Ya, saya terus melangkah ke depan tapi dengan kepala menunduk kebawah .
Tak berani mata ini melihat apa yang akan datang menyapa, menghibur atau menyakiti .
Saya takut akan hari esok saat masa depan tidak seperti apa yang kita inginkan .
Memang bernafas, ber raga tapi rasa nya seperti tak bernyawa .
Bagaikan mayat yang hidup di dunia yang kelam ini .
Tak kuat karena sudah melampaui batas putus asa .
Membuang sebuah harapan yang berharap bisa menjadi berguna .
Hanya terlihat gelap tanpa setitik pun terang di mata ini .
Semuanya sudah saya anggap palsu, andai kau dengar doa ini .
Aku ingin tidur dan terbangun di tempat yang berbeda .
Aku tak butuh bersayap - sayap uang kertas .
Bermandikan permata dan berlian berkelas .
Hidup mentereng dan berjabatan teratas .

Aku muda hanya terlihat di raga ini, tapi nyawa ku sudah bagaikan pria yang lanjut usia .
Yang menunggu saat nafas ini menghembuskan yang terakhir .
Tak pernah merasakan arti nyata kata "Bahagia", atau kata - kata itu sudah di kecualikan untuk ku .
Bukan tak bersyukur terlahir menjadi manusia, tapi hanya tidak mampu menjalani sebagai ciptaan mu yang sempurna ini .
Kau terus siksa aku secara perlahan sampai hingga akhirnya aku berpasrah semuanya pada mu .
Aku bagaikan bayangan yang tak bercahaya, terinjak - injak, di acuhkan, dan menghilang saat gelap menutup .
Tapi aku percaya ada sesuatu yang terang setelah gelap ini, tapi apabila kau panggil aku sekarang .
Mayat ku akan tersenyum lepas saat nyawa ini kau tarik keluar , karena itu yang aku imipikan selama bertahun - tahun ini .
Tetapi aku tidak pernah menyesal karena scenario yang kau buat untuk hidup ku seperti ini .
Aku akan terus menjalankan peranku sampai dimana cerita ini sudah habis dan tak berlanjut .
Jangan sebut aku pecundang aku hanya bayangan tak kunjung menemukan cahayanya .


Aku sudah sangat mengenal arti terjatuh .
Aku sudah sangat mengenal arti terpuruk .
Aku sudah sangat mengenal arti terbuang .
Aku sudah sangat mengenal arti sendirian .