Anggota Brimob berselfie di depan Pasukan Pengamanan Presiden yang berjaga di pos, saat aksi unjuk rasa kenaikan BBM oleh ratusan mahasiswa, di depan Istana Negara, Jakarta, 18 November 2014.
Quote:
TEMPO.CO, Bima- Sebanyak satu kompi Brimob dari Detasemen A Bima, Nusa Tenggara Barat, menyerbu markas Satuan Lalu Lintas dan Markas Kepolisian Resor Kota Bima, Jumat 29 Mei 2015. Mereka merusak dan menyerang rekan mereka sesama polisi hingga menyebabkan sembilan orang terluka.
Kebanyakan yang terluka menderita akibat pukulan dan hantaman benda keras. Petugas dari Propam yang datang ke lokasi harus melepaskan tembakan ke udara untuk menghentikan serangan itu.
Wartawan TEMPO melihat langsung kepanikan yang terjadi saat anggota polisi dari Brimob datang menyerang kantor Satlantas Gunung Dua. Beberapa warga yang sedang mengurus SIM dan karyawan kantor itu berlari berlindung di kantor Satuan Narkoba.
Kepala Bagian Operasi Polres Bima Komisaris Moendra WDW menduga serangan itu adalah kelanjutan dari pertikaian yang terjadi saat operasi razia terhadap sepeda motor sehari sebelumnya. "Ini adalah masalah sepele, soal operasi lalu lintas yang terjadi Kamis kemarin, " kata dia.
Ridwan, seorang warga, mengungkap serangan menyebabkan adu jotos antar anggota polisi itu. Bentrokan sempat melibatkan penggunaan senjata tajam dan pistol pula. "Saya sedang mengurus SIM, tiba-tiba ada ribut, saya langsung lari keluar,” kata Ridwan.
Sedikitnya ada 13 sepeda motor serta sejumlah kaca jendela, pintu, dan lemari di kantor Stlantas yang ikut menjadi sasaran amuk anggota Brimob. Sedangkan di Markas Polres, Brimob merusak ruang pertemuan Paruga Toi juga sejumlah sepeda motor serta menganiaya anggota Shabara yang sedang berjaga.
Komandan Kompi Brimob Detasemen A, Inspektur Satu Muhtar, belum memberikan keterangan. “Masih sibuk urus anggota mas,” kata seorang anggota Brimob yang ditemui di markasnya di Sambinae, Kota Bima.
ck ck ck..........
