- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengapa Kader PKS Begitu Kritis pada Jokowi


TS
mr.josh.tampan
Mengapa Kader PKS Begitu Kritis pada Jokowi
Quote:

Untuk menganalisa mengapa pendukung-pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) begitu kritis kepada Presiden Joko Widodo, harus kembali melihat situasi politik dua sampai tiga tahun lalu, menjelang Pemilu Legislatif 2014.
Saat itu, gencar diberitakan, PKS manargetkan menjadi tiga besar di bawah PDIP dan Gokar.
"Karena Pemilu 2009 PKS sudah nomor empat," kata Ketua Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim, melalui akun twitter-nya, @RustamIbrahim, beberapa saat lalu (Senin, 25/5).
Saat itu, ungkap Rustam, PKS juga sangat berkeinginan menguasai DKI Jakarta dalam Pileg 2014. PKS nomor satu tahun 2004 dan nomor dua tahun 2009. Tapi siapa yang pernah memprediksi bahwa dalam Pilkada DKI 2012 muncul fenomena Jokowi-Ahok yang melejit bagai meteor.
Ketika itu, pasangan Jokowi-Ahok langsung mengalahkan pasangan PKS Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini di putaran pertama dan pasangan Fauzi Bowo di putaran kedua. Pasangan PKS-PAN HNW-Didik Rachbini yang memilih mendukung pasangan Fauzi Bowo di putaran kedua pun kembali dikalahkan Jokowi-Ahok di putaran dua.
Walhasil, lanjut Rustam, PKS tidak memperoleh keuntungan politik apapun dari hasil Pilkada DKI 2012 karena bergabung dengan calon yang kalah. Bukan hanya itu, populernya Jokowi sebagai Gubernur DKI dan Capres RI, bawa dampak buruk bagi perolehan suara PKS di DKI Jakarta.
"Jangankan menguasai DKI Jakarta, perolehan suara PKS di DKI Jakarta turun lagi dari posisi kedua ke posisi ketiga," ungkap Rustam.
Tentu saja, lanjut Rustam, penurunan suara PKS di DKI Jakarta juga dipengaruhi perkembangan politik nasional pada waktu itu. Pukulan knock-out yang dialami PKS menjelang Pileg 2014 adalah ditangkapnya Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq oleh KPK. Peristiwa ini telah jadi mimpi buruk PKS dalam Pileg 2014.
"Hasilnya, jangankan nomor tiga, PKS terpuruk dari urutan keempat jadi ketujuh. Jumlah kursi PKS di DPR turun dari 47 jadi hanya 40. Hanya Partai Demokrat dan PKS kursinya turun," kata Rustam.
Dalam Pilpres 2014, PKS memilih bergabung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, dan kembali kalah.
"Sepanjang saya saksikan di medsos, akun-akun pendukung PKS tampaknya paling keras kritik Jokowi. Bahkan Gerinda justru lebih kalem," demikian Rustam.
SUMBER
PARTAI KS ..... AH SUDAHLAH



0
12K
Kutip
174
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan