Tergerak untuk menulis thread setelah membaca thread http://www.kaskus.co.id/thread/532a6...ormati-polisi/

Ingin sharing saja pengalaman saya tentang polisi.

A. KECELAKAAN

Saya mengalami kecelakaan 3 tahun lalu di daerah Pati Jateng dalam perjalanan pulang dari Surabaya setelah urusan pekerjaan. Mobil yang saya tumpangi terguling masuk ke ladang. Saat itu jam 3 pagi dan mobil terguling beberapa kali karena kecepatan 120++ (sopir sewaan ).
Ada beberapa orang yang datang melihat, dan ada pak polkis juga. Kira2 8 orang turun ke ladang dan membantu mengeluarkan penumpang yang tergencet. Kepala saya harus menerima 8 jahitan akibat kecelakaan ini.

Hebatnya polkis : Ketika orang2 pada turun, dia sama sekali gak membantu. Saya tau karena saya adalah korban pertama yang dikeluarkan dari mobil. (total 7 orang). Pak polkis ini cuma nonton dan halo2 dengan entah siapa. Sampai2 ada bapak2 yang jengkel sama itu polkis bilang gini : "Oi pak polisi, turun sini!! Kamu takut turun, hah??!!" Tuh bapak2 yg pada nolong sampai emosi. Si polkis cm di atas liatin orang2 kerepotan mengeluarkan korban dari mobil yang ringsek.

Lebih hebatnya polkis : 1 orang terakhir yang paling sulit dikeluarkan karena posisinya paling bawah, dan kepalanya terjepit. Untuk mengeluarkan temen saya ini, mobilnya mesti dibalikin ke posisi asal, karena posisinya saat itu terguling ke kiri. Ketika orang2 mulai mau membalik mobil, si polkis ini dari atas teriak :"Woi, jangan dibalik2, biar seperti itu saja posisinya sampai nanti polisi lain datang!" Kontan bapak2 tadi marah2 lagi : "Ini kepalanya terjepit, harus dibalik dulu baru bisa dikeluarkan!!?!" Entah apakah nyawa teman saya tidak sepenting bukti di TKP, polisi tetep ngotot, tapi bapak2 yang nolong gk peduli. Mereka tetep balikin itu mobil sampai temen saya bisa dikeluarkan.

Polkis luar biasa : Waktu di UGD, bos saya datang melihat kondisi anak buahnya. Tiba2 datang 2 orang polisi yang mendatangi bos saya, : "Pak, ini mau dibuatkan laporannya atau tidak? Kalau dibuatkan laporannya nanti asuransinya bisa keluar lho." Bos saya sadar ini polkis ada maunya. Jadi dia langsung bilang gini : "Lho bukannya itu sudah tugas polisi? Kalau sudah ada kecelakaan bukannya memang harus dibuatkan laporannya?" Saya dengar itu sempat senyum melihat pak polkis jd salah tingkah.

B. KEJAHATAN

Waktu itu pukul 24.00. Saya akan pulang dengan pacar saya naik motor dari P*ndok Ind*h Mall di daerah Jakarta selatan. Tapi karena ban motor saya bocor, saya harus tuntun motor saya sambil mencari tambal ban. Lama2 capek juga. Akhirnya kami tetap naikin motor saya karena capek. Karena ban bocor, jadi saya cuma jalan pelan2. Tiba2 dari belakang tas pacar saya dijambret 2 orang bermotor (motor bebek). Saya gk berdaya mengejar, dan orang2 yang melihat jg gk ada yang perduli.

Akhirnya kami mendatangi pos polisi terdekat (dekat bundaran P*ndok Ind*h). Di situ ada 5 orang polisi duduk2 sambil merokok, minum kopi, dan makan gorengan. Ngobrol2 santai. Kami bilang bahwa baru saja dijambret dan ingin membuat surat kehilangan. Pak polisi yg sedang asyik ngopi itu bilang : "Bikinnya bukan di sini. Tuh di polsek sana. Daerah Keb*yoran. Daerah sini memang kalau malam rawan jambret."

"Daerah sini memang kalau malam rawan." Dan pak polkis sudah tau rawan. Makanya kalau malam mereka minum kopi, makan gorengan, merokok sambil ngobrol, supaya kalau ada orang yang dijambret atau dirampok, mereka bisa bilang kalau di daerah sini rawan.


Kesimpulan : Pengalaman saya tidak membuat saya bisa berharap banyak terhadap polisi. Entah apa pendapat agan yang lain.
Digaji iya, suap iya, tilang iya, uang damai iya, bekerja?? Entahlah. Saya gak comment lagi. Cuma share.
Semoga nanti ada bapak polisi atau ibu polisi yang bisa membuat pandangan saya terhadap polisi jadi lebih baik.




Thx to agan satria. Tetap berkerja dengan integritas gan.

Mohon maaf saya tidak taro pejwan buat yang uda sharing (yang mau baca cari2 di post selanjutnya). Biar thread ini tidak terkesan memojokkan pihak tertentu. Salut pada agan2 polisi yang memberi respon tepat terhadap thread saya.
Polisi harus cerdas dan berintegritas.