- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Produksi turun 50%, industri tekstil rumahkan 6000an karyawan


TS
eqepe
Produksi turun 50%, industri tekstil rumahkan 6000an karyawan
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terdapat 60 industri tekstil yang merumahkan ribuan karyawannya selama 3 bulan pertama di 2015. Langkah ini akibat dampak turunnya penjualan para pabrikan tekstil, hingga rata-rata mencapai 50%.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum API Ade Sudrajat kepada detikFinance, Jumat (22/5/2015)
Majalaya merupakan kawasan sentra industri yang menjadi cikal bakal industri tekstil modern di Indonesia. Perkembangan kawasan ini sebagai pusat industri tekstil sudah ada sejak 1930-an.
"Barangkali sudah ada yang dirumahkan sekitar 6.000-an orang," kata Ade.
Ade mengaku, belum ada data lengkap soal jumlah pekerja yang dirumahkan atau di-PHK pada pusat tekstil Majalaya dan sentra industri tekstil dan produk tekstil (TPT) lainnya di Indonesia.
"Ini juga terjadi di berbagai daerah, macam-macam jenisnya ada yang membuat kain sarung, skalanya pun ada yang kecil dan menengah," katanya.
Rata-rata satu industri tekstil di Majalaya mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Ade menghitung, dengan rata-rata 100 orang yang dirumahkan, maka dari 60 pabrik, ada 6.000-an orang yang telah dirumahkan.
"Ada 60 pabrik, di Majalaya Bandung, satu pabrik sampai ratusan orang. Jadi kalau karyawan dirumahkan nggak dapat 100% gaji, ada yang sudah PHK, ada yang masih di rumah," katanya.
Menurut Ade, penyebab utama fenomena ini terjadi karena daya beli masyarakat yang melemah sebagai bentuk melemahnya ekonomi Indonesia di awal tahun. Dengan adanya tindakan merumahkan karyawan oleh para pabrik tekstil, maka berdampak pada makin anjloknya daya beli.
"Ini belum pernah terjadi seumur hidup. Mungkin juga terlalu banyak yang masuk barang impor," katanya.
sumber : detik.com
Ada apa inih
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum API Ade Sudrajat kepada detikFinance, Jumat (22/5/2015)
Majalaya merupakan kawasan sentra industri yang menjadi cikal bakal industri tekstil modern di Indonesia. Perkembangan kawasan ini sebagai pusat industri tekstil sudah ada sejak 1930-an.
"Barangkali sudah ada yang dirumahkan sekitar 6.000-an orang," kata Ade.
Ade mengaku, belum ada data lengkap soal jumlah pekerja yang dirumahkan atau di-PHK pada pusat tekstil Majalaya dan sentra industri tekstil dan produk tekstil (TPT) lainnya di Indonesia.
"Ini juga terjadi di berbagai daerah, macam-macam jenisnya ada yang membuat kain sarung, skalanya pun ada yang kecil dan menengah," katanya.
Rata-rata satu industri tekstil di Majalaya mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Ade menghitung, dengan rata-rata 100 orang yang dirumahkan, maka dari 60 pabrik, ada 6.000-an orang yang telah dirumahkan.
"Ada 60 pabrik, di Majalaya Bandung, satu pabrik sampai ratusan orang. Jadi kalau karyawan dirumahkan nggak dapat 100% gaji, ada yang sudah PHK, ada yang masih di rumah," katanya.
Menurut Ade, penyebab utama fenomena ini terjadi karena daya beli masyarakat yang melemah sebagai bentuk melemahnya ekonomi Indonesia di awal tahun. Dengan adanya tindakan merumahkan karyawan oleh para pabrik tekstil, maka berdampak pada makin anjloknya daya beli.
"Ini belum pernah terjadi seumur hidup. Mungkin juga terlalu banyak yang masuk barang impor," katanya.
sumber : detik.com
Ada apa inih

0
3.2K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan