1.Google Now

Apakah Anda sering menggunakan asisten digital Android, Google Now? Jika sering, Anda akan senang dengan fitur baru Google Now yang bakal hadir bersamaan dengan Android M.
Fitur baru itu adalah 'Now on tap'. Fitur ini membuat Google Now lebih mengenal konteks perintah dan aplikasi yang ada di smartphone. Misalnya, saat Anda sedang mendengarkan sebuah lagu baru, Anda bisa mengaktifkan Google Now (dengan menekan tombol Home beberapa saat) dan menanyakan siapa penyanyinya, dan Google Now bisa langsung menjawabnya. Cerdas bukan?

2.USB-C

Android M bakal mendukung penggunaan USB-C, konektor USB baru yang bisa meningkatkan kecepatan pengisian daya baterai. Selain itu, USB-C bisa dipakai dengan lebih mudah karena bisa ditancapkan dalam posisi terbalik.
Yang tidak kalah menarik, USB-C bisa membuat pengguna mengisi daya smartphone dengan smartphone lain. Ya, dengan Android M dan USB-C, Anda bisa merubah smartphone menjadi powerbank.
Sayangnya, untuk saat ini belum ada smartphone yang menggunakan USB-C. Tetapi, Google mengatakan bila USB-C bakal dimiliki oleh smartphone-smartphone Android terbaru, misalnya generasi baru Google Nexus.

3.'Doze'

Masalah daya baterai yang cepat habis ikut diperhatikan oleh Google di Android M. Buktinya, mereka menambahkan fitur baru bernama 'doze'. Doze adalah sistem penghemat daya baterai yang akan membuat smartphone berada dalam keadaan hampir mati saat tidak digunakan atau idle. Dengan begitu, pemakaian daya bisa ditekan dengan maksimal dan umur baterai saat standby diklaim meningkat 2x dibanding saat memakai Android Lollipop. Lalu bagaimana jika ada notifikasi masuk? Jangan khawatir, sebab fitur doze tidak akan mematikan alarm atau notifikasi aplikasi yang masuk.

4.Android Pay

Jika iPhone memiliki Apple Pay, maka Android M mempunyai Android Pay. Aplikasi pembayaran online ini diklaim lebih aman dari model pembayaran online lain karena nomor kartu 'virtual' akan dibuat saat transaksi dilakukan, sehingga hampir pasti bisa dipalsukan atau dieksploitasi. Bahkan, untuk verifikasi pembayaran, Android Pay juga membutuhkan sidik jari.
Android Pay dapat difungsikan dengan teknologi NFC (near field connection), sehingga pengguna hanya tinggal mendekatkan smartphone dengan perangkat pembayaran berbasis NFC yang mulai banyak digunakan oleh retailer.
Sayangnya, sama dengan Apple Pay, Android Pay kemungkinan besar hanya akan diterapkan di Amerika.

5.Pemindai sidik jari

Saat ini sudah ada banyak smartphone Android yang dibekali dengan pemindai sidik jari. Namun, dari Google sendiri belum memiliki standar pemindai sidik jari bagi OS Android.
Lewat Android M, Google membuat sebuah standar yang bakal membuat semua smartphone Android memberikan deretan fungsi pemindai sidik jari yang sama.
Lebih lanjut, pemindai sidik jari Android M dapat dipakai untuk mengonfirmasi pembelian online, pembayaran Android Pay, atau fungsi pengamanan aplikasi lain, mirip dengan TouchID milik iPhone.

6.Perizinan aplikasi model baru

Saat memasang sebuah aplikasi dari Google Play Store, pasti akan ada muncul jendela kecil yang menampilkan daftar perizinan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh aplikasi tersebut, misalnya mengakses GPS atau kamera.
Di versi Android sebelumnya, perizinan aplikasi hanya ada di awal seperti penjelasan di atas saja. Namun hal itu diubah oleh Google di Android M.
Kini aplikasi diharuskan meminta izin setiap kali akan mengakses fitur-fitur atau bagian penting di smartphone. Dengan begitu, resiko munculnya kasus peretasan atau eksploitasi smartphone lewat aplikasi berbahaya bisa ditekan.

M? kira-kira apa ya? cumi kah?


Android T= Tiger, HP kesayangan Sokerbabik