- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sudah Siapkah Kita untuk Ini ????


TS
willex
Sudah Siapkah Kita untuk Ini ????
Quote:
Entah ini Kebetulan atau tidak...tapi akhir-akhir ini banyak diberitakan keanehan yang terjadi,yang pertama suara dari langit dan yang terbaru hawa panas yang menerjang india. 

Quote:
Apakah ini pertanda dari dimulainya Pemusnahan massal menuju KIAMAT ???
berikut sedikit berita yang mungkin agan-agan sudah denger...

Quote:
Suara Terompet dari Langit Terdengar di AS Hingga Jerman
Susetyo Dwi Prihadi, CNN Indonesia Senin, 25/05/2015 09:19 WIB
Suara Terompet dari Langit Terdengar di AS Hingga JermanIlustrasi langit (MorgueFile/Cohdra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak hanya satu atau dua negara saja yang warganya mendengar suara seperti terompet dari langit. Suara yang cumiakkan telinga tersebut juga didengar di sejumlah negara dan sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.
Hal tersebut setidaknya dibuktikan dari sejumlah video yang diunggah ke situs YouTube. Meski datang dengan judul yang berbeda-beda, namun suara yang terdengar itu mirip antara satu negara dengan negara lainnya.
Seperti ditelusuri oleh Tech Times, setidaknya ada empat negara yang warganya mendengar suara aneh dari langit, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Jerman.
Video paling baru sejauh ini tertera tanggal empat April tahun 2015 di salah satu kota di Jerman. Di tahun sebelumnya juga ada video yang memperlihatkan kondisi serupa dan tercatat di Kota Terrace BC, Kanada pada tanggal 29 Agustus 2013. (Baca juga: Suara Seperti Terompet Terdengar dari Langit)
Video yang diunggah oleh warga Kanada bernama Kimberly Wookey ini mengaku ia dibangunkan oleh suara keras, yang ia tahu ia telah mendengar sebelumnya. Dia berkata bahwa dia pergi untuk melihat anaknya yang juga ketakutan oleh suara.
Perkembangan berita ini bisa dibaca pada Fokus: Misteri Dengung Terompet dari Langit
Sementara menurut NASA menjelaskan dari sudut ilmiah, kebisingan suara tersebut datang dari Planet Bumi sendiri. Mereka menyebut seperti suara latar di acara musik, seperti itulah gambaran suara tersebut.
Fenomena ini seperti emisi suara pada Bumi dan sebetulnya sering terjadi namun hanya saja manusia tak menyadarinya. Karena di Australia sendiri pernah juga terjadi, malah tepatnya dihadapi sekitar tahun 2012.
Susetyo Dwi Prihadi, CNN Indonesia Senin, 25/05/2015 09:19 WIB
Suara Terompet dari Langit Terdengar di AS Hingga JermanIlustrasi langit (MorgueFile/Cohdra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak hanya satu atau dua negara saja yang warganya mendengar suara seperti terompet dari langit. Suara yang cumiakkan telinga tersebut juga didengar di sejumlah negara dan sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.
Hal tersebut setidaknya dibuktikan dari sejumlah video yang diunggah ke situs YouTube. Meski datang dengan judul yang berbeda-beda, namun suara yang terdengar itu mirip antara satu negara dengan negara lainnya.
Seperti ditelusuri oleh Tech Times, setidaknya ada empat negara yang warganya mendengar suara aneh dari langit, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Jerman.
Video paling baru sejauh ini tertera tanggal empat April tahun 2015 di salah satu kota di Jerman. Di tahun sebelumnya juga ada video yang memperlihatkan kondisi serupa dan tercatat di Kota Terrace BC, Kanada pada tanggal 29 Agustus 2013. (Baca juga: Suara Seperti Terompet Terdengar dari Langit)
Video yang diunggah oleh warga Kanada bernama Kimberly Wookey ini mengaku ia dibangunkan oleh suara keras, yang ia tahu ia telah mendengar sebelumnya. Dia berkata bahwa dia pergi untuk melihat anaknya yang juga ketakutan oleh suara.
Perkembangan berita ini bisa dibaca pada Fokus: Misteri Dengung Terompet dari Langit
Sementara menurut NASA menjelaskan dari sudut ilmiah, kebisingan suara tersebut datang dari Planet Bumi sendiri. Mereka menyebut seperti suara latar di acara musik, seperti itulah gambaran suara tersebut.
Fenomena ini seperti emisi suara pada Bumi dan sebetulnya sering terjadi namun hanya saja manusia tak menyadarinya. Karena di Australia sendiri pernah juga terjadi, malah tepatnya dihadapi sekitar tahun 2012.
Quote:
Hawa panas menewaskan 500 orang di India
25 Mei 2015
Warga diminta berlindung agar tidak terkena langsung sinar matahari.
Lebih dari 500 orang meninggal karena serangan hawa panas di India dengan temperatur tertinggi mencapai 47,7' Celcius di kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh.
Warga diminta agar berlindung dari sinar matahari dan minum banyak air.
Sementara supir taksi di Kalkuta dianjurkan untuk tidak bekerja pada jam-jam dengan cuaca panas setelah seorang supir meninggal karena kepanasan di dalam taksinya.
Cuaca panas diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan.
India
Seorang pria di memanfaatkan pipa air di sebuah stasiun kereta api untuk mendinginkan tubuh.
Selain di Uttar Pradesh, cuaca yang amat panas juga menyerang di negara bagian Telangana, Andhra Pradesh, dan ibukota Delhi.
"Sebagian besar korban adalah orang yang terkena matahari secara langsung, biasanya berusia 50 tahun ke atas dan dari kelas pekerja," jelas P Tulsi Rani, komisaris departemen penanganan bencana di Andhra Pradesh, kepada kantor berita AFP.
Di negara bagian ini, tercatat 246 orang tewas akibat serangan hawa panas dalam waktu sepekan sejak Senin 18 Mei lalu.
Bagaimanapun dikhawatirkan jumlah korban jiwa masih akan bertambah, dan diperkirakan lebih tinggi dari bencana panas serupa tahun 2010 lalu yang menyerang selama beberapa bulan.
25 Mei 2015
Warga diminta berlindung agar tidak terkena langsung sinar matahari.
Lebih dari 500 orang meninggal karena serangan hawa panas di India dengan temperatur tertinggi mencapai 47,7' Celcius di kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh.
Warga diminta agar berlindung dari sinar matahari dan minum banyak air.
Sementara supir taksi di Kalkuta dianjurkan untuk tidak bekerja pada jam-jam dengan cuaca panas setelah seorang supir meninggal karena kepanasan di dalam taksinya.
Cuaca panas diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan.
India
Seorang pria di memanfaatkan pipa air di sebuah stasiun kereta api untuk mendinginkan tubuh.
Selain di Uttar Pradesh, cuaca yang amat panas juga menyerang di negara bagian Telangana, Andhra Pradesh, dan ibukota Delhi.
"Sebagian besar korban adalah orang yang terkena matahari secara langsung, biasanya berusia 50 tahun ke atas dan dari kelas pekerja," jelas P Tulsi Rani, komisaris departemen penanganan bencana di Andhra Pradesh, kepada kantor berita AFP.
Di negara bagian ini, tercatat 246 orang tewas akibat serangan hawa panas dalam waktu sepekan sejak Senin 18 Mei lalu.
Bagaimanapun dikhawatirkan jumlah korban jiwa masih akan bertambah, dan diperkirakan lebih tinggi dari bencana panas serupa tahun 2010 lalu yang menyerang selama beberapa bulan.
Quote:
NEW DELHI, KOMPAS.com — Gelombang udara panas yang tengah menerjang India sejauh ini sudah menewaskan sedikitnya 1.000 warga negeri itu. Namun, udara panas yang di beberapa tempat mencapai suhu 50 derajat celsius itu tidak hanya menyengsarakan manusia, tetapi juga membuat ribuan ekor monyet kelimpungan.
Di kuil Galtaji di kota Jaipur, negara bagian Rajashtan, sekelompok monyet ekor panjang tertangkap kamera tengah berenang di sebuah kolam keramat untuk mendinginkan tubuh mereka.
Di beberapa lokasi lain, terlihat para turis memberikan air mineral yang mereka bawa untuk para monyet yang kepanasan dan kehausan.
Badan meteorologi India memperkirakan, udara panas ini akan terus terjadi setidaknya hingga Kamis (28/5/2015). Namun, saat itu diprediksi angin topan dan badai pasir akan melanda India.
Gelombang panas dalam beberapa hari terakhir menerjang sejumlah kota di India. Wilayah paling parah terdampak bencana ini adalah wilayah selatan negeri itu.
Di Hyderabad, ibu kota negara bagian Andhra Pradesh, sebanyak 551 orang dipastikan meninggal dunia akibat udara panas dalam sepekan terakhir. Suhu 45 derajat celsius juga terjadi di New Delhi yang membuat aspal jalanan meleleh yang memicu kemacetan lalu lintas.
Suhu udara di Hyderabad yang mencapai 50 derajat celsius membuat jalanan kota itu lengang, terutama setelah pemerintah mengimbau agar warga tak berada di luar rumah, terutama pada siang hari.
Sementara itu, di kota Kalkuta, para pengemudi taksi menolak mengantar penumpang antara pukul 10.00 hingga 16.00 setelah dua pengemudi taksi tewas akibat sengatan hawa panas ini.
"Selama beberapa hari, angin panas terus datang. Saya menderita diabetes, tak memiliki suami atau anak laki-laki sehingga saya harus tetap berjualan demi hidup," kata P Gangamma (65), pedagang kaki lima yang tetap berjualan di tengah udara panas itu.
Di negara bagian Telangana yang berbatasan dengan Andhra Pradesh, sebanyak 231 orang meninggal dunia pekan lalu saat suhu udara di wilayah itu mencapai 48 derajat celsius. Sementara itu, 11 orang tewas di negara bagian Odessa.
Di kuil Galtaji di kota Jaipur, negara bagian Rajashtan, sekelompok monyet ekor panjang tertangkap kamera tengah berenang di sebuah kolam keramat untuk mendinginkan tubuh mereka.
Di beberapa lokasi lain, terlihat para turis memberikan air mineral yang mereka bawa untuk para monyet yang kepanasan dan kehausan.
Badan meteorologi India memperkirakan, udara panas ini akan terus terjadi setidaknya hingga Kamis (28/5/2015). Namun, saat itu diprediksi angin topan dan badai pasir akan melanda India.
Gelombang panas dalam beberapa hari terakhir menerjang sejumlah kota di India. Wilayah paling parah terdampak bencana ini adalah wilayah selatan negeri itu.
Di Hyderabad, ibu kota negara bagian Andhra Pradesh, sebanyak 551 orang dipastikan meninggal dunia akibat udara panas dalam sepekan terakhir. Suhu 45 derajat celsius juga terjadi di New Delhi yang membuat aspal jalanan meleleh yang memicu kemacetan lalu lintas.
Suhu udara di Hyderabad yang mencapai 50 derajat celsius membuat jalanan kota itu lengang, terutama setelah pemerintah mengimbau agar warga tak berada di luar rumah, terutama pada siang hari.
Sementara itu, di kota Kalkuta, para pengemudi taksi menolak mengantar penumpang antara pukul 10.00 hingga 16.00 setelah dua pengemudi taksi tewas akibat sengatan hawa panas ini.
"Selama beberapa hari, angin panas terus datang. Saya menderita diabetes, tak memiliki suami atau anak laki-laki sehingga saya harus tetap berjualan demi hidup," kata P Gangamma (65), pedagang kaki lima yang tetap berjualan di tengah udara panas itu.
Di negara bagian Telangana yang berbatasan dengan Andhra Pradesh, sebanyak 231 orang meninggal dunia pekan lalu saat suhu udara di wilayah itu mencapai 48 derajat celsius. Sementara itu, 11 orang tewas di negara bagian Odessa.
Quote:
Kalo memeang bener ini adalah "Tanda" ...sudah siapkah kita ??? 

0
2.2K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan