Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Muhammad Amin mengakui jika rencana pemerintah Australia mengurangi bantuan untuk Indonesia jadi terlaksana maka berpengaruh terhadap pembangunan di provinsi itu."Kalau dihentikan atau berkurang jelas berpengaruh, karena memang pembangunan di daerah ini berasal dari dana bantuan Australia," katanya di Mataram, Jumat (15/5).Menurut dia meski rencana tersebut belum dirasakan pengaruhnya, tetapi paling tidak, dia meminta pemerintah Indonesia bisa menyakinkan kembali pemerintah Australia, agar bantuan tersebut tidak di kurangi. Jika itu tidak berhasil, maka dia menilai diplomasi Indonesia terhadap pemerintah Australia gagal. Untuk itu, orang nomor dua di NTB ini berharap ada pembicaraan lebih lanjut antara Indonesia dengan Australia.

Seperti diketahui, Australia berencana memangkas 40% dari total bantuan yang selama ini diberikan ke Indonesia. NTB sendiri merupakan daerah penerima bantuan pemerintah Australia. Salah satunya, proyek peningkatan pemeliharaan infrastruktur jalan provinsi, bantuan lembaga inisiatif infrastruktur Australia untuk Indonesia atau Indonesia Infrastructure Initiative (IndII). IndII menyediakan dana Rp 1,2 triliun untuk program peningkatan pemeliharaan jalan provinsi atau Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) di wilayah NTB dalam kurun waktu 2013-2018. Proyek IndII dijajaki sejak awal Maret 2011 hingga penyusunan perencanaan kegiatan pada Juni 2012. Hanya saja, dana hibah itu harus ada dana pendamping dari APBD NTB yang porsinya lebih banyak yakni 60 persen APBD dan 40 persen dana hibah IndII. Pemprov NTB mencoba program PRIM IndII itu sampai 2015 dulu dan akan melanjutkannya sampai 2018 jika program tersebut berjalan baik.


http://m.beritasatu.com/nasional-internasional/274311-bantuan-australia-berkurang-pembangunan-ntb-tersendat.html

tanggapannya bray...