Merdeka.com - Gerakan mahasiswa dan aktivis yang mengagendakan penggulingan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei gembos di tengah jalan. Hal itu terlihat tak ada niat kuat dari mahasiswa untuk turun ke jalan memperjuangkan tuntutannya tersebut.

Pantauan merdeka.com, Rabu (20/5), hanya sekitar 20 mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia. Mahasiswa yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Jakarta ini melakukan orasi sekitar satu jam kemudian membubarkan diri pada pukul 11.00 WIB.

"Kami tidak demonstrasi tapi hanya memberikan informasi kepada media jika tanggal 21 Mei akan turun ke jalan lagi," kata salah satu mahasiswa.

Sebelumnya santer beredar ajakan gerakan massa tanggal 20 Mei. Para aktivis mengklaim bakal terjadi gelombang aksi mahasiswa besar-besaran di Ibu Kota. Mereka membawa tuntutan untuk mencabut mandat rakyat dari Presiden Jokowi. Namun rupanya seruan ini sepi peminat dan hanya galak di media sosial saja.

UPDATE !!


ni gan perkembangan para mahasiswa alay.



JAKARTA - Para mahasiswa yang tergabung dalam
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia
akan tetap menggelar aksi unjukrasa besar-besaran
di depan Istana Merdeka, meski sudah bertemu
Presiden Joko Widodo, Senin (18/5) malam.
Aksi itu untuk memperingati Hari Kebangkitan
Nasional. "Kami akan tetap melakukan unjukrasa.
KAMMI akan turun 21 Mei di depan Istana dan
juga beraksi di seluruh Indonesia," ujar Ketua
Umum KAMMI, Andriyana di kantor kepresidenan,
Jakarta, Senin (18/5) malam.
Menurut Andriyana, akan ada sekitar 1.000
mahasiswa yang berunjukrasa depan Istana Merdeka.
Para mahasiswa tersebut berasal dari Jakarta, Jawa
Barat dan Banten. Ia mengaku Jokowi, sapaan karib
Joko Widodo, tidak keberatan dengan unjukrasa
akbar tersebut.
"Beliau tidak masalah," imbuhnya.
Sementara itu, terkait pertemuan dengan presiden,
Andriyana mengaku pihaknya banyak memberi
masukan terkait harga BBM yang tidak stabil dan
masalah liberalisasi ekonomi. "Kami minta harga
minyak tidak tergantung pada pasar," tandasnya.












kita lihat aja hari ini ,apakah bener mereka mau demo ,atau malah tinggal 10 orang yg demo

UPDATE LAGI GAN !!!

Hari ini tanggal 21 Mei ya? Kirain masih tanggal
19 Mei. Soalnya dalam dua bulan terakhir di
berbagai media katanya tanggal 20 Mei 2015 mau
ada Demo besar-besaran untuk nurunin Jokowi.
Kalau nggak salah kata Aktivis paling Top se
Indonesia yaitu Jonru Ginting mengatakan
rencananya BEM Seluruh Indonesia akan menerjunkan
50.000 Mahasiswa untuk Berdemo menurunkan
Jokowi.
Tapi ternyata tanggal 20 Mei lewat begitu saja
tanpa ada berita Demo Besar-besaran. Ini yang lupa
siapa yaa?Gw yang lupa tanggal apa yang mau demo
lupa rencananya? Wkwkwkwk.
Jadi barusan tadi setelah terbangun dini hari tiba-
tiba gw inget ini udah dini hari tanggal 21 Mei, gw
inget katanya ada rencana Demo gede-gedean di
Istana Negara dan langsung deh gw browsing ke
Detiknews, Kompas dan lain-lain.
Yah ternyata berita yang dicari nggak ada alias
nggak ada Headline sama sekali di media mainframe
tentang Demo Gede-gedan di Istana Negara. Gw
jadi penasaran jadi gw langsung ke media online
yang katanya paling netral se Indonesia yaitu
PKSPiyungan. Dan benar ada berita di Headline
dengan judul : “Demo Mahasiswa Turunkan Jokowi
Di Istana Memanas, Mulai Bakar-bakar”.
Buset dah judulnya serem amat.Eh pas liat foto-
fotonya perasaan gw tuh foto-foto biasa aja. Ada
2 foto yang menampilkan gambar sekerumunan orang
sedang mengelilingi sesuatu yang dibakar dan
mengeluarkan asap kehitaman. Kemungkinan besar itu
ban bekas yang dibakar.
Gw itung (perkirakan) jumlah orang yang digambar,
mungkin berjumlah sekitar 100 s/d 200 orang yang
terdiri dari puluhan Polisi, puluhan Wartawan,
Puluhan Mahasiswa dan Puluhan masyarakat (ada
yang berkain sarung dan kebanyakan berwajah pria
berumur). Lah yang katanya jumlah puluhan ribu
mahasiswa yang mau berdemo fotonya ada dimana
ya? Kalau di foto-foto itu paling banyak jumlah
Mahasiswanya sekitar 100 orang. Berarti cuman
heboh judul beritanya aja. Heheeeee
Masih penasaran gw masuk ke Facebook dan cari
Akun Fan Page Aktivis Terkenal itu, Jonru. Dan
gw kaget baca statusnya yang kurang lebih kek gini
:
“Biarkan saja mereka tertawa atas demo hari ini
yang sepi. Mereka LUPA bahwa sesuatu yang besar
pasti diawali dari yang kecil. Dan rakyat yang
menderita tak akan tinggal diam. Sekarang mereka
mungkin belum berani. Tapi suatu hari nanti,
saksikankah ketika rakyat marah, ketika mereka
sudah tak kuat menahan demikian banyak penderitaan
karena terus-menerus ditipu dan dizalimi”.
Gw baca status itu gw merasa hampir meneteskan
air mata karena hanyut dalam suasana alias
merasakan kepedihan dan keperihan mendalam yang
dialami sang Aktivis terkenal itu. Wkwkwk.. gw yang
lebay apa yang bikin status fesbuk yang lebay?
Ya gitu deh selain ikut merasa sedih di sisi lain gw
merasa geli-geli sendiri. Apalagi baca komen-komen
dibawahnya yang lucu-lucu. Ada yang sepertinya ikut
merasa sedih dan dunia tidak adil seperti yang
dirasakan Jonru, tetapi begitu banyak juga yang
menertawakan mereka. Hihihi… kecian.
Tapi ya mungkin salah yang bikin status sendiri.
Karena gw cek status-status lainnya dari Jonru
dalam sepuluh terakhir memang lucu-lucu bingit.
wkwkwkwk
Setelah dua bulan terakhir status-status Jonru dan
PKS Piyungan yang begitu heboh merencanakan Aksi
20 Mei, terakhir tanggal 10,11,12 Mei kalau tidak
salah Jonru mencoba membakar semangat para
pengikutnya untuk ikut berpartisipasi pada aksi
demo 20 Mei. Sayangnya status-status itu sudah
dihapus sendiri oleh Jonru. (kebiasaan yang menarik
tentunya.. hahaaa).
Dan seminggu sebelum tanggal 20 Mei sepertinya
Jonru sudah kehilangan PeDe nya untuk Aksi Demo
Besar-besaran versi PKS. Itu terlihat pada status
tanggal 13 Mei Jonru bikin status tentang
Prostitusi Online dimana menurutnya kehebohan
berita-berita tentang Prostitusi tersebut sengaja
dilakukan Jokowi agar masyarakat lupa rencana
tanggal 20 Mei. Hahahaaa… aya-aya wae.
Sumber: facebook/twitter