- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Akui Jakarta Berubah, Ketua DPRD DKI Cuma Tak Tahan Mulut Ahok


TS
ketek..basah
Akui Jakarta Berubah, Ketua DPRD DKI Cuma Tak Tahan Mulut Ahok
Quote:
AKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengakui baiknya kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam membenahi Jakarta. Hal itu dia katakan setelah melihat Basuki memarahi Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI dalam forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2016.
"Kalau Ahok itu mulutnya doang saya enggak tahan. Waktu ketemu Presiden kan saya bilang, mulutnya dia nih. Tapi sekarang udah berubah kok. Kita harus fair juga, Jakarta berubah kok di tangan dia. Kalo tadi dia hantem SKPD-nya, ya udah biarin aja. Nunjuk idung langsung lagi tuh," ujar Prasetio di gedung DPRD, Senin (25/5/2015).
Prasetio mengatakan, walaupun dia pernah mengkritisi cara Basuki berbicara, itu bukan berarti dia membenci Ahok (sapaan Basuki). Dia akan tetap bersikap adil dengan mengakui baiknya kinerja Ahok.
Apabila kata-kata kasar Ahok kembali keluar untuk pejabat SKPD, Prasetio berpendapat itu tidak masalah. Sebab, kemarahan Ahok ada alasannya. Berbeda dengan kata-kata kasar Ahok kepada DPRD dulu yang dia nilai tidak berdasar.
Prasetio juga mengaku sepakat dengan Ahok yang sempat berpendapat bahwa Jakarta tidak butuh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Menurut Prasetio, Jakarta sudah cukup dengan ditangani oleh lurah, camat, dan wali kota saja. Permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat bisa disalurkan langsung ke lurah setempat dan diteruskan hingga wali kota.
Prasetio mengatakan, lurah dan camatlah yang selama ini memegang fungsi sebagai pelayan publik. Sebab, berinteraksi langsung dengan masyarakat. Pejabat SKPD, menurut Pras, hanyalah koordinator saja. Sementara fungsi koordinator menurut Prasetio juga bisa dipegang oleh lurah dan camat.
"Gua sepakat sama Ahok, enggak perlu ada SKPD. Langsung lurah, camat, walikota, kan itu yang berfungsi pelayanan publiknya kan mereka yang menghandle selama ini bukan SKPD," ujar Prasetio.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa kecewa berat serta marah besar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar. Sebab, Basuki melihat sampah berserakan di taman di depan Hayam Wuruk Plaza dan tak kunjung dibersihkan. Lokasi itu setiap hari dilintasi Basuki dari rumahnya di Pantai Mutiara menuju kantornya di Balai Kota dan sebaliknya.
"Saya kalau berangkat dari rumah pukul 07.15 dan agak macet, saya lihat taman Hayam Wuruk penuh sampah, bungkus rokok, plastik tercecer di taman," kata Basuki dengan nada tinggi, saat membuka forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2016, di Balai Agung, Balai Kota, Senin (25/5/2015).
Melihat hal itu, Basuki mengirim foto taman itu melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar.
"Kalau Ahok itu mulutnya doang saya enggak tahan. Waktu ketemu Presiden kan saya bilang, mulutnya dia nih. Tapi sekarang udah berubah kok. Kita harus fair juga, Jakarta berubah kok di tangan dia. Kalo tadi dia hantem SKPD-nya, ya udah biarin aja. Nunjuk idung langsung lagi tuh," ujar Prasetio di gedung DPRD, Senin (25/5/2015).
Prasetio mengatakan, walaupun dia pernah mengkritisi cara Basuki berbicara, itu bukan berarti dia membenci Ahok (sapaan Basuki). Dia akan tetap bersikap adil dengan mengakui baiknya kinerja Ahok.
Apabila kata-kata kasar Ahok kembali keluar untuk pejabat SKPD, Prasetio berpendapat itu tidak masalah. Sebab, kemarahan Ahok ada alasannya. Berbeda dengan kata-kata kasar Ahok kepada DPRD dulu yang dia nilai tidak berdasar.
Prasetio juga mengaku sepakat dengan Ahok yang sempat berpendapat bahwa Jakarta tidak butuh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Menurut Prasetio, Jakarta sudah cukup dengan ditangani oleh lurah, camat, dan wali kota saja. Permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat bisa disalurkan langsung ke lurah setempat dan diteruskan hingga wali kota.
Prasetio mengatakan, lurah dan camatlah yang selama ini memegang fungsi sebagai pelayan publik. Sebab, berinteraksi langsung dengan masyarakat. Pejabat SKPD, menurut Pras, hanyalah koordinator saja. Sementara fungsi koordinator menurut Prasetio juga bisa dipegang oleh lurah dan camat.
"Gua sepakat sama Ahok, enggak perlu ada SKPD. Langsung lurah, camat, walikota, kan itu yang berfungsi pelayanan publiknya kan mereka yang menghandle selama ini bukan SKPD," ujar Prasetio.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa kecewa berat serta marah besar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar. Sebab, Basuki melihat sampah berserakan di taman di depan Hayam Wuruk Plaza dan tak kunjung dibersihkan. Lokasi itu setiap hari dilintasi Basuki dari rumahnya di Pantai Mutiara menuju kantornya di Balai Kota dan sebaliknya.
"Saya kalau berangkat dari rumah pukul 07.15 dan agak macet, saya lihat taman Hayam Wuruk penuh sampah, bungkus rokok, plastik tercecer di taman," kata Basuki dengan nada tinggi, saat membuka forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2016, di Balai Agung, Balai Kota, Senin (25/5/2015).
Melihat hal itu, Basuki mengirim foto taman itu melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar.
sumber
:ioveindonesia

0
3.3K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan