- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Berumur 140 Tahun, Nenek Anami Jadi Manusia Tertua di Purwakarta


TS
molanay
Berumur 140 Tahun, Nenek Anami Jadi Manusia Tertua di Purwakarta
Quote:

PURWAKARTA – Di era saat ini seseorang bisa berumur di atas 100 tahun sudah sangat jarang terdengar. Apalagi, bila orang tersebut masih sanggup untuk beraktivitas normal layaknya masih berusia muda.
Setidaknya itu yang dialami seorang nenek di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Usianya kini diyakini sudah menginjak 140 tahun, dan menjadi manusia tertua di Kabupaten tersebut. Meski usianya sudah renta, sang nenek yang telah menikah sebanyak empat kali ini masih sehat dan tidak pikun.
Kepala Desa Cisarua dan Camat Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bersama jajarannya langsung mendatangi rumah nenek Anami atau Mak Indung di Kampung Bungur Sarang RT 08, RW 04, Desa Cisarua. Kedatangan aparat pemerintahan ini ingin memastikan usia nenek yang lahir pada zaman penjajahan Belanda tersebut.
Nenek yang telah memiliki sembilan anak, 25 cucu, 47 buyut, 12 bao dan satu udeg-udeg, atau sudah lima generasi keturunan ini tidak memiliki data yang valid terkait usianya. Selain tidak memiliki akta kelahiran, juga di desa setempat tidak tercatat asal usul kelahirannya.
Namun, di kampung dan desa tersebut, teman-teman se-usianya sudah meninggal dunia. Bahkan dari sembilan anaknya pun, lima di antaranya sudah meninggal dunia. Meninggalnya kelima anak nenek Anami ini antara 60 hingga 80 tahun.
Uniknya, meski usianya sudah renta, nenek Anami masih segar dan tidak pikun. Bahkan, menurut keluarganya, dia tidak pernah sakit, termasuk penyakit ringan seperti meriang. Ketika diajak ngobrol pun masih nyambung.
Sementara kondisi nenek ini kulitnya sudah keriput tetapi bersih dan terawat. Kendati giginya sudah ompong. Nenek Anami juga masih sanggup berjalan, dan untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, makan dan ganti pakaian dilakukan sendiri. Sembahyang pun masih dilakukan normal seperti yang berusia muda.
Guna memastikan usia nenek Anami, Camat Tegalwaru, Ahmad Korib, akan terus menyelidikinya. Selain akan meminta keterangan dari para orangtua dan tokoh masyarakat yang ada di desa tempat tinggalnya, juga akan melakukan tes DNA.
Mengingat nenek Anami sendiri tidak ingat tahun berapa dia lahir, yang diingatnya saat penjajahan Belanda. Sedangkan waktu muda, nenek Anami bekerja sebagai tukang sadap getah karet dan membersihkan perkebunan karet sekitar desanya. Nenek Anami juga mengaku sejak muda hingga kini tidak pernah sakit.
Nenek Anami sendiri saat ini tinggal bersama salah seorang cucunya, di rumah sederhana berdinding bilik dan kayu. Rumah tersebut di Kampung Bungur Sarang, Desa Cisarua. Lokasinya berada di bawah Gunung Parang dan Gunung Bongkok. Di sekitar kampung tersebut, kebun dan areal pesawahan yang berbatasan dengan ujung danau Waduk Jatiluhur, bagian selatan. Sedangkan mayoritas pencaharian warga kampung tersebut adalah bertani.
wah panjang umur..

0
5.6K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan