Quote:
Jalur kereta api penghubung lintas tengah Jawa Tengah antara Purwokerto-Purbalingga-Wonosobo akan segera diaktifkan kembali.
Sepanjang Mei ini Dishub Wonosobo akan terjun ke masyarakat menyosialisasikan aktivasi jalur tersebut. Revitalisasi jalur sepanjang 92 kilometer yang tidak berfungsi sejak 25 tahun lalu itu, akan menjadi alternatif moda transportasi yang kian padat.
Daop V Purwokerto telah mendapat pemberitahuan dari Dirjen Perhubungan dan diminta untuk menyelesaikan survei pada tahun ini. Dalam pemberitahuan itu disebutkan, pembangunan jalur KA Purwokerto-Wonosobo rencananya akan dilakukan antara tahun 2016-2017. Dengan demikian pada masa pemerintahan Jokowi, masyarakat Wonosobo sudah bisa naik kereta api.
Kepala Dishub Wonosobo Suwondo melalui Kasi Angkutan dan Sarana Prasarana Jumadi mengatakan, aktivasi jalur kereta api sudah final dan tahun 2015 ini mulai sosialiasi tingkat kabupaten.
Pihaknya bersama tim juga sudah melakukan survei jalur dari mulai Pasar Sumberan, Kampung Stasiun hingga Sawangan yang merupakan jalur perbatasan dengan Banjarnegara. Pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Wonosobo jaringan perkeretaapian menjadi sistem jaringan prasarana utama.
Ini menyesuaikan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008, tentang RTRW Provinsi Jateng yang juga mencantumkan arah kebijakan transportasi pada sarana perkeretaapian. ‘’Rencana aktivasi jalur kereta sudah final. Pekan ini konsultan dari Kemenhub sudah melakukan survei lokasi,’’ujarnya.
Jaringan lintas tengah KAtersebut menghubungkan Purwokerto-Purbalingga-Banjarsari-Purwonegoro- Banjarnegara-Wonosobo. Selain itu, dua stasiun KA juga akan dihidupkan lagi yakni di Leksono maupun Selokromo. Salah seorang warga Kampung Stasiun Wonosobo, Rendra (45) sangat mendukung gagasan itu. Apalagi, kepadatan jalan raya jalur tengah Jateng sudah kian parah.
Lebar jalan pun sempit. Menurutnya, dia sudah mengikuti dua kali sosialisasi mengenai aktivasi jalur kereta tersebut. ‘’Kereta api seyogianya dijadikan alternatif utama,’’katanya.
Beralih Fungsi
Namun, dia juga mengatakan, saat ini butuh komitmen tegas dari pemkab karena sebagian jalur sudah beralih fungsi menjadi permukiman penduduk dan pertokoan, kendati berdiri di tanah milik PT Kereta Api Indonesia. ‘’Hampir semua warga menerima, karena selama ini saya juga berada di atas lahan KAI yang disewakan,’’ katanya.
Mengenai aktivasi jalur kereta api, Bupati Wonosobo Kholiq Arif sudah menekan penyusunan draf Memorandum of Understanding (MoU) antara PT KAI dan Gubernur Jateng, pada Oktober 2014. Dia menilai, dengan kondisi jalan raya yang sebagian besar rusak, moda kereta api bisa menjadi alternatif bagi transportasi. Apalagi, dihidupkannya lagi jalur KA bisa dimanfaatkan sebagai objek pariwisata yang menawarkan panorama sepanjang Purwokerto-Wonosobo.
Pihaknya bersama pimpinan daerah tetangga juga sedang menggagas aktivasi bandara Wirasaba. Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo adalah jalur kereta api nonaktif di Indonesia yang berada pada wilayah Daerah Operasi V Purwokerto.
Jalur yang panjangnya 98 km ini menghubungkan Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Wonosobo. Jalur ini dulu diresmikan oleh perusahaan Hindia Belanda Serajoedal Stoomtram Maatschappij pada 7 Juni 1917. Jalur ini sempat dilewati oleh berberapa lokomotif diesel namun akhirnya jalur ini ditutup pada 1 Agustus 1978. (H67-42)
Sumber
semoga saja lancar tanpa hambatan, apalagi masyarakat disana gak seperti di Secang yang diprovokasi Paguyuban Panca Tekad
sumber gambar peta:
https://bantons.wordpress.com/2008/0...bo-purwokerto/
Sumber Wikipedia