KASIHAN gadis Mustikah, 18, i. Kecantikan miliknya bukan membawa keberuntungan, justru kemalangan. Dia dibunuh Dasman, 24, kekasihnya gara-gara umbar berita bahwa yang menghamili dirinya si Dasman. Sebetulnya benar, tapi karena sicowok sok cuci, Mustikah malah tewas dianiaya dan diracun.

Bagi penganut paham kebendaan, kecantikan seorang wanita adalah sumber investasi dan devisa bagi keluarga. Soalnya bila dia dinikahi pejabat yang berekening gendut, keluarga bisa “numpang kamukten” sekaligus. Ada yang dicarikan kerja, dibantu usahanya, sampai diberi rumah dan mobil. Tapi jika itu hasil korups, siap-siap saja ikut diperiksa KPK.

Kecantikan Mustikah warga Desa Negara Tulangbawang Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara, cukup menarik kalangan pemuda di sekitarnya. Semua ingin mengajak berkoalisi, tapi dari sekian kandidat yang masuk nominasi hanya Dasman seorang. Kayakah si anak muda ini? Tentu saja tidak, apa lagi rekening gendut, sama sekali tidak punya. Tapi cinta Mustikah sangat total kepadanya.

Hal ini dibuktikan ketika Dasman menuntut kegadisannya sebagai bukti cintanya yang selangit, setinggi gunung Mahameru. Karena si cowok juga menggaransi akan bertanggungjawab bila terjadi hil-hil yang mustahal, akhirnya aset milik Mustikah itu diberikan juga. Keduanya sama-sama menikmati, dan sama-sama puas tentunya.

Perbuatan terlarang itu terus berlanjut. Asal ketemu koalisi itu dilanjutkan dengan eksekusi. Lama-lama Mustikah pun hamil. Tapi sayangnya ada kesan Dasman hendak lari dari tanggungjawab. Asal diberi tahu soal kehamilan tersebut, jawabnya malah angin-anginan. Padahal maunya Mustikah, Dasman langsung menyatakan oke, kemudian menikah resmi di KUA.

Sampai perutnya nampak menggelembung, janin di perut Mustikah belum ada penanggungjawabnya. Kalau koran, itu tanggungjawab Pemred. Lha kalau perempuan hamil, ya tentunya tanggungjawab si empunya bibit unggul. Karena Dasman tak segera ambil sikap, setiap ditahnya tetangga siapa yang berbuat, jawab Mustikah, “Bang Dasman.”

Keterangan itu tak berubah, sehingga lama-lama sampai juga ke telinga keluarga Dasman. Mereka tentu saja kaget, anaknya sudah berbuat sejauh itu. Tapi ketika ditanyai langsung, dia sama sekali membantah. Katanya, dengan Mustikah hanya bergaul biasa, tanpa menggauli. Tapi sejak itu Dasman jadi bahan olok-olok para tetangga. Masak jadi lelaki kok suka lempar batu sembunyi tangan. Yang jantan dong, jangan hanya punya alat kejantanan doang!

Dasman malu sekali, namanya jadi tercemar dan jatuh di mata keluarga dan tetangga. Tapi dasarnya dia lelaki sok suci, meski betul dia tetap membantah pengakuan Mustikah. Bahkan kemudian gadis malang itu diajak ketemu di perkebunan tebu tak jauh dari desanya. Tanpa curiga Mustikah menemui. Tapi apa yang terjadi? Gadis cantik itu malah dicekoki racun tikus. Dalam kondisi kejang-kejang menjelang ajal, Mustikah masih pula dirudapaksa.

Dengan cepat polisi bisa menemukan pelakunya. Dalam pemeriksaan Dasman mengaku malu karena Mustikah siaran ke mana-mana soal kehamilan itu. “Saya jadi bahan olok-olokan keluarga dan tetangga. Kan malu, Pak?” ujarnya sok merasa benar.

Kalau malu, ya jaga dan kendalikan kemaluanmu dong.

Sumber