Karnaval HUT ponpes Bahrul Ulum di Ngantang banyak yang mengusung BANTENGAN
TS
mine87
Karnaval HUT ponpes Bahrul Ulum di Ngantang banyak yang mengusung BANTENGAN
Halo Gan/Sist...
Disini ane mw berbagi aja tentang acara kemarin Karnaval dalam Rangka HUT Ponpes Bahrul Ulum Ngantang, tapi yang bikin ane tertarik adalah banyak peserta yang mengusung BANTENGAN, yaitu sebuah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur sendra tari, olah kanuragan, musik, dan syair/mantra yang sangat kental dengan nuansa magis. Pelaku Bantengan yakin bahwa permainannya akan semakin menarik apabila telah masuk tahap “trans” yaitu tahapan pemain pemegang kepala Bantengan menjadi kesurupan arwah leluhur Banteng (Dhanyangan).
berikut penjelasan lebih lengkapnya
Spoiler for Sejarah:
Seni Bantengan yang telah lahir sejak jaman kerajaan jaman Kerajaan Singasari (situs candi Jago – Tumpang) sangat erat kaitannya dengan Pencak Silat. Walaupun pada masa kerajaan Ken Arok tersebut bentuk kesenian bantengan belum seperti sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala bantengan yang menari. Karena gerakan tari yang dimainkan mengadopsi dari gerakan Kembangan Pencak Silat.
Tidak aneh memang, sebab pada awalnya Seni Bantengan adalah unsure hiburan bagi setiap pemain Pencak Silat setiap kali selesai melakukan latihan rutin. Setiap grup Bantengan minimal mempunyai 2 Bantengan seperti halnya satu pasangan yaitu Bantengan jantan dan betina.
Walaupun berkembang dari kalangan perguruan Pencak Silat, pada saat ini Seni Bantengan telah berdiri sendiri sebagai bagian seni tradisi sehingga tidak keseluruhan perguruan Pencak Silat di Indonesia mempunyai Grup Bantengan dan begitu juga sebaliknya
Spoiler for Ornamen yang ada pada Bantengan:
Ornamen yang ada pada Bantengan yaitu :
Tanduk (banteng, kerbau, sapi, dll)
Kepala banteng yang terbuat dari kayu ( waru, dadap, miri, nangka, loh, kembang, dll)
Mahkota Bantengan, berupa sulur wayangan dari bahan kulit atau kertas
Klontong (alat bunyi di leher)
Keranjang penjalin, sebagai badan (pada daerah tertentu hanya menggunakan kain hitam sebagai badan penyambung kepala dan kaki belakang)
Gongseng kaki
Keluhan (tali kendali)
Dalam setiap pertunjukannya (disebut “gebyak”), Bantengan didukung beberapa perangkat. Yaitu :
Dua orang Pendekar pengendali kepala bantengan (menggunakan tali tampar)
Pemain Jidor, gamelan, pengerawit, dan sinden. Minimal 1 (satu) orang pada setiap posisi
Sesepuh, orang yang dituakan. Mempunyai kelebihan dalam hal memanggil leluhur Banteng
(Dhanyangan) dan mengembalikannya ke tempat asal
Pamong dan pendekar pemimpin yang memegang kendali kelompok dengan membawa kendali yaitu Pecut (Cemeti/Cambuk)
Minimal ada dua Macanan dan satu Monyetan sebagai peran pengganggu bantengan.
Spoiler for Pic:
Spoiler for Bonus:
maaf klo gmbrnya agak burem...maklum pake hape ulekan...hehe