Sudah banyak pengusaha SPBU yang ditangkap polisi karena mengoplos bensin dicampur air. Itu dilakukan untuk meraup untung besar dan mengorbankan kepentingan konsumen.

Ketika mendengar bensin bercampur air, yang terbesit dalam pikiran tentunya dampak buruk bagi mesin kendaraan Anda. Namun PT Pertamina (Persero) justru tengah menyelesaikan eksperimen untuk pengembangan bahan bakar minyak (BBM) baru yakni solar dicampur air.

Saat ini, eksperimen bahan bakar itu tengah dilakukan pengujian di lembaga afiliasi penelitian dan industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Pertamina mengklaim, BBM baru ini sebagai alternatif dari BBM yang sudah ada. Sebab, selain didorong mengembangkan energi baru terbarukan, Pertamina juga diminta mengembangkan energi alternatif ramah lingkungan.

Tahun depan, pemerintah mengharuskan mencampur biodiesel atau minyak nabati sebesar 20 persen dalam campuran BBM seperti premium dan pertamax. Dengan adanya, solar campur air ini tidak memerlukan lagi campuran tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyebut solar campur air ini sebagai bahan bakar modern biodiesel atau biodiesel hijau.

"Biodiesel biasa itu mengandung ikatan rangkap dan senyawa oksigen. Sedangkan pada solar campur air ini merupakan ikatan rangkap dan oksigen dihilangkan dengan proses hydrotreating," ujar Wianda kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (22/5).

Pembuatan solar campur air ini melalui proses emulsifikasi atau pencampuran. Bahan bakar ini terdiri dari 75 persen solar, 15 persen surfactant dan 10 persen air putih. Surfactant dibutuhkan agar minyak dan air dapat tercampur secara merata. Otomatis, bahan baku ini punya peran besar dan sangat penting untuk pembuatan Solar campur air.

Wianda mengklaim bahan bakar solar campur air ini ramah lingkungan karena emisi yang dikeluarkan rendah ketimbang biodiesel. Sedangkan, opasitas solar campur air di bawah 10 persen. Jauh lebih bagus ketimbang biodiesel yang mencapai 15 persen.

"Saat ini terdapat dua produk utama dari hasil pengolahan Solar Emulsi tersebut yaitu, mikro dan makro," ucapnya.


SUMBER