KPK, termasuk Polisi. Itu baru namanya Pemberani. Sayangnya setiap ada Pejabat Polisi yang jadi Tersangka KPK selalu saja muncul Sinetron Cicak Vs Buaya. Cape deh rakyat yang melihatnya.

Nah balik lagi ke cerita Buwas, kalau soal nangkapin Bambang Widjojanto dan Abraham Samad itu apanya yang bisa dibilang berani? Pejabat-pejabat tinggi negara dengan kesalahan sepele malah oleh Buwas ditangkapin kayak maling di jalan. Eh giliran ada Perwira Polisi yang ditengarai Korupsi oleh Buwas dicuekin saja dan tanpa penyidikan yang transparan langsung dinyatakan kasus itu Clear dan tidak melanggar hukum.

Contohnya kasus Budi Gunawan, mana tuh yang katanya mau Gelar Perkara secara Transparan? Mana tuh yang mau mengundang KPK dan lembaga pengawas independen untuk menyaksikan Gelar Perkara Budi Gunawan? Yang kek gitu mau dibilang Berani? Capedeeehhh….

Di sisi lain menurut gw, yang namanya Buwas itu terlalu sering melakukan Kenekatan dan Pembangkangan. Bahkan arahan Presiden pun tentang penahanan Novel Baswedan dilanggar oleh Buwas. Yang begini bukan Berani tetapi yang tepat adalah membangkang. Selain membangkang, cara-cara penangkapan dan penahanan bisa dibilang ngawur dan mengada-ada.

Dan beberapa hari yang lalu kembali Buwas bikin kontroversi lagi. Di depan media Buwas mengatakan tidak akan mau melaporkan kekayaannya kepada KPK. Buwas bilang kalau KPK perlu Laporan Kekayaannya silahkan saja selidiki sendiri. Ini benar-benar ngawur. Sebagai Penegak Hukum kok malah tidak taat Undang-undang yang berlaku? Buwas ingin jadi Pejabat Negara tetapi tidak mau melaporkan kekayaannya. Parah bingit yaa. Tetapi yang lebih parah lagi ternyata kengawuran Buwas malah direstui Wapres JK. Buset dah. Itu Wapres satu itu memang track recordnya nggak jauh-jauh dari berseberangan dengan Presiden, baik dulu Presiden SBY maupun Presiden sekarang Jokowi.

Nggak kurang-kurang yang belain Buwas, bahkan kemarin dari Kompolnas bilang omongan Buwas jangan dimaknai negative, begitu juga mantan Petinggi Polri Komjen (purn) Togar Sianipar meminta public berpikir positif terhadap omongan Buwas. Hallah ini apa-apaan lagi pak pensiunan polisi? Kok masyarakat yang disuruh memaklumi Buwas, bukannya Buwas yang seharusnya mengikuti peraturan?

Jadi lama-lama kalau dipikir-pikir sejak Duo Budi menjadi petinggi Polri kok semakin banyak aturan-aturan yang bisa berubah-berubah dan disesuaikan dengan kepentingan Duo Budi yaa? Sekali lagi cuman bisa bilang, capedeehhh…

Terus lagi masalah LHKPN ternyata semalam Buwas membantah berita-berita di media bahwa dirinya ogah melaporkan kekayaannya sebagai Pejabat Negara. Menurut Buwas media-media yang ada memplintir pernyataannya tentang hal tersebut. Bujug buneng. Ini mah ngawur lagi namanya.

Pada saat Buwas ngomong soal enggan melaporkan kekayaannya terhadap KPK pasti saat itu dihadiri banyak wartawan. Dan semua wartawan dalam mengambil informasi dari nara sumber selalu ada rekaman peristiwanya baik rekaman suara, rekaman gambar maupun rekaman video. Jadi tidak mungkin beberapa media yang memberitakan hal yang sama malah disebut melakukan plintiran berita.

Kalau memang Buwas merasa benar ya jangan ngomong doang. Laporkan tuh media-medianya biar diproses secara hukum. Tetapi bila Buwas cuman ngomong doang ya pasti penilaian masyarakat kepada Buwas malah semakin jelek. Udah jelek tambah lagi kejelekannya.

Begitulah dan akhirnya kita sampai pada peristiwa kemarin tepatnya pada saat peresmian Prakarsa Anak Bhayangkari di Graha Purna Wira, Jakarta, Selasa (2/6/2015). Entah bagaimana ceritanya atau entah bagaimana percakapannya dengan para wartawan, tiba-tiba Buwas mengatakan bahwa siapa pun yang menjadi pengkhianat di tubuh Polri akan mendapat sanksi yang paling keras.

"Saya tidak akan mencederai Polri, ini yang saya pegang teguh. Tidak boleh ada pengkhianat di tubuh siapa pun. Pengkhianat itu darahnya halal," ujar Buwas seusai peresmian Prakarsa Anak Bhayangkari di Graha Purna Wira, Jakarta.

Pertanyaannya kemudian, Apa maksud Buwas dengan Darah Penghianat itu Halal? Apakah mungkin maksudnya Penghianat Polri itu boleh dibunuh atau lebih seram lagi boleh diminum darahnya?

Ckckck… bagaimana mungkin seorang Pejabat Negara menggunakan istilah-istilah radikal seperti itu?

Lagipula nggak ada urusannya membicarakan Penghianat Kepolisian sebenarnya. Sebab kalau bicara tentang ada polisi yang menghianati Polri itu artinya Polisi harus melindungi sesamanya meskipun rekannya tersebut melakukan kesalahan. Polisi harus melindungi polisi lain agar tidak dihukum. Begitulah tepatnya.

Jadi, silahkan jawab sendiri pertanyaan pada judul artikel diatas.

Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2015...ampaign=Kpopwp


anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.9K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan