Xavi sudah memperkuat Barcelona sejak masih berusia sangat belia, dia merupakan produk asli La Masia dan sudah menjadi pemain reguler di tim junior sejak usia 11 tahun. Dia mulai memperkuat Barcelona B pada tahun 1997.

Debut Xavi menjalani laga pertamanya di Barcelona pada 18 Agustus 1998, pada pertandingan Supercopa Spanyol melawan Mallorca. Louis van Gaal adalah pelatih saat itu. Xavi menjadi starter dan mencetak gol, tetapi mereka kalah 2-1 di leg pertama dan 3-1 secara agregat. Penampilan perdananya di La Liga datang beberapa bulan kemudian pada Desember 1998.
Tembus Tim Reguler Xavi mulai sering menjadi andalan di tim utama pada musim 1999-2000. Dia bermain 38 kali di semua ajang di bawah asuhan Van Gaal.

Debut Timnas Spanyol Xavi melakoni laga perdana bersama tim senior La Roja pada 15 November 2000 melawan Belanda. Ini adalah awal dari karir gemilangnya bersama tim nasional.

Selamat Tinggal GUARDIOLA. Musim 2000-01 adalah terakhir kalinya Xavi bermain bersama Pep Guardiola di Camp Nou. Kepergian Guardiola membuat Xavi menjadi raja di lini tengah.

Xavi mencetak gol untuk pertama kalinya ke gawang Real Madrid pada 16 Maret 2002, pertandingan itu berakhir dengan skor imbang.

Spanyol menembus perempat-final pada Piala Dunia 2002, hanya untuk disingkirkan oleh Korea Selatan melalui adu penalti usai laga yang penuh dengan keputusan kontroversial dari wasit. Xavi bermain tiga kali di turnamen, meski hanya menjadi starter satu kali. Dia berhasil mengonversi menjadi gol dalam tendangan adu penalti.

Kedatangan bintang Brasil Ronaldinho dan pelatih Frank Rijkaard, dan beberapa pemain lain, membuat musim 2003/04 menjadi titik balik bagi Blaugrana. Xavi bermain 46 kali sebagai starter di semua ajang.

Perekrutan Samuel Eto'o, Ludovic Giuly dan Deco, yang menjadi partner Xavi di lini tengah, mengakhiri puasa trofi juara liga selama enam tahun. Xavi bermain sebagai starter sebanyak 45 kali pada musim 2004/05.

Xavi menghabiskan lima bulan di luar lapangan karena cedera pada musim 2005/06, tetapi Barca masih mampu menjuarai La Liga dan Liga Champions. Kurangnya kebugaran Xavi membuat dia tidak bermain di final Eropa melawan Arsenal.

Trofi Supercopa Spanyol menjadi satu-satunya trofi tambahan bagi Barca pada musim 2006/07. Mereka disingkirkan Liverpool dari Liga Champions, dari Copa del Rey oleh Getafe, sementara La Liga dikuasai Real Madrid.

Xavi mungkin memiliki masa cukup buruk di klub, tetapi musim panasnya sangat meriah saat ia mengantar Spanyol menjuarai Euro 2008, di mana ia menjadi pemain terbaik turnamen.

Pep Guardiola dipromosikan menjadi pelatih Barcelona pada 2008/09 dan bereuni dengan Xavi. Mereka langsung merasakan sukses besar, menjuarai La Liga dan melibas Real Madrid 6-2. Xavi mencetak empat assist dalam kemenangan bersejarah itu.

Setelah mengalahkan Athletic Bilbao 4-1 di Copa del Rey, Barcelona menuntaskan Treble dengan mengalahkan Manchester United di final Liga Champions.

Xavi menambahkan trofi Piala Dunia ke catatan pribadinya pada 2010. Bermain tujuh laga untuk Spanyol saat mendominasi Afrika Selatan untuk mengklaim hadiah tertinggi di dunia sepakbola.

Xavi mengklaim kemenangan telak, dengan skor 5-0, atas Real Madrid pada November 2010. Ini merupakan laga favoritnya sebagai pemain Barcelona.

Xavi menjadi pemain paling banyak memperkuat Barcelona pada Januari 2011, rekor yang tampaknya akan ia pegang untuk waktu yang lama karena ia telah mencatatkan lebih dari 750 penampilan dalam 17 tahun di Camp Nou.

Xavi menambah trofi La Liga ke dalam lemarinya dengan memenangkan gelar pada musim 2010/11. Bagaimanapun juga, Jose Mourinho menggagalkan kejayaan Barca di Copa del Rey.

Xavi mengangkat trofi Liga Champions ketiganya pada Mei 2011. Dengan gol dari Pedro, Lionel Messi dan David Villa memaksa Manchester United meninggalkan Wembley dengan kepala tertunduk.

Xavi dan Pep Guardiola membagi trofi juara terakhir yang diraih bersama-sama ketika menjuarai Copa del Rey musim 2011/12, setelah kalah bersaing dengan Madrid asuhan Mourinho di La Liga dan tersingkir dari Liga Champion oleh Chelsea pada babak semi-final.

Spanyol mempertahankan status penguasa Eropa pada tahun 2012, dengan Xavi menjadi jantung permainan skuat asuhan Vicente del Bosque.

Masa depan Xavi di Barcelona dipertanyakan ketika dia tidak menjadi starter pada pertandingan terakhir La Liga yang sangat menentukan pada musim 2013/14 melawan Atletico Madrid. Pelatih Gerardo Martino membutuhkan kemenangan untuk bisa menjadi juara, tetapi Barca hanya meraih hasil imbang 1-1. Pada akhirnya, Martino yang hengkang, sementara Xavi tetap bertahan.

Spanyol datang ke Brasil sebagai juara bertahan di Piala Dunia 2014 tetapi mereka menjadi tim pertama yang tersingkir. Xavi menjadi salah satu veteran yang pensiun usai pulang dari Amerika Selatan.

Sempat nyaris hengkang dari Camp Nou satu tahun ke belakang sebelum dibujuk oleh pelatih Luis Enrique untuk bertahan. Xavi tidak dapat menahan emosinya saat merayakan gelar juara La Liga menyusul kemenangan atas Atletico Madrid akhir pekan kemarin. Ini adalah gelar liga kelima Barca dalam tujuh tahun terakhir.

Setelah spekulasi berkepanjangan, akhirnya gelandang andalan sekaligus legenda hidup Barcelona, Xavi Hernandez, mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir abdinya untuk Blaugrana.

"Saya ingin mengumumkan kalau saya meninggalkan Barcelona di akhir musim. Ini keputusan final, meski sulit untuk saya ambil," sahut Xavi dalam konferensi pers, Kamis (21/5/2015).

Rumor Xavi akan meninggalkan Barcelona sudah berembus sejak beberapa pekan lalu. Dia santer dikabarkan akan bergabung dengan Al Sadd di Liga Qatar. Kepindahan tersebut dikonfirmasi Xavi dalam kesempatan yang sama.

"Pemain Spanyol, Xavi Hernandez, akan bergabung ke Al Sadd pada awal musim 2015-2016. Kabar selanjutnya akan segera diumumkan," tulis situs resmi Al Sadd. Pengumuman tersebut disampaikan tak lama setelah Xavi melakukan jumpa pers soal kepergiannya dari Barcelona, Kamis (21/5/2015) kemarin.

Pihak Barca lantas membuat jersey khusus untuk perpisahan sang legenda dalam bentrok melawan Deportivo. Di bagian dada jersey khusus itu, nantinya akan ditambahkan tulisan 'Gracies Xavi, 23- Maig - 2015' yang artinya terima kasih Xavi, 23 Mei 2015.

Infographic: Xavi Hernández, by the numbers