- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
(Update) Sepenggal Kisah Goresan Hati 2015 - antara cinta, persahabatan dan kenyataan


TS
anakkodok69
(Update) Sepenggal Kisah Goresan Hati 2015 - antara cinta, persahabatan dan kenyataan

Pernahkah agan mempunyai sebuah kenangan, yang disuatu waktu akan menjadi bagian dari cerita perjalanan hidup. Terkadang sebagian kenangan itu hanya akan tersimpan dihati dan terasa susah untuk diceritakan karena kenangan itu hanya bisa diungkapkan melalui sebuah tulisan yang mewakili sebuah goresan hati
Quote:
- Threads ini merupakan threads seorang pemula dengan sebuah penulisan yang sederhana, tanpa alur dan menggunakan kalimat percakapan sehari hari bukan tata bahasa yang baik dan benar
- Materi penulisan diambil dari pengalaman pribadi, penggalan isi bbm/sms, dan kalimat imajinasi untuk mendukung suatu cerita.
- terbuka untuk semua pembaca baik SR atau non SR.
- diperbolehkan untuk memberikan komentar, masukan, atau tidak memberikan komentar.
- kesalahan dalam penulisan nama,tempat,tanggal dan waktu dapat di edit sewaktu waktu, karena penulisan tidak dilakukan dengan membentuk draft terlebih dahulu, apa yang teringat langsung dituangkan dalam bentuk tulisan.
- tidak diizinkan mendiskreditkan threads lain, karena seni adalah kebebasan berekspresi bukan sesuatu yang baku.
- no spam,junk, atau komentar rekayasa untuk menaikan popularitas.
Izinkan ane berbagi satu dari berjuta juta pengalaman hidup yang ane alami....jadilah besar karena belajar dari masa lalu..selamat menikmati dan semoga terhibur

Spoiler for Part 1:
Hai sang waktu…
ucap gue lirih kepada selembar kertas kumal yang entah mengapa pena ini memaksa gue untuk memandang dan terus memandang hingga jemari ini tak kuasa lagi menahan laju pikiran yang seakan ingin tertumpah kedalam lembaran itu
ohhh shitttt….. Jakarta 10 januari 2015
Sebuah tanggal yang mungkin tidak akan terlupakan dalam perjalanan kehidupan gue, karena waktu mengajarkan bahwa sebuah kenangan akan tercipta ketika seseorang menikmatinya menjadi sebuah keindahan tanpa memandang ada kebahagian atau kegetiran disana, dan jangan pula berharap untuk mengulanginya karena mungkin hasilnya akan merusak semua keindahan kenangan itu…
29 nopember 2013
“Panasnya…” , rasa panas ditubuh ini.. mengantarkan ocehan mulut ini menemani perjalanan gue menuju kantor, tempat dimana gue biasa menghabiskan waktu hari demi hari.
Mungkin hari ini merupakan hari yang membahagiakan bagi gue, maklum hari jum’at dan bertepatan dengan gaji yang gue tunggu tunggu kemunculannya dilayar mesin atm. Bergegas langkah kaki ini berjalan menuju anjungan atm yg terletak tepat didepan kantor
Seribu angan muncul bersamaan dengan munculnya deretan angkal dilayar, hmmm.. makan enak,beli mobil, motor, jalan jalan keluar negeri atau... huftttt ….angka angka dilayar itu sekarang menyadarkan gue dari tingginya khayalan ini dan seakan akan meneriakan sesatu ditelinga ini
“ bangun woiii, jangan kebanyakan berkhayal.... !!!”
Percaya tidak percaya dengan tampilan yang terpampang dilayar, ahhh...deretan angka itu masih terlalu jauh dari semua khayalan ini, jangankan untuk memiliki itu semua ,sekedar mencukupi kebutuhan hidup selama sebulan penuh saja itu sudah lebih dari bagus
Muncul sebuah tawa kecil, begitu menyadari semua kekonyolan yang gue lakukan ini,tanpa gue sadari tampak seorang bapak tua yang sedari tadi sudah mengantri dibelakang gue dan memperhatikan semua tingkah konyol ini.
“ ada apa mas, koq sampeyan tertawa geli gitu...?”, ucapnya dengan penuh selidik, mungkin ada sedikit rasa ketakutan dihatinya, melihat tingkah laku gue yang aneh ini
“ gak ada apa apa pak.. tapi hati hati menggunakan atmnya sepertinya sedang banyak rayapnya..” ucap gue sekenanya sambil tersenyum beranjak pergi meninggalkan bapak tua itu dengan kebingungannya
tik..tok..tik..tok..
Tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam 17.30, dengan segera jari jari tangan ini bergerak melakukan tugasnya untuk menshutdown computer serta mematikan layarnya, sekali lagi ingat mematikan layar computer, bukan mematikan lilin..bisa bisa nanti gue disangka bekerja dipesugihan alias lagi ngepet...., seribu rencana langsung bermunculan, deretan angka angka di keypad hp seakan merespon semua rencana yang terbayang dikepala ini, tampaknya kalian sudah kangen dengan pijatan jari ini..ucap gue dalam hati
" hallo di, gue otw ke kantor lu sekarang..” ucap gue dengan antusias
" oks dit, gue tunggu.. gak pake lama ” jawab aldi
Hari ini gue berencana berkunjung ke kantor teman gue... aldi, dan disinilah semua cerita itu bermulai
Dengan menggunakan sepeda motor, akhirnya gue berangkat menuju Jl. Majapahit Jakarta, hmm… sepertinya ada yang salah, ohhh iya sepeda motor yang gue gunakan bukanlah milik sendiri tapi menumpang alias ngojek, setelah setengah jam perjalanan melalui semerawutnya lalu lintas Jakarta, tibalah gue disana.
“ lamanya lu bro, hampir aja gue ditawar sama supir angkot..” seloroh aldi ketika melihat gue turun dari ojek
“ sorry macet ” jawab gue dengan sedikit rasa bersalah
ternyata selain aldi sudah ada kawan kawan gue yang lain, agus, dewi, rita dan indah, kebetulan mereka bekerja dalam perusahaan yang sama, yang bergerak dalam bidang IT, tapi tatapan mata gue tiba tiba terfokus pada satu sosok yang mungkin masih terasa asing bagi gue.
" dit..kenalkan kawan baru kita " ucap aldi membuyarkan tatapan mata ini, dengan memberanikan diri gue sodorkan tangan untuk mengajaknya berkenalan
" radit… "
" hai gue airin….." jawabnya dengan tersenyum simpul
inilah sebuah senyum yang nantinya akan mengganggu hari hari gue dengan sebuah goresan hati
ucap gue lirih kepada selembar kertas kumal yang entah mengapa pena ini memaksa gue untuk memandang dan terus memandang hingga jemari ini tak kuasa lagi menahan laju pikiran yang seakan ingin tertumpah kedalam lembaran itu
ohhh shitttt….. Jakarta 10 januari 2015
Sebuah tanggal yang mungkin tidak akan terlupakan dalam perjalanan kehidupan gue, karena waktu mengajarkan bahwa sebuah kenangan akan tercipta ketika seseorang menikmatinya menjadi sebuah keindahan tanpa memandang ada kebahagian atau kegetiran disana, dan jangan pula berharap untuk mengulanginya karena mungkin hasilnya akan merusak semua keindahan kenangan itu…
29 nopember 2013
“Panasnya…” , rasa panas ditubuh ini.. mengantarkan ocehan mulut ini menemani perjalanan gue menuju kantor, tempat dimana gue biasa menghabiskan waktu hari demi hari.
Mungkin hari ini merupakan hari yang membahagiakan bagi gue, maklum hari jum’at dan bertepatan dengan gaji yang gue tunggu tunggu kemunculannya dilayar mesin atm. Bergegas langkah kaki ini berjalan menuju anjungan atm yg terletak tepat didepan kantor
Seribu angan muncul bersamaan dengan munculnya deretan angkal dilayar, hmmm.. makan enak,beli mobil, motor, jalan jalan keluar negeri atau... huftttt ….angka angka dilayar itu sekarang menyadarkan gue dari tingginya khayalan ini dan seakan akan meneriakan sesatu ditelinga ini
“ bangun woiii, jangan kebanyakan berkhayal.... !!!”
Percaya tidak percaya dengan tampilan yang terpampang dilayar, ahhh...deretan angka itu masih terlalu jauh dari semua khayalan ini, jangankan untuk memiliki itu semua ,sekedar mencukupi kebutuhan hidup selama sebulan penuh saja itu sudah lebih dari bagus
Muncul sebuah tawa kecil, begitu menyadari semua kekonyolan yang gue lakukan ini,tanpa gue sadari tampak seorang bapak tua yang sedari tadi sudah mengantri dibelakang gue dan memperhatikan semua tingkah konyol ini.
“ ada apa mas, koq sampeyan tertawa geli gitu...?”, ucapnya dengan penuh selidik, mungkin ada sedikit rasa ketakutan dihatinya, melihat tingkah laku gue yang aneh ini
“ gak ada apa apa pak.. tapi hati hati menggunakan atmnya sepertinya sedang banyak rayapnya..” ucap gue sekenanya sambil tersenyum beranjak pergi meninggalkan bapak tua itu dengan kebingungannya
tik..tok..tik..tok..
Tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam 17.30, dengan segera jari jari tangan ini bergerak melakukan tugasnya untuk menshutdown computer serta mematikan layarnya, sekali lagi ingat mematikan layar computer, bukan mematikan lilin..bisa bisa nanti gue disangka bekerja dipesugihan alias lagi ngepet...., seribu rencana langsung bermunculan, deretan angka angka di keypad hp seakan merespon semua rencana yang terbayang dikepala ini, tampaknya kalian sudah kangen dengan pijatan jari ini..ucap gue dalam hati
" hallo di, gue otw ke kantor lu sekarang..” ucap gue dengan antusias
" oks dit, gue tunggu.. gak pake lama ” jawab aldi
Hari ini gue berencana berkunjung ke kantor teman gue... aldi, dan disinilah semua cerita itu bermulai
Dengan menggunakan sepeda motor, akhirnya gue berangkat menuju Jl. Majapahit Jakarta, hmm… sepertinya ada yang salah, ohhh iya sepeda motor yang gue gunakan bukanlah milik sendiri tapi menumpang alias ngojek, setelah setengah jam perjalanan melalui semerawutnya lalu lintas Jakarta, tibalah gue disana.
“ lamanya lu bro, hampir aja gue ditawar sama supir angkot..” seloroh aldi ketika melihat gue turun dari ojek
“ sorry macet ” jawab gue dengan sedikit rasa bersalah
ternyata selain aldi sudah ada kawan kawan gue yang lain, agus, dewi, rita dan indah, kebetulan mereka bekerja dalam perusahaan yang sama, yang bergerak dalam bidang IT, tapi tatapan mata gue tiba tiba terfokus pada satu sosok yang mungkin masih terasa asing bagi gue.
" dit..kenalkan kawan baru kita " ucap aldi membuyarkan tatapan mata ini, dengan memberanikan diri gue sodorkan tangan untuk mengajaknya berkenalan
" radit… "
" hai gue airin….." jawabnya dengan tersenyum simpul
inilah sebuah senyum yang nantinya akan mengganggu hari hari gue dengan sebuah goresan hati
Spoiler for Part 2:
Sebelumnya perkenalkan dulu, nama gue radit, sekarang gue bekerja di salah satu perusahaan didaerah kebun sirih jakarta, pekerjaan yang menuntut gue untuk tinggal bermukim dijakarta, sebuah kota yang padat dan pengap ini, gue lama menetap dibandung tepatnya di cimahi, awalnya setelah lulus kuliah, gue mencoba untuk membuka usaha sendiri, tapi nasib berkata lain, usaha gue gak berjalan dengan baik tapi mungkin juga itu merupakan garis hidup yg membimbing gue untuk mengadu nasib dijakarta
Tidak gampang untuk mengadu nasib dijakarta, lamaran demi lamaran kerja gue kirimkan, begitu juga dengan panggilan panggilan interview, sudah terlalu banyak bahkan nyaris membuat gue frustasi, tapi ada nilai positif yang gue dapatkan dari perjalanan hidup ini, gue jadi mempunyai banyak kawan, disitulah gue mulai mengenal aldi, agus, dewi, rita dan indah.
Ditengah rasa frustasi, akhirnya gue mendapatkan pekerjaan disalah satu perusahaan yang lumayan agak besar didaerah rasuna said, berhubung didaerah rasuna harga kostan agak mahal, jadilah gue terdampar di kostan yang terletak di daerah margonda depok dengan fasilitas seadanya dan yang pasti murah.
“ heiii...jadi mau kemana kita dit..!!! "
Pertanyaan ini sontak membuyarkan tatapan dan jabatan tangan gue, haduhhh.. malunya,..sumpah kadang kadang teman gue ini suka tidak tenggang rasa dalam hal pengertian.
“ terserah...” jawab gue sambil cengar cengir menahan malu
Akhirnya malam ini kami menghabiskan waktu dengan menonton film dan menikmati cemilan di sebuah cafe, tidak ada yang berbeda dengan acara ngumpul ngumpul seperti yang biasa kami lakukan, tapi ada suatu keindahan yang melebihi arti kata sebuah perbedaan.
30 nopember 2013
Esok paginya, gue terbangun dengan sejuta rasa penasaran dan juga yang pasti dengan kondisi dompet yang agak sedikit mengurus akibat acara kumpul kumpul semalam.
“ ting.. ting. .ting ”
Terdengar suara yang sudah sangat familiar dengan telinga ini, dengan bergegas gue langkahkan kaki menuju arah suara itu, udara pagi itu masih terasa dingin, maklum kostan gue terletak agak menjorok ke dalam dari bisingnya jalan raya dengan hamparan pohon belimbing disekitar kostan
“ buburnya satu kang...gak pake lama ” ucap gue dengan perut yang mulai tidak bisa diajak kompromi
“ siap bang radit..yang seperti biasa kan..” jawab akang bubur sambil membuat seporsi bubur ayam dengan campuran seperti biasa, kerupuk sedikit, bubur sama ayamnya agak banyak, biasa strategi anak kost biar perut ini bisa tahan sampai sore, dalam sekejap bubur yang sudah dihidangkan sudah menjadi teman cacing cacing didalam perut ini yang sedari tadi berisiknya bisa mengusik tetangga kost yang masih tertidur pulas
“ wahhh kyknya lagi ceria nih bang...mukanya gak seperti biasanya ” ucap akang bubur
“ ahh gak juga kang... ” balas gue sekenanya, maklum posisi perut ini lagi luar biasa kenyangnya
“ bener bang radit..bedaa, biasanya tuh yang saya tau bang radit kalau habis makan bubur jarang bengong sambil senyam senyum gitu..biasanya bengong sambil bingung cari sesuatu....”
Hahahaha... kupret nih tukang bubur nyindir gue, tau aja kalau lagi tanggal tua gue kebingungan cari duit buat bayar bubur,
“ beda apanya sih kang, sok tau nih.. ” ucap gue membela diri
“ bang radit, kalau yang saya tau tuh, biasanya muka kayak gitu tuh, muka orang yang habis dapat duit atau muka yang habis kenalan sama cewek cakep...gitu bang...” jawab tukang bubur sambil mulai bergegas membereskan tumpukan mangkok kotor untuk dicuci
Widihhh makin mirip dukun nih tukang bubur gerutu gue dalam hati
“ wahh kang, kalau akang bilang gue habis dapet duit itu benar… kan gue habis gajian, tapi kalau kenalan sama cewek..”
mendadak gue terdiam, kenalan sama cewek..pikiran gue mencoba untuk mengingat ingat lagi...ya ampun nih tukang bubur harusnya dia jadi anggota intel bukan jadi tukang bubur, ucapan itu seperti chekmate dalam permainan catur, benar benar mengingatkan gue kembali pada rasa penasaran itu, rasa penasaran yang sebenarnya telah hilang dikalahkan rasa lapar.
“ ya udah bang saya pergi dulu...” ucap akang bubur sambil mendorong gerobak buburnya melangkah pergi, meninggalkan gue yang masih terbengang bengong dengan rasa penasaran.
Sosok airin ini membuat gue terbangun pagi tadi dengan rasa penasaran yang memenuhi otak ini, kembali rasa penyesalan hadir didalam hati, menyesal dengan semua ketololan gue malam itu, kenapa saat ngumpul gue hanya bisa senyam senyum gak jelas, kenapa gue gak coba mengakrabkan diri, kenapa gue gak coba cari tau siapa dia
“ haduh emak ” mendadak sosok nyokap gue hadir dalam ingatan ini
bodohnya anakmu ini mak, mempunyai rasa penasaran pada sosok sahabat yang baru gue kenal.. dia itu kan cuma sahabat, kenapa gue harus penasaran” umpat gue didalam hati, gue harus hapus semua rasa penasaran ini.... sebuah tekad yang terucap seiring langkah memasuki kamar kost.
Tidak gampang untuk mengadu nasib dijakarta, lamaran demi lamaran kerja gue kirimkan, begitu juga dengan panggilan panggilan interview, sudah terlalu banyak bahkan nyaris membuat gue frustasi, tapi ada nilai positif yang gue dapatkan dari perjalanan hidup ini, gue jadi mempunyai banyak kawan, disitulah gue mulai mengenal aldi, agus, dewi, rita dan indah.
Ditengah rasa frustasi, akhirnya gue mendapatkan pekerjaan disalah satu perusahaan yang lumayan agak besar didaerah rasuna said, berhubung didaerah rasuna harga kostan agak mahal, jadilah gue terdampar di kostan yang terletak di daerah margonda depok dengan fasilitas seadanya dan yang pasti murah.
“ heiii...jadi mau kemana kita dit..!!! "
Pertanyaan ini sontak membuyarkan tatapan dan jabatan tangan gue, haduhhh.. malunya,..sumpah kadang kadang teman gue ini suka tidak tenggang rasa dalam hal pengertian.
“ terserah...” jawab gue sambil cengar cengir menahan malu
Akhirnya malam ini kami menghabiskan waktu dengan menonton film dan menikmati cemilan di sebuah cafe, tidak ada yang berbeda dengan acara ngumpul ngumpul seperti yang biasa kami lakukan, tapi ada suatu keindahan yang melebihi arti kata sebuah perbedaan.
30 nopember 2013
Esok paginya, gue terbangun dengan sejuta rasa penasaran dan juga yang pasti dengan kondisi dompet yang agak sedikit mengurus akibat acara kumpul kumpul semalam.
“ ting.. ting. .ting ”
Terdengar suara yang sudah sangat familiar dengan telinga ini, dengan bergegas gue langkahkan kaki menuju arah suara itu, udara pagi itu masih terasa dingin, maklum kostan gue terletak agak menjorok ke dalam dari bisingnya jalan raya dengan hamparan pohon belimbing disekitar kostan
“ buburnya satu kang...gak pake lama ” ucap gue dengan perut yang mulai tidak bisa diajak kompromi
“ siap bang radit..yang seperti biasa kan..” jawab akang bubur sambil membuat seporsi bubur ayam dengan campuran seperti biasa, kerupuk sedikit, bubur sama ayamnya agak banyak, biasa strategi anak kost biar perut ini bisa tahan sampai sore, dalam sekejap bubur yang sudah dihidangkan sudah menjadi teman cacing cacing didalam perut ini yang sedari tadi berisiknya bisa mengusik tetangga kost yang masih tertidur pulas
“ wahhh kyknya lagi ceria nih bang...mukanya gak seperti biasanya ” ucap akang bubur
“ ahh gak juga kang... ” balas gue sekenanya, maklum posisi perut ini lagi luar biasa kenyangnya
“ bener bang radit..bedaa, biasanya tuh yang saya tau bang radit kalau habis makan bubur jarang bengong sambil senyam senyum gitu..biasanya bengong sambil bingung cari sesuatu....”
Hahahaha... kupret nih tukang bubur nyindir gue, tau aja kalau lagi tanggal tua gue kebingungan cari duit buat bayar bubur,
“ beda apanya sih kang, sok tau nih.. ” ucap gue membela diri
“ bang radit, kalau yang saya tau tuh, biasanya muka kayak gitu tuh, muka orang yang habis dapat duit atau muka yang habis kenalan sama cewek cakep...gitu bang...” jawab tukang bubur sambil mulai bergegas membereskan tumpukan mangkok kotor untuk dicuci
Widihhh makin mirip dukun nih tukang bubur gerutu gue dalam hati
“ wahh kang, kalau akang bilang gue habis dapet duit itu benar… kan gue habis gajian, tapi kalau kenalan sama cewek..”
mendadak gue terdiam, kenalan sama cewek..pikiran gue mencoba untuk mengingat ingat lagi...ya ampun nih tukang bubur harusnya dia jadi anggota intel bukan jadi tukang bubur, ucapan itu seperti chekmate dalam permainan catur, benar benar mengingatkan gue kembali pada rasa penasaran itu, rasa penasaran yang sebenarnya telah hilang dikalahkan rasa lapar.
“ ya udah bang saya pergi dulu...” ucap akang bubur sambil mendorong gerobak buburnya melangkah pergi, meninggalkan gue yang masih terbengang bengong dengan rasa penasaran.
Sosok airin ini membuat gue terbangun pagi tadi dengan rasa penasaran yang memenuhi otak ini, kembali rasa penyesalan hadir didalam hati, menyesal dengan semua ketololan gue malam itu, kenapa saat ngumpul gue hanya bisa senyam senyum gak jelas, kenapa gue gak coba mengakrabkan diri, kenapa gue gak coba cari tau siapa dia
“ haduh emak ” mendadak sosok nyokap gue hadir dalam ingatan ini
bodohnya anakmu ini mak, mempunyai rasa penasaran pada sosok sahabat yang baru gue kenal.. dia itu kan cuma sahabat, kenapa gue harus penasaran” umpat gue didalam hati, gue harus hapus semua rasa penasaran ini.... sebuah tekad yang terucap seiring langkah memasuki kamar kost.
Spoiler for Part 3:
Entah sudah berapa lama mata ini tidak bisa juga terpejam, gue coba memainkan BB dengan berbagai macam gamenya, hingga akhirnya mata gue terpaku pada salah satu nama kontak yang tersimpan di hp
".. INDAH..."
Sebuah ide tiba tiba hadir dikepala ini, melalui indahh gue bisa mencari tau siapa airin itu
“ walahhh..niat mau gak penasaran koq jadi seperti ini...” ucap gue sambil menepuk kening, ternyata rasa penasaran ini telah mengalahkan akal sehat, segera gue hubungi no indah sambil mengatur rencana obrolan basa basi sebelum ke inti pembicaraan... modus tingkat dewa.
“ hallo..in apa kabar ”..ucap gue membuka pembicaraan, terasa kaku sekali kalimat pembuka ini
“ baik dit, wahh tumben nih nelepon.. ada apa nih hayuuu ngaku..” balas indah dengan sedikit tertawa
Wahhh sepertinyanya dia sudah bisa menebak arah pembicaraan gue…. malunya.. berhubung sudah tanggung malu, lanjutkann.. ucap gue dalam hati membangkitkan keberanian
“ begini in gue mau tanya ” ucap gue sambil tertawa
“ pasti mau tanya soal airin yaa ” ucap indah memotong pembicaraan
“ iya...” sebuah kalimat pengakuan yang keluar dari mulut ini seperti sebuah kalimat yang membebankan gue dengan sebuah kata…malu
“ ya udah besok senin, main ke kantor sekalian traktir gue, biar lu sekalian bisa ngobrol sama airin.., lagian teman macam apa lu kemarin ketemu cuma senyam senyum gak jelas gitu, bukannya diajak ngobrol...” ucap indah nyerocos seperti suara lokomotif kereta yang mengeluarkan bunyinya.
asyikkk jerit gue dalam hati, tapi asyiknya pakai tapi nih... dompet gue bakalan tambah menjerit gara gara si indah minta ditraktir, tapi sekali lagi semuanya demi...demi hilangnya rasa penasaran gue.. segera gue akhiri pembicaraan dengan indah ditelepon
Hari mulai beranjak sore, tapi buat gue hari ini merupakan hari yang terasa lama untuk berlalu, rasa keingin tahuan gue akan sosok airin membuat jarum jam terasa lambat untuk berputar.
Ohhh tuhan.. kenapa bisa bisanya gue merindukan hari senin….
2 Desember 2013
Senin pagi ini sengaja gue langkahkan kaki lebih awal menuju kantor, distasiun kereta gue sempatkan diri untuk menyantap beberapa potong gorengan untuk sekedar mengganjal rasa lapar. Udara dingin didalam gerbong kereta yang gue tumpangi lambat laun mulai berganti panas seiring dengan mulai penuh sesaknya penumpang yangg naik disetiap stasiun persinggahan. 45 menit lamanya gue menjalani perjalanan ini, lumayan..menikmati sauna gratis dipagi hari.. hibur gue dalam hati.
Dengan kemeja yang agak basah akhirnya sampai juga gue dikantor tercinta ini, entah mengapa hari ini ada sedikit rasa semangat dibanding senin sebelumnya, hari ini gue mulai aktifitas seperti biasanya dengan deretan angka angka dan kasus perpajakan yang membuat kening ini penuh dengan kerutan.
“ bro..nanti sore kita karaokean yuks ” ajak ires membuka pembicaraan ditengah bisingnya suara hiruk pikuk orang yg sedang menikmati makan siang
“ ide bagus tuh..udah lama kita gak refresing nih ” ucap adi dan kumkum menimpali
Ires,adi,dan kumkum adalah teman gue, yang kebetulan bekerja di divisi yang sama
“ boleh jg tuh..” jawab gue dengan antusias,
“ ehhh...sepertinya gue gak bisa deh, hari ini gue ada janji dengan teman bro ” ucap gue mencoba meralat jawaban
“ ahh payah nih..modus lu dit, paling mau janjian sama cewek nih ” celoteh adi dengan candanya
“ jangan lupa bawa kontrasepsi bro kalau janji sama cewek..ehhh sama cowok juga deh biar aman..” timpal kumkum dengan tertawa, pecahlah tawa kami siang ini menemani santap siang yang ala kadarnya.
".. INDAH..."
Sebuah ide tiba tiba hadir dikepala ini, melalui indahh gue bisa mencari tau siapa airin itu
“ walahhh..niat mau gak penasaran koq jadi seperti ini...” ucap gue sambil menepuk kening, ternyata rasa penasaran ini telah mengalahkan akal sehat, segera gue hubungi no indah sambil mengatur rencana obrolan basa basi sebelum ke inti pembicaraan... modus tingkat dewa.
“ hallo..in apa kabar ”..ucap gue membuka pembicaraan, terasa kaku sekali kalimat pembuka ini
“ baik dit, wahh tumben nih nelepon.. ada apa nih hayuuu ngaku..” balas indah dengan sedikit tertawa
Wahhh sepertinyanya dia sudah bisa menebak arah pembicaraan gue…. malunya.. berhubung sudah tanggung malu, lanjutkann.. ucap gue dalam hati membangkitkan keberanian
“ begini in gue mau tanya ” ucap gue sambil tertawa
“ pasti mau tanya soal airin yaa ” ucap indah memotong pembicaraan
“ iya...” sebuah kalimat pengakuan yang keluar dari mulut ini seperti sebuah kalimat yang membebankan gue dengan sebuah kata…malu
“ ya udah besok senin, main ke kantor sekalian traktir gue, biar lu sekalian bisa ngobrol sama airin.., lagian teman macam apa lu kemarin ketemu cuma senyam senyum gak jelas gitu, bukannya diajak ngobrol...” ucap indah nyerocos seperti suara lokomotif kereta yang mengeluarkan bunyinya.
asyikkk jerit gue dalam hati, tapi asyiknya pakai tapi nih... dompet gue bakalan tambah menjerit gara gara si indah minta ditraktir, tapi sekali lagi semuanya demi...demi hilangnya rasa penasaran gue.. segera gue akhiri pembicaraan dengan indah ditelepon
Hari mulai beranjak sore, tapi buat gue hari ini merupakan hari yang terasa lama untuk berlalu, rasa keingin tahuan gue akan sosok airin membuat jarum jam terasa lambat untuk berputar.
Ohhh tuhan.. kenapa bisa bisanya gue merindukan hari senin….
2 Desember 2013
Senin pagi ini sengaja gue langkahkan kaki lebih awal menuju kantor, distasiun kereta gue sempatkan diri untuk menyantap beberapa potong gorengan untuk sekedar mengganjal rasa lapar. Udara dingin didalam gerbong kereta yang gue tumpangi lambat laun mulai berganti panas seiring dengan mulai penuh sesaknya penumpang yangg naik disetiap stasiun persinggahan. 45 menit lamanya gue menjalani perjalanan ini, lumayan..menikmati sauna gratis dipagi hari.. hibur gue dalam hati.
Dengan kemeja yang agak basah akhirnya sampai juga gue dikantor tercinta ini, entah mengapa hari ini ada sedikit rasa semangat dibanding senin sebelumnya, hari ini gue mulai aktifitas seperti biasanya dengan deretan angka angka dan kasus perpajakan yang membuat kening ini penuh dengan kerutan.
“ bro..nanti sore kita karaokean yuks ” ajak ires membuka pembicaraan ditengah bisingnya suara hiruk pikuk orang yg sedang menikmati makan siang
“ ide bagus tuh..udah lama kita gak refresing nih ” ucap adi dan kumkum menimpali
Ires,adi,dan kumkum adalah teman gue, yang kebetulan bekerja di divisi yang sama
“ boleh jg tuh..” jawab gue dengan antusias,
“ ehhh...sepertinya gue gak bisa deh, hari ini gue ada janji dengan teman bro ” ucap gue mencoba meralat jawaban
“ ahh payah nih..modus lu dit, paling mau janjian sama cewek nih ” celoteh adi dengan candanya
“ jangan lupa bawa kontrasepsi bro kalau janji sama cewek..ehhh sama cowok juga deh biar aman..” timpal kumkum dengan tertawa, pecahlah tawa kami siang ini menemani santap siang yang ala kadarnya.
Spoiler for Part 4:
Tanpa terasa jam kantor sudah berakhir, inilah momen yang gue nantikan..bergegas gue menuju toilet untuk sekedar merapihkan diri, menyegarkan muka dengan basuhan air, memberi sedikit wewangian dibadan, walaupun hanya dengan menggunakan pengharum ruangan.
“ jangan lupa kontrasepsinya broo...!! ” teriak adi dengan tertawa sambil meninggalkan ruangan
“ hahhhh...” tinggalah gue yang terbengang bengong disertai tatapan mata dan tertawaan dari teman kantor gue yg lain
Dengan segera, gue tinggalkan ruangan dan menuju tempat pemberhentian taksi, oalahh..ojek maksudnya..dan berangkattt...
“ mana orangnya nih.... ” tanya gue dalam hati, setibanya dipekarangan kantor perusahaan IT yg lumayan ternama itu, segera gue ambil hp dan mencoba menghubungi indah
“ halo dit, lu keatas aja.. langsung keruangan gue ya..udah ada yang lainnya juga nih..” jawab indah di telepon
Gue langkahkan kaki menuju lift untuk menuju ke ruangan kerja indah, dengan detak jantung yang berdegup kencang, gue berpikir..mau ngobrol apa ya..?. bodohnya diri ini maki gue dalam hati, mau ketemu teman koq setegang ini..jangan jangan benar nih… gue agak gangguan jiwa..
Setibanya diruangan, tampak mereka sudah berkumpul disana, komplit dengan team yang sama seperti biasanya.. tapi gue gak melihat sosok yang gue cari..lohhh airinnya koq gak ada.., hilang semua rasa semangat gue, mendadak rasa letih begitu terasa
“ duduk sini dit..koq jd bengong gitu..” ucap aldi membuyarkan tatapan mata gue yg kosong
“ tenang dit, teman baru kita ada koq..tuh orangnya lagi sholat...” ucap dewi sambil tersenyum
Mendengar ucapan itu, semua rasa letih seketika sirna.. mirip disinetron sinetron gitu deh, mendadak gue teringat kalau gue juga belum melaksanakan sholat magrib
“ di.. gus... gue belum sholat magrib, sholat bareng yuks ” ajak gue kepada aldi dan Agus
“ wahhh gue sama aldi baru aja selesai sholat..ya udah lu sholat aja dulu sebelum habis waktunya…” jawab agus sambil menunjuk ruang mushola, segera gue langkahkan kaki menuju mushola dan bergegas mengambil wudhu, segarnya air wudhu benar benar membuat badan ini terasa lebih segar, dengan agak terburu buru takut waktu magrib segera habis, segera gue memasuki ruangan mushola, mungkin inilah momen yang gak akan gue lupakan seumur hidup.
pintu mushola seakan menjadi saksi bisu akan munculnya sebuah rasa dihati ini, terlihat airin yang berjalan hendak meninggalkan ruangan mushola, sosok yang selama ini mengusik rasa penasaran gue...ya airin... tingginya mungkin sekitar 160-165 dengan badan yang proposional, kulit putih, rambut hitam sebahu dengan poninya, hidung yang terlihat tidak begitu mancung tapi cocok dengan ukuran wajahnya.. tapi yang pasti wajahnya..wajah itu terlihat sempurna..bersih menyejukan tanpa makeup yang menghiasi wajahnya.. mendadak badan ini terasa kaku, mulut ini terasa terkunci, mungkin kalau gue ada potensi penyakit darah tinggi, saat ini juga gue udah terserang stroke..
“ ehhh raditt..” ucap airin, sungguh itu ucapan terlembut yang pernah gue dengar...hayahhh..sungguh lebainya gue saat ini..
“ hai airin..” ucap gue dengan suara yang terasa susah untuk keluar dari mulut ini, dengan sigapnya gue langsung mengulurkan tangan mengajaknya bersalaman
“ radittt..lu kan mau sholat ” ucap airin sambil tersenyum mencoba mengingatkan kebodohan gue, sungguh rasanya menit menit itu banyak sekali kebodohan yang gue lakukan..
“ ohh iya..maaf” dengan muka malu dan sedikit cengar cengir segera gue langkahkan kaki kedalam mushola dan melaksanakan sholat magrib.
“ awas jangan salah arah kiblatnya dit..” canda airin sambil meninggalkan gue menuju ruangan., rasanya saat itu berjuta ketenangan mengiringi ibadah yang gue lakukan.
“ jangan lupa kontrasepsinya broo...!! ” teriak adi dengan tertawa sambil meninggalkan ruangan
“ hahhhh...” tinggalah gue yang terbengang bengong disertai tatapan mata dan tertawaan dari teman kantor gue yg lain
Dengan segera, gue tinggalkan ruangan dan menuju tempat pemberhentian taksi, oalahh..ojek maksudnya..dan berangkattt...
“ mana orangnya nih.... ” tanya gue dalam hati, setibanya dipekarangan kantor perusahaan IT yg lumayan ternama itu, segera gue ambil hp dan mencoba menghubungi indah
“ halo dit, lu keatas aja.. langsung keruangan gue ya..udah ada yang lainnya juga nih..” jawab indah di telepon
Gue langkahkan kaki menuju lift untuk menuju ke ruangan kerja indah, dengan detak jantung yang berdegup kencang, gue berpikir..mau ngobrol apa ya..?. bodohnya diri ini maki gue dalam hati, mau ketemu teman koq setegang ini..jangan jangan benar nih… gue agak gangguan jiwa..
Setibanya diruangan, tampak mereka sudah berkumpul disana, komplit dengan team yang sama seperti biasanya.. tapi gue gak melihat sosok yang gue cari..lohhh airinnya koq gak ada.., hilang semua rasa semangat gue, mendadak rasa letih begitu terasa
“ duduk sini dit..koq jd bengong gitu..” ucap aldi membuyarkan tatapan mata gue yg kosong
“ tenang dit, teman baru kita ada koq..tuh orangnya lagi sholat...” ucap dewi sambil tersenyum
Mendengar ucapan itu, semua rasa letih seketika sirna.. mirip disinetron sinetron gitu deh, mendadak gue teringat kalau gue juga belum melaksanakan sholat magrib
“ di.. gus... gue belum sholat magrib, sholat bareng yuks ” ajak gue kepada aldi dan Agus
“ wahhh gue sama aldi baru aja selesai sholat..ya udah lu sholat aja dulu sebelum habis waktunya…” jawab agus sambil menunjuk ruang mushola, segera gue langkahkan kaki menuju mushola dan bergegas mengambil wudhu, segarnya air wudhu benar benar membuat badan ini terasa lebih segar, dengan agak terburu buru takut waktu magrib segera habis, segera gue memasuki ruangan mushola, mungkin inilah momen yang gak akan gue lupakan seumur hidup.
pintu mushola seakan menjadi saksi bisu akan munculnya sebuah rasa dihati ini, terlihat airin yang berjalan hendak meninggalkan ruangan mushola, sosok yang selama ini mengusik rasa penasaran gue...ya airin... tingginya mungkin sekitar 160-165 dengan badan yang proposional, kulit putih, rambut hitam sebahu dengan poninya, hidung yang terlihat tidak begitu mancung tapi cocok dengan ukuran wajahnya.. tapi yang pasti wajahnya..wajah itu terlihat sempurna..bersih menyejukan tanpa makeup yang menghiasi wajahnya.. mendadak badan ini terasa kaku, mulut ini terasa terkunci, mungkin kalau gue ada potensi penyakit darah tinggi, saat ini juga gue udah terserang stroke..
“ ehhh raditt..” ucap airin, sungguh itu ucapan terlembut yang pernah gue dengar...hayahhh..sungguh lebainya gue saat ini..
“ hai airin..” ucap gue dengan suara yang terasa susah untuk keluar dari mulut ini, dengan sigapnya gue langsung mengulurkan tangan mengajaknya bersalaman
“ radittt..lu kan mau sholat ” ucap airin sambil tersenyum mencoba mengingatkan kebodohan gue, sungguh rasanya menit menit itu banyak sekali kebodohan yang gue lakukan..
“ ohh iya..maaf” dengan muka malu dan sedikit cengar cengir segera gue langkahkan kaki kedalam mushola dan melaksanakan sholat magrib.
“ awas jangan salah arah kiblatnya dit..” canda airin sambil meninggalkan gue menuju ruangan., rasanya saat itu berjuta ketenangan mengiringi ibadah yang gue lakukan.
Diubah oleh anakkodok69 30-05-2015 05:55


anasabila memberi reputasi
1
47.9K
Kutip
420
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan