- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sebab Aku Laki-laki
TS
pukleq
Sebab Aku Laki-laki
Ada seorang anak perempuan bertanya kepada
ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat sang
ayah sedang bersantai di beranda sambil
mengusap wajahnya yang mulai berkerut ditemani
badan yang mulai membungkuk dan suara batuk-
batuk.
Anak perempuan itu bertanya, “Ayah, mengapa
wajahmu kian hari semakin berkerut?”
sang Ayah menjawab, “Sebab aku laki-laki.”
Anak perempuan itu berguman, ”Aku tidak
mengerti.” dengan kening bingung karena
jawaban tersebut justru membuatnya semakin
diliputi rasa penasaran.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut
anak perempuan itu seraya berujar,
“Anakku, kamu memang belum mengerti tentang
laki-laki.”
bisikan tersebut membuat anak perempuan itu
bertambah bingung.
Karena penasaran, ia menghampiri ibunya untuk
menanyakan hal yang sama, “Ibu, mengapa wajah
ayah menjadi berkerut-merut? dan badannya kian
hari kian terbungkuk. aku heran, walaupun begitu
ayah tak pernah mengeluh dan kesakitan.
Mengapa, Bu?”
sang Ibu menjawab, “Anakku, seorang laki-laki
yang bertanggung jawab terhadap keluarga
memang akan demikian.”
Hanya itu jawaban sang bunda, disertai
senyuman. : )
Kini anak itu telah tumbuh menjadi wanita
dewasa, tetapi dia tetap belum memiliki jawaban
yang memuaskan.
Hingga pada suatu malam, ia bermimpi.
Di dalam mimpi dia mendengar suara yang
sangat lembut, namun jelas sekali. Kata-kata
yang terdengar ternyata rangkaian kalimat
jawaban atas rasa penasarannya selama ini.
“Saat Ku ciptakan laki-laki, Aku membuatnya
sebagai pemimpin sekaligus tiang penyangga
bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan
setiap ujungnya, agar setiap anggota keluarga
merasa aman dan teduh terlindungi. “
“Kuberikan keperkasaan, kegagahan, dan mental
baja yang membuat dirinya pantang menyerah.
Dia akan merelakan kulitnya tersengat panas
matahari, basah kuyup kedinginan, atau berdebu
karena tiupan angin, demi bekerja keras
menghidupi keluarga tercinta yang selalu dia
ingat.”
“Kuberikan kesabaran, ketekunan, serta keuletan
yang membuat dirinya selalu berusaha merawat,
membimbing, dan membina keluarganya tanpa
keluh kesah. Walau di perjalanan hidup, keletihan
dan kesakitan kerap kali menyerang.”
“Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan
padanya untuk memberikan pengetahuan. Ia
mungkin tidak tahu jawaban akan segala sesuatu,
tapi ia selalu membantu mencarikan solusi.”
“Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti
bahwa laki-laki senantiasa berusaha sekuat daya
untuk menemukan cara paling bijak pada setiap
problematika. Tapi kerasnya perjuangan yang
dilakukan, sebenarnya bersumber dari kelembutan
hati. Bahkan saking tak kuasa menolak, laki-laki
hanya sanggup berdalih, ‘tanyakan saja pada
ibumu’ ketika ia ingin berkata tidak.”
Terbangunlah wanita itu, segera dia berlari,
berlutut, dan bercengkrama memanjatkan pinta
pada sang Pencipta hingga menjelang subuh.
Tentunya, untuk ayahanda yang amat dikasihi.
Kemudian pagi-pagi sekali ia bergegas
mengenakan kerudung, bersama sang ibu
mengunjungi sebuah pusara. Disanalah jasad
ayahnya terlelap, nyenyak dalam tidur yang
panjang.
Ia menemui sang ayah, dan berbincang dalam
bahasa doa.
~~~~~~~~~~~~~*~~~~~~~~~~~~~
ﻓَﺄَﻣﺎ ﺍﻟْﻴَﺘِﻴﻢَ ﻓَﻼ ﺗَﻘْﻬَﺮْ
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu
berlaku sewenang-wenang.”
(QS. Adh-Dhuha: 9)
sumber: https://riezka135.wordpress.com/tag/cerita-ayah-hebat/
ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat sang
ayah sedang bersantai di beranda sambil
mengusap wajahnya yang mulai berkerut ditemani
badan yang mulai membungkuk dan suara batuk-
batuk.
Anak perempuan itu bertanya, “Ayah, mengapa
wajahmu kian hari semakin berkerut?”
sang Ayah menjawab, “Sebab aku laki-laki.”
Anak perempuan itu berguman, ”Aku tidak
mengerti.” dengan kening bingung karena
jawaban tersebut justru membuatnya semakin
diliputi rasa penasaran.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut
anak perempuan itu seraya berujar,
“Anakku, kamu memang belum mengerti tentang
laki-laki.”
bisikan tersebut membuat anak perempuan itu
bertambah bingung.
Karena penasaran, ia menghampiri ibunya untuk
menanyakan hal yang sama, “Ibu, mengapa wajah
ayah menjadi berkerut-merut? dan badannya kian
hari kian terbungkuk. aku heran, walaupun begitu
ayah tak pernah mengeluh dan kesakitan.
Mengapa, Bu?”
sang Ibu menjawab, “Anakku, seorang laki-laki
yang bertanggung jawab terhadap keluarga
memang akan demikian.”
Hanya itu jawaban sang bunda, disertai
senyuman. : )
Kini anak itu telah tumbuh menjadi wanita
dewasa, tetapi dia tetap belum memiliki jawaban
yang memuaskan.
Hingga pada suatu malam, ia bermimpi.
Di dalam mimpi dia mendengar suara yang
sangat lembut, namun jelas sekali. Kata-kata
yang terdengar ternyata rangkaian kalimat
jawaban atas rasa penasarannya selama ini.
“Saat Ku ciptakan laki-laki, Aku membuatnya
sebagai pemimpin sekaligus tiang penyangga
bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan
setiap ujungnya, agar setiap anggota keluarga
merasa aman dan teduh terlindungi. “
“Kuberikan keperkasaan, kegagahan, dan mental
baja yang membuat dirinya pantang menyerah.
Dia akan merelakan kulitnya tersengat panas
matahari, basah kuyup kedinginan, atau berdebu
karena tiupan angin, demi bekerja keras
menghidupi keluarga tercinta yang selalu dia
ingat.”
“Kuberikan kesabaran, ketekunan, serta keuletan
yang membuat dirinya selalu berusaha merawat,
membimbing, dan membina keluarganya tanpa
keluh kesah. Walau di perjalanan hidup, keletihan
dan kesakitan kerap kali menyerang.”
“Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan
padanya untuk memberikan pengetahuan. Ia
mungkin tidak tahu jawaban akan segala sesuatu,
tapi ia selalu membantu mencarikan solusi.”
“Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti
bahwa laki-laki senantiasa berusaha sekuat daya
untuk menemukan cara paling bijak pada setiap
problematika. Tapi kerasnya perjuangan yang
dilakukan, sebenarnya bersumber dari kelembutan
hati. Bahkan saking tak kuasa menolak, laki-laki
hanya sanggup berdalih, ‘tanyakan saja pada
ibumu’ ketika ia ingin berkata tidak.”
Terbangunlah wanita itu, segera dia berlari,
berlutut, dan bercengkrama memanjatkan pinta
pada sang Pencipta hingga menjelang subuh.
Tentunya, untuk ayahanda yang amat dikasihi.
Kemudian pagi-pagi sekali ia bergegas
mengenakan kerudung, bersama sang ibu
mengunjungi sebuah pusara. Disanalah jasad
ayahnya terlelap, nyenyak dalam tidur yang
panjang.
Ia menemui sang ayah, dan berbincang dalam
bahasa doa.
~~~~~~~~~~~~~*~~~~~~~~~~~~~
ﻓَﺄَﻣﺎ ﺍﻟْﻴَﺘِﻴﻢَ ﻓَﻼ ﺗَﻘْﻬَﺮْ
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu
berlaku sewenang-wenang.”
(QS. Adh-Dhuha: 9)
sumber: https://riezka135.wordpress.com/tag/cerita-ayah-hebat/
0
1.1K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan