- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Masih berani berdoa ketika ada bintang jatuh setelah baca ini?


TS
alia.saswati
Masih berani berdoa ketika ada bintang jatuh setelah baca ini?
TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR,
MONGGO GELAR TIKAR
INSYA ALLAH MANFAAT
MONGGO GELAR TIKAR
INSYA ALLAH MANFAAT


Quote:
Ada beberapa sebagian orang yang menganggap berdoa ketika ada bintang jatuh, sangat mujarab. saya dulu juga di ajari almarhum si mbah , kalau ada bintang jatuh dimalam hari, maka berdoa, ya saya manut aja, karena ngggak tau apa-apa, dan mungkin simbah saya juga ikut orang tua nya kala itu, semacam ilmu turun menurun hehe.
Bukan hanya simbah saya saja yang "berbudaya"seperti itu, namun juga saya masih ingat di beberapa film khusus nya film ke-korea-korea-nan. ada adegan berdoa dan meminta saat ada bintang cemlorot jatuh dari langit. apakah kamu juga ?
Bukan hanya simbah saya saja yang "berbudaya"seperti itu, namun juga saya masih ingat di beberapa film khusus nya film ke-korea-korea-nan. ada adegan berdoa dan meminta saat ada bintang cemlorot jatuh dari langit. apakah kamu juga ?

FAKTANYA

Namun seiring bertambahnya ilmu saya baru tau kalau bintang jatuh itu sebenarnya adalah syethan/jin yang tertembak panah nya malaikat ..!
LHA KOK ?
Quote:
Syethan atau jin tersebut sebenarnya nguping rapat yang di gelar para malaikat yang membahas tentang hujan, panas, cuaca, rizqi dll. yang nanti akan di turunkan pada bumi, lha trus tujuan nya apa syethan atau jin tersebut nguping ? .Jin/Syethan tersebut sebelumnya sudah menjalin kerja sama dengan dukun dukun atau tokoh supranatural , jin tersebut memang sengaja di suruh oleh para dukun dengan imbalan tertentu, maka tak heran jika para dukun terlihat sakti dengan mengetahui kapan hujan, dan seberapa rizqi dll. supaya para pelanggan nya percaya terhadap dukun bukan kepada Allah.


DALIL NYA :
Spoiler for Alquran:
إِنا زَينا السمَاءَ الدنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ * وَحِفْظًا مِنْ كُل شَيْطَانٍ مَارِدٍ * لَا يَسمعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُل جَانِبٍ * دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ * إِلا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
“Sesungguhnya Aku telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang terang.” (QS. As-Shaffat: 6 – 10).
“Sesungguhnya Aku telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang terang.” (QS. As-Shaffat: 6 – 10).
Spoiler for Alquran:
Firman Allah, yang menjelaskan kebiasaan jin mencuri berita dari langit
وَأَنا لَمَسْنَا السمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا * وَأَنا كُنا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“Sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al-Jin: 8 – 9)
وَأَنا لَمَسْنَا السمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا * وَأَنا كُنا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“Sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al-Jin: 8 – 9)
Spoiler for Hadist:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَضَى اللهُ الْأَمْرَ فِي السمَاءِ ضَرَبَتْ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ كَأَنهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ ، فَإِذَا فُزعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبكُمْ؟ قَالُوا لِلذِي قَالَ : الْحَق وَهُوَ الْعَلِي الْكَبِيرُ . فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السمْعِ وَمُسْتَرِقُ السمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ ، فَيَسْمَعُ الْكَلِمَةَ فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ ثُم يُلْقِيهَا الْآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ حَتى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ الساحِرِ أَوْ الْكَاهِنِ ، فَرُبمَا أَدْرَكَ الشهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا وَرُبمَا
أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ ، فَيُقَالُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا ؟ فَيُصَدقُ بِتِلْكَ الْكَلِمَةِ التِي سَمِعَ مِنْ السمَاءِ
“Apabila Allah menetapkan suatu ketetapan di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka karena tunduk terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu. Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya: ‘Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?’ Malaikat yang mendengar menjawab, ‘Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.’ Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya dengan ‘pundi-pundian’ (jin yang bawah menjadi penopang bagi jin yang di atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan malaikat, kemudian disampaikan ke jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Terkadang mereka mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan terkadang berhasil disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 kedustaan. (sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu kalimat yang benar yang dicuri dari langit. (HR. Bukhari 4800).
إِذَا قَضَى اللهُ الْأَمْرَ فِي السمَاءِ ضَرَبَتْ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ كَأَنهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ ، فَإِذَا فُزعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبكُمْ؟ قَالُوا لِلذِي قَالَ : الْحَق وَهُوَ الْعَلِي الْكَبِيرُ . فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السمْعِ وَمُسْتَرِقُ السمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ ، فَيَسْمَعُ الْكَلِمَةَ فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ ثُم يُلْقِيهَا الْآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ حَتى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ الساحِرِ أَوْ الْكَاهِنِ ، فَرُبمَا أَدْرَكَ الشهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا وَرُبمَا
أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ ، فَيُقَالُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا ؟ فَيُصَدقُ بِتِلْكَ الْكَلِمَةِ التِي سَمِعَ مِنْ السمَاءِ
“Apabila Allah menetapkan suatu ketetapan di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka karena tunduk terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu. Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya: ‘Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?’ Malaikat yang mendengar menjawab, ‘Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.’ Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya dengan ‘pundi-pundian’ (jin yang bawah menjadi penopang bagi jin yang di atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan malaikat, kemudian disampaikan ke jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Terkadang mereka mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan terkadang berhasil disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 kedustaan. (sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu kalimat yang benar yang dicuri dari langit. (HR. Bukhari 4800).
Quote:
Berdoa itu memang bagus, namun ada tempatnya , berdoa saat ada bintang jatuh bukan berarti TIDAK DI PERBOLEHKAN , asal tidak meminta pada bintang yang terjatuh tersebut, setiap orang juga berbeda beda dalam mendefinisikan hal ini, mungkin dari kaskuser juga mempunyai kepercayaan lain, saya cuma share saja menurut agama saya,
keep calm, saya hormati Anda

Sumber : Blog Mas Pamot


nona212 memberi reputasi
1
15.6K
Kutip
100
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan