Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

balerinaelvinaAvatar border
TS
balerinaelvina
Kenapa hasil lab Sucofindo dan Polri soal beras plastik berbeda?
Kenapa hasil lab Sucofindo dan Polri soal beras plastik berbeda?

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kabar adanya beras berbahan plastik beredar di masyarakat tidak benar. Ini diketahui setelah polisi menguji contoh beras tersebut ke laboratorium forensik.

"Pemeriksaan di laboratorium forensik, BPOM, kementerian perdagangan, kementerian pertanian hasilnya negatif. Tak ada unsur plastik," kata Badrodin.

Pernyataan Badrodin ini jelas berbeda dengan hasil uji laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sucofindo memastikan beras palsu yang diuji positif mengandung bahan plastik. Ditemukan kandungan senyawa plastik di dalam beras palsu itu ada tiga jenis.

Ketiganya antara lain: BBP (Benzyil butyl phtalate ), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), DINP (Diisionyl Phatalate). Kandungan itu sama seperti bahan dasar untuk pembuatan pipa, kabel, dan lainnya.

"Biasa digunakan untuk kebutuhan industri," kata Kepala Bagian Pengujian Laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Adisam ZN di Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (21/05).

Menurut dia, pengujian dilakukan dengan dua sampel beras. Beras itu diambil dari seorang warga bernama Dewi selaku konsumen, sedangkan sampel lain diambil dari pedagang beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya, masing-masing 250 gram.

"Pengujian menggunakan dua alat yang canggih dengan tingkat akurasi tinggi, hasilnya sama," kata dia.

Badrodin menanggapi santai perbedaan ini. Badrodin menduga ada dua kemungkinan. Pertama, kata dia, lantaran ada perbedaan interpretasi terhadap hasil uji lab.

"Ini bisa disebabkan perbedaan interpretasi khususnya terhadap hasil analisis dengan menggunakan metode QC MS," kata Badrodin seusai bertemu Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5).

Badrodin menjelaskan,peneliti di Laboratorium Sucofindo menggunakan pendekatan hasil kualitatif dan tidak dikonfirmasi dengan senyawa baku dari bahan plastik yang terkandung dari sample. "Kemungkinan kedua, ada kontaminasi pada peralatan analisa yang digunakan dalam proses analisis," jelas Badrodin.

Dua kemungkinan ini, kata Badrodin, bisa saja terjadi dalam proses uji laboratorium beras yang diduga mengandung plastik. "Karena sampel dan metode sama tapi hasilnya beda," kata Badrodin.

Tim Komunikasi Presiden Jokowi, Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan mengatur jadwal pertemuan dengan pihak Sucofindo yang uji lab-nya menyatakan ada beras positif mengandung plastik. Menurut Teten, Sucofindo harus mengumumkan atau mengklarifikasi ulang jika hasil penelitiannya ternyata salah.

"Yang Sucofindo kami akan atur pertemuan agar nanti kalau memang hasil pemeriksaan lab para ahli akan membicarakan antar-peneliti, dan kalau ada kekeliruan Sucofindo, Sucofindo harus mengumumkan, itu ada kekeliruan," kata Teten kepada wartawan di Istana, Jakarta, Selasa (26/5).

Teten menegaskan, jika Sucofindo di dalam melakukan penelitian dan ternyata salah, maka harus bertanggung jawab. Sebab, masyarakat sangat resah dengan adanya kabar peredaran beras plastik.

"Ya harus (tanggung jawab), ini kan hasil riset, pemeriksaan lab, sampel dan metodenya sama kok hasilnya beda," tandasnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ken...k-berbeda.html

Tinggal tunggu peryataan lab Sucofindo
Diubah oleh balerinaelvina 27-05-2015 02:03
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
7.4K
97
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan