Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Para pramudi transjakarta yang melayani koridor 5 dan 7 dari salah satu operator yakni Jakarta Mega Trans (JMT) melakukan mogok operasi, Senin (1/6/2015). Keputusan ini diambil para pramudi JMT karena menuntut peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji.
Puluhan pramudi yang berkantor di pul di Terminal Rambutan, Jakarta Timur itu, mogok beroperasi mulai pagi hari hingga pukul 12.00. Para pramudi jurusan PGC-Harmoni dan PGC-Ancol itu hingga kini masih bernegosiasi dengan pimpinan di JMT.
Salah satu pramudi bus JMT, Fatma (41), mengatakan, mereka berharap ada peningkatan gaji dari yang diberikan saat ini. Para pramudi bus JMT hanya bergaji UMR, yakni Rp 2,7 juta.
"Kita mau sama kayak (operator) yang lain juga dong," kata Fatma, saat ditemui di pul JMT, Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin siang.
Fatma berujar, kesejahteraan mereka memperihatinkan. Operator juga terkadang memotong gaji secara sepihak, misalnya untuk kasus sakit. Sehari, sopir JMT dibayar Rp 90.000 plus uang makan Rp 52.000. Jika sehari tak masuk karena sakit, mereka bisa kehilangan Rp 142.000.
Menurut Fatma, tuntutan karyawan untuk meminta peningkatan kesejahteraan mendapat respons buruk dari pimpinan JMT. "Pernah kita bilang, tapi orangnya langsung emosi. Jadi kita enggak kedapatan omong. Katanya kalau kalian nyamakan dengan yang lain, silakan keluar dari sini. Silakan angkat kaki," ujar Fatma.
Pramudi JMT lain mengungkapkan hal yang sama. Karena bekerja sebagai sopir transjakarta, keluarga bahkan kerabatnya memiliki gaji seperti yang sering diberitakan televisi Rp 7 juta.
"Banyak yang bilang ke saya gajinya Rp 7 juta. Jangankan itu, keluarga-keluarga saya aja pada bilang saya gaji Rp 7 juta. Boro-boro Rp 7 juta, ternyata saya Rp 2,7 juta," ujar pramudi yang tak mau disebutkan namanya itu.
Sementara itu, para pramudi JMT menempeli kaca bus transjakarta dengan berbagai spanduk aspirasi. Di antaranya bertuliskan "Kami menjalankan tugas yang sama, aturan yang sama!. Di jalur yang sama, tapi kenapa pendapatan kami beda???" "Mana gaji 3,5xUMP" "Jangan dustakan kami. 2000/km tuntutan kami", dan lain-lain.
Sampai saat ini Kompas.com, belum berhasil meminta konfirmasi dari manajemen JMT. Rapat dengan para pramudi pun masih berlangsung.
Jadi sebenarnya gaji supir bus trans jakarta bukan 7 juta nih.
Syukurlah, gak rela ane.
gak ada ngejar setoran, jalur tersendiri gak repot, didalam pake AC, seragam ada, gas/bensin gak perlu mikir, jam kerja ada.