Lampu depan sering dibuat sasaran untuk di modifikasi biasanya dibuat berwarna putih/kuning terang sehingga membuat silau dan bahkan dapat membahayakan pengendara lain, banyak yang di buat bervariasi mungkin untuk pengendara sendiri ingin dibilang keren dan lebih nyaman dengan lampu yang sangat terang. Tapi taukah anda penggunaan lampu yang tidak sesuai standar berpotensi memicu Kecelakaan Lalu-Lintas

Dulunya, lampu depan ini hanya dinyalakan ketika malam hari, tapi sejak berlakunya UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 107 ayat 2 “pengemudi sepeda motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari”, lampu depan juga harus menyala pada siang hari. Untuk meningkatkan kewaspadaan katanya.

Lampu depan ini umumnya diatur oleh dua saklar, saklar on-off dan saklar untuk mengganti antara mode dekat atau jauh (orang lain menyebutnya lampu biasa dan lampu besar). Lampu dekat menerangi area yang lebih dekat dengan motor, baik digunakan ketika motor dalam kecepatan rendah. Tetapi ketika berkendara dengan kecepatan tinggi, lebih baik menggunakan lampu jauh, karena ketika mengebut fokus mata biasanya berada di titik yang jauh dari motor. Beberapa orang mengeluhkan lampu jauh yang kadang menyorot mata. Saya memang kadang merasa tersorot oleh lampu motor, tapi tidak bisa memastikan apa memang karena lampu jauh, atau kebetulan (karena miringnya jalan) cahaya lampu jatuh di mata saya.

Beberapa orang melakukan modifikasi lampu rem justru membahayakan. Misalnya, menutupi lampu rem dengan warna hitam lalu dimotif simbol batman, sehingga nyala lampu rem terbatasi. Mengganti mika merah dengan mika bening sehingga nyala lampu rem berwarna kuning. Hal ini paling membahayakan karena, pertama, warna kuning saat mengerem sangat menyilaukan mata, bisa-bisa kendaraan di belakang telat mengerem. Kedua, normalnya warna kuning adalah lampu depan, karena itu dapat diasumsikan kendaraan tersebut melaju mendekati kita, tapi ternyata motor yang lampu remnya berwarna kuning bergerak menjauhi kita

Lampu rem ini memiliki 2 mode. Mode pertama, ayah saya menyebutnya lampu kota, yang menyala ketika saklar untuk lampu depan di on kan. Nyalanya tidak terlalu terang, tapi cukup untuk dilihat pada malam hari. Fungsinya untuk memberi tahu posisi kendaraan kita kepada kendaraan-kendaraan lain di belakang. Mode kedua menyala ketika kita mengerem. Nyalanya lebih terang. Fungsinya tentu saja untuk memberi tahu kalau kita sedang mengerem.

Standardnya nyala lampu rem ini berwarna merah. Warna merah ini bukan berasal dari bohlamnya, tetapi dari mika merah yang melapisi lampu rem. Bohlamnya sih berwarna kuning. Mika tersebut memendarkan warna merah sehingga nyala lampu rem menjadi lebih terang.

Sering kita jumpai lampu sein dibuat berwarna putih atau bahkan warna-warna lainnya. Sehingga dapat membahayakan kendaraan lainnya. Lampu sein yang tidak sesuai standar kemungkinan akan kurang dipahami oleh pengendara lainnya, missal ketika kita menggunakan lampu sein tanpa berkedip, maka tingkat resiko gagal paham dari pengendara yang dibelakangnya tinggi. Dan bahkan ketika lampu sein di aktifkan sering ditemukan yang dua-duanya menyala, lah orang yang dibelakang psti super bingung kan gan.

Umumnya lampu sein berfungsi sebagai indikator ketika kendaraan akan berbelok. Tapi selain itu, lampu sein juga berfungsi sebagai indikator kendaraan yang akan berpindah jalur, biasanya hal ini dilakukan oleh mobil, tapi tidak ada salahnya motor juga melakukan hal ini. Selain itu, lampu sein juga saya nyalakan ketika saya akan menyalip kendaraan (biasanya mobil atau kendaraan yang lebih besar lainnya) di depan saya.

Lampu sein berwarna kuning, namun dapat dibedakan dari lampu depan karena nyalanya yang berkedip dalam interval tertentu. Lampu sein yang tidak berkedip membuat orang lain jadi tidak tahu kalau kita ternyata berbelok.

1. Tidak menyalakan lampu sein ketika berbelok. Entah mengapa untuk hal ini kesadaran orang Indonesia sangat kurang sekali. Kalau saya perhatikan, lebih dari 50% pengendara tidak menyalakan lampu sein ketika berbelok. Saya sendiri membiasakan untuk selalu menyalakan lampu sein ketika berbelok, bahkan di jalan satu arah yang belokannya sudah pasti ke kiri/kanan saja saya tetap menyalakan lampu sein.
   
   
2. Lupa mematikan lampu sein setelah berbelok. Pengendara yang melakukan ini lebih sedikit dibanding yang melakukan kebiasaan #1, mungkin karena sejak awal mereka tidak menyalakan lampu sein, haha. Kebiasaan ini dapat dikurangi dengan mengecek panel indikator apakah lampu sein masih menyala atau tidak.
   
   
3. Menyalakan lampu sein, tapi berbelok ke arah sebaliknya. Ini yang lebih parah berbahaya. Biasanya kondisi ini terjadi akibat kombinasi kebiasaan #2 yang dilanjutkan kebiasaan #1.
   

apa sih fungsi kaca spion di motornya? Jujur, sepertinya masih banyak orang yang seakan menyepelekan fungsi dari kaca ini. Buktinya masih ada tuh yang kaca spionnya dilepas, atau dilipat ke arah yang salah. Atau bahkan di modif sekian rupa supaya keliatan lebih menarik tapi keluar dari fungsi sebenernya seperti beberapa gambar ini

Namanya juga kaca, fungsinya tentu buat melihat pantulan objek yang ada di depannya. Kalau di motor, fungsi dari kaca spion tentu untuk melihat objek yang ada di belakang motor. Kebayang nggak kalau nggak ada yang namanya kaca spion. Tiap mau belok, nengok ke belakang. Mau nyusul kendaraan lain, nengok ke belakang. Jadinya konsentrasi terpecah. Begitu di depan ada kendaraan lain, bisa-bisa jadi kaget sendiri.

Banyak orang menganggap bahwa kaca spion dari pabrikan terkesan mengganggu. Posisinya yang lebar dianggap bikin susah kalo mau nyelip-nyelip. Apalagi kalau lagi macet. Alhasil, malah pada ganti dengan kaca spion yang ukuran kacanya kecil, atau memiliki batang lebih pendek. Yang lebih parah, dilepas. Wah, nggak bagus banget tuh. Justru unsur keamanan yang harus kita nomor satukan. Soalnya naik motor itu resikonya jauh lebih besar ketimbang mobil. Salah satu caranya adalah dengan tetap memantau kondisi lalu lintas di belakang lewat kaca spion.

Meskipun terlihat sama, yaitu cermin yang diberi tangkai dan dipasang di kiri dan kanan motor. Spion sudah didesain dengan spesifikasi dan model motornya lho. Kenapa? Sebab posisi duduk setiap motor kan berbeda. Ada yang duduk tegak, ada juga yang rada racy dengan posisi sedikit menunduk. Lebar setang setiap motor juga beda-beda

Gini deh contohnya, kalau motor yang harusnya memiliki lebar spion 15cm, menggunakan spion yang lebarnya hanya 10cm, yang terjadi bukannya bisa melihat ke belakang. Yang ada jadinya cuman tangan Brosis aja yang kelihatan. Betul?

Selain itu kadang ada juga yang menggunakan spion aftermarket yang keliatan lebih keren atau gaya. Memang sih, tampilan motor bakalan keliatan lebih beda. Tapi performanya gimana nih? Banyak lho spion keren tersebut yang begitu dibawa jalan, malah bergetar cerminnya. Pantulan dari cermin yg getar-getar gitu kan nggak enak diliat, alias nggak jelas.

1. Jangan meninggalkan komentar buruk, mengejek, SARA, disturb, maupun pornografi!
   
2. Jangan melempar bata!
   
3. Jangan melanggar rules!
   
4. Hormati sesama kaskuser!
   
5. Bagi yang sudah ISO, disarankan memberikan cendol dengan ikhlas