- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[bukan Jokodo*]Pria menikahi peri. Seperti apa penampakan peri ? ini kata mbah kodok


TS
.gavecomment
[bukan Jokodo*]Pria menikahi peri. Seperti apa penampakan peri ? ini kata mbah kodok
Quote:
Quote:
![[bukan Jokodo*]Pria menikahi peri. Seperti apa penampakan peri ? ini kata mbah kodok](https://dl.kaskus.id/us.images.detik.com/customthumb/2015/05/22/10/131050_ibnusukodok1.jpg?w=460)
Jakarta - Bagus Kodok Ibnu Sukodok yang 'menikahi' peri Roro Setyowati dalam suatu seni kejadian (happening art) memang bertujuan untuk melindungi hutan dan mata air. Namun, menurut Mbah Kodok, sosok Roro Setyowati itu memang sungguh nyata adanya meski tak kasat mata.
"Ketemunya nggak sengaja. Saat saya buang air besar di Alas Ketonggo, 6 tahun lalu," jelas Mbah Kodok saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/5/2015).
Saat itu Mbah Kodok buang air besar di sungai yang airnya bening, banyak dan mengalir lancar. Tujuan Mbah Kodok buang air besar bukan semata-mata hanya membuang hajat.
"Bukan sekadar berak, saya mengumpan ikan. Saya kan hobi mancing, ikan mana yang nggak mau," ujarnya terkekeh.
Seniman yang sehari-harinya tinggal di Taman Budaya Solo itu saat itu ditegur karena buang air besarnya mengenai 'mahkhluk halus' di atasnya.
"Dia bilang 'kurang ajar kamu di alas itu'. Dari situ saya ditegur, pada akhirnya untuk tidak buang air besar sembarangan," tutur dia mengambil hikmah dari teguran Roro Setyowati.
Setyowati sendiri sebenarnya tinggal di Alas Begal, Ngawim di pohon beringin dan pohon kepok. Apalagi, di sana ada Sendhang Ngiyom yang airnya banyak dan pemandian sejak zaman Belanda. Namun saat pasca reformasi, banyak pohon di Alas Begal dibabati dan dijadikan sawah.
"Saat hutannya dibabat, Setyowati pindah ke Alas Ketinggo. Tinggal dia dan beberapa penunggu di situ karena hanya di sendang-sendang itu yang punya pohon besar," jelas dia.
Lantas seperti apa penampakan Setyowati, apakah cantik?
"Nggak terlalu, umurnya kira-kira hampir 50, sudah agak tua. Pakai kemben, jarik, pake kebaya sederhana, pakai suweng. Kaya wajah-wajah RA Kartini, wajahnya semacam itu. Mungkin mereka sudah melewati langgam waktu, tetapi begitu penampakannya (seperti berumur) 50 tahunan lebih," tuturnya.
"Ketemunya nggak sengaja. Saat saya buang air besar di Alas Ketonggo, 6 tahun lalu," jelas Mbah Kodok saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/5/2015).
Saat itu Mbah Kodok buang air besar di sungai yang airnya bening, banyak dan mengalir lancar. Tujuan Mbah Kodok buang air besar bukan semata-mata hanya membuang hajat.
"Bukan sekadar berak, saya mengumpan ikan. Saya kan hobi mancing, ikan mana yang nggak mau," ujarnya terkekeh.
Seniman yang sehari-harinya tinggal di Taman Budaya Solo itu saat itu ditegur karena buang air besarnya mengenai 'mahkhluk halus' di atasnya.
"Dia bilang 'kurang ajar kamu di alas itu'. Dari situ saya ditegur, pada akhirnya untuk tidak buang air besar sembarangan," tutur dia mengambil hikmah dari teguran Roro Setyowati.
Setyowati sendiri sebenarnya tinggal di Alas Begal, Ngawim di pohon beringin dan pohon kepok. Apalagi, di sana ada Sendhang Ngiyom yang airnya banyak dan pemandian sejak zaman Belanda. Namun saat pasca reformasi, banyak pohon di Alas Begal dibabati dan dijadikan sawah.
"Saat hutannya dibabat, Setyowati pindah ke Alas Ketinggo. Tinggal dia dan beberapa penunggu di situ karena hanya di sendang-sendang itu yang punya pohon besar," jelas dia.
Lantas seperti apa penampakan Setyowati, apakah cantik?
"Nggak terlalu, umurnya kira-kira hampir 50, sudah agak tua. Pakai kemben, jarik, pake kebaya sederhana, pakai suweng. Kaya wajah-wajah RA Kartini, wajahnya semacam itu. Mungkin mereka sudah melewati langgam waktu, tetapi begitu penampakannya (seperti berumur) 50 tahunan lebih," tuturnya.
Quote:
Jakarta - Bagus Kodok Ibnu Sukodok yang 'menikahi' Peri Setyowati memang membuat geger Kabupaten Ngawi. Banyak yang tidak percaya. Banyak pula yang mengaku melihat penampakan pengantin perempuan meski tak kasat mata. Apa kata Mbah Kodok?
Mbah Kodok membenarkan bahwa Setyowati yang tak kasat mata itu meminta rumah, berupa hutan. Pasalnya, selama ini Sendang Margo dan Sendang Ngiyom, menurutnya, sudah menjadi bekas hutan.
"Begitu Soeharto turun, hutan itu dibabat habis yang akhirnya jadi ladang dan sawah. Dulu masih hutan, sendang itu bisa mengairi sawah hampir 1.431 hektar, dulunya. Begitu hutan dibabat, dan akhirnya dibuat sawah di atas-atasnya, di bawahnya nggak dapat air. Kenapa itu nggak ditanami (pohon lagi)," tutur seniman nyentrik yang sehari-harinya tinggal di Taman Budaya Solo ini.
Namun, upaya membalikkan lahan hutan yang dirambah menjadi sawah dan hendak dikembalikan ke hutan ini memang tidak mudah. Banyak halangan dari penggarap-penggarap sawah liar.
"Saya jadi berpikir, perkimpoian saya dengan Setyowati cuma gerbang. Untuk masuk yang lebih dalam. Artinya, tanpa sadar, saya bantu menyadarkan orang-orang itu untuk memperbaiki ekosistem alam lingkungan yang selama ini rusak," jelas Mbah Kodok saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/5/2015).
Pernikahannya dengan peri Setyowati dalam seni kejadian memang kontroversial. Ada yang percaya maupun tidak. Namun di balik itu, Mbah Kodok punya niat dan tujuan yang lebih dalam.
"Bagi saya, percaya atau tidak percata ya terserah. Saya tidak meminta meminta apa-apa, monggo. Tapi saya punya tujuan yang lain yang lebih berguna. Selama ini gerakan penghijauan tapi ya begitu-begitu saja. Kalau ini saya dibantu orang desa sekitarnya itu akan jelas, untuk penanaman kembali. Hutan kita sudah habis, lho. Percaya nggak percaya, tapi nyatanya itu sebagai gerbang masuk lebih dalam, orang disadarkan tentang lingkngan, bagaimana selarasnya manusia, alam dan hewan," tuturnya.
Mbah Kodok membenarkan bahwa Setyowati yang tak kasat mata itu meminta rumah, berupa hutan. Pasalnya, selama ini Sendang Margo dan Sendang Ngiyom, menurutnya, sudah menjadi bekas hutan.
"Begitu Soeharto turun, hutan itu dibabat habis yang akhirnya jadi ladang dan sawah. Dulu masih hutan, sendang itu bisa mengairi sawah hampir 1.431 hektar, dulunya. Begitu hutan dibabat, dan akhirnya dibuat sawah di atas-atasnya, di bawahnya nggak dapat air. Kenapa itu nggak ditanami (pohon lagi)," tutur seniman nyentrik yang sehari-harinya tinggal di Taman Budaya Solo ini.
Namun, upaya membalikkan lahan hutan yang dirambah menjadi sawah dan hendak dikembalikan ke hutan ini memang tidak mudah. Banyak halangan dari penggarap-penggarap sawah liar.
"Saya jadi berpikir, perkimpoian saya dengan Setyowati cuma gerbang. Untuk masuk yang lebih dalam. Artinya, tanpa sadar, saya bantu menyadarkan orang-orang itu untuk memperbaiki ekosistem alam lingkungan yang selama ini rusak," jelas Mbah Kodok saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/5/2015).
Pernikahannya dengan peri Setyowati dalam seni kejadian memang kontroversial. Ada yang percaya maupun tidak. Namun di balik itu, Mbah Kodok punya niat dan tujuan yang lebih dalam.
"Bagi saya, percaya atau tidak percata ya terserah. Saya tidak meminta meminta apa-apa, monggo. Tapi saya punya tujuan yang lain yang lebih berguna. Selama ini gerakan penghijauan tapi ya begitu-begitu saja. Kalau ini saya dibantu orang desa sekitarnya itu akan jelas, untuk penanaman kembali. Hutan kita sudah habis, lho. Percaya nggak percaya, tapi nyatanya itu sebagai gerbang masuk lebih dalam, orang disadarkan tentang lingkngan, bagaimana selarasnya manusia, alam dan hewan," tuturnya.
![[bukan Jokodo*]Pria menikahi peri. Seperti apa penampakan peri ? ini kata mbah kodok](https://dl.kaskus.id/us.images.detik.com/content/2015/05/22/10/124336_mbahsukodokyoutubemanggala.jpg)
Quote:
Ngawi - Pernikahan beda alam antara Bagus Kodok Ibnu Sukodok alias Mbah Kodok (64) dan Peri Setyowati memang aneh. Karena itu, 'rumah' yang dibangun Mbah Kodok juga aneh. Bagaimana bentuknya?
Lokasi rumah Peri Setyowati berada di kawasan Alas Begal, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Rumah itu mulai dibangun pertengahan Mei lalu. Wujdunya berupp puluhan meter kain mori yang mengelilingi sendang.
Sendang berukuran 20 x 16 meter tersebut dulunya menjadi tempat pemandian umum yang sangat ramai. Saat itu, pada tahun 1980-an, setiap warga yang mandi dikenakan tarif seratus rupiah. "Semasa kecil dulu saya sering mandi di kolam itu," ujar Kepala Desa Begal, Yusuf Setyono (42), kepada detikcom, Jumat (22/5/2015).
Saat ini, sendang sudah tak terpakai lagi sebab airnya sangat kotor. Salah satu penyebabnya adalah penebangan hutan secara liar. Ribuan pohon jati yang dulunya menghijaukan kawasan hutan Desa Begal Kecamatan Kedunggalar, kini sudah habis dibabat pencuri kayu.
Pernikahan Mbah Kodok dan Peri Setyowati dilakukan pada Oktober 2014 silam. Saat ini, peri hamil tua dan minta dibuatkan rumah. Pembangunan rumah akan dilakukan pada 6-7 Juni 2015 mendatang. Seniman Bramantyo Prijosusilo, inisiator performance art tersebut, berharap prosesi itu menumbuhkan kesadaran warga dan banyak orang tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Lokasi rumah Peri Setyowati berada di kawasan Alas Begal, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Rumah itu mulai dibangun pertengahan Mei lalu. Wujdunya berupp puluhan meter kain mori yang mengelilingi sendang.
Sendang berukuran 20 x 16 meter tersebut dulunya menjadi tempat pemandian umum yang sangat ramai. Saat itu, pada tahun 1980-an, setiap warga yang mandi dikenakan tarif seratus rupiah. "Semasa kecil dulu saya sering mandi di kolam itu," ujar Kepala Desa Begal, Yusuf Setyono (42), kepada detikcom, Jumat (22/5/2015).
Saat ini, sendang sudah tak terpakai lagi sebab airnya sangat kotor. Salah satu penyebabnya adalah penebangan hutan secara liar. Ribuan pohon jati yang dulunya menghijaukan kawasan hutan Desa Begal Kecamatan Kedunggalar, kini sudah habis dibabat pencuri kayu.
Pernikahan Mbah Kodok dan Peri Setyowati dilakukan pada Oktober 2014 silam. Saat ini, peri hamil tua dan minta dibuatkan rumah. Pembangunan rumah akan dilakukan pada 6-7 Juni 2015 mendatang. Seniman Bramantyo Prijosusilo, inisiator performance art tersebut, berharap prosesi itu menumbuhkan kesadaran warga dan banyak orang tentang pentingnya menjaga lingkungan.
syukurlah, gak ngaku diturunkan ayat suci
Diubah oleh .gavecomment 22-05-2015 17:09
0
7.5K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan