bo2boyAvatar border
TS
bo2boy
Surat terbuka untuk saudaraku yang tersesat... para teroris yang bernasib tragis...
Wahai saudaraku,
Aku tahu bahwa engkau ingin menjadi pembela tauhid…
Penebar rasa takut bagi para thoghut terlaknat dan kaum munafiqin…
Ghuroba sejati di atas kemurnian tauhid…
Berbicara tentang hak Allah saat manusia berebut hak mereka masing-masing….
Saat sebagian dari di berbeda pendapat karena beda pendapatan….
Saat sebagian yang disebut ulama sibuk menghitung komisi…
Dan yang lain bergelak menghitung jumlah istri…
Saat itu engkau bersujud di lantai jeruji yang tak kenal siang dari malam…
Seraya lidahmu melantunkan kalam suci yang terkumpul di dadamu…

Saudaraku yang kucintai dari lubuk hati,
Adakah engkau meyakini saat itu engkau telah sampai kebenaran hakiki…?
Menjadi tangan kanan dari para mursalin…?
Ataukah justru engkau kini menjadi tangan kiri dari iblis…?
Yang mengajak ke neraka dengan menebar aroma surga…?
Memasukkan racun kedalam cawan madu…?
Masih tersisakah rasa takut di dasar hatimu bahwa engkau telah tersesat dan menjadi alat bagi iblis dan tentaranya yang berniat jahat kepada anak adam agar mereka binasa di atas kekufuran sehingga kekal bersamanya dalam neraka..?



Wahai yang tidak berdiri di sejengkal bumi Allah kecuali engkau membaca kalam Penciptamu dari hafalanmu...yang setiap pekan engkau khatamkan Al-Quran tanpa melihat mushaf.., tidakkah engkau takut terhadap sabda Nabimu shallallahu alaihi wa sallam

عن حذيفة رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم : إن أخوف ما أخاف عليكم رجل قرأ القرآن, حتى إذا رئيت بهجته عليه و كان ردءاً للإسلام , انسلخ منه و نبذه وراء ظهره , و سعى على جاره بالسيف و رماه بالشرك , قلت يا نبي الله ! أيهما أولى بالشرك : الرامي أو المرمي ؟ قال : بل الرامي ( رواه البخاري في التاريخ و أبو يعلى و ابن حبان و البزار , انظر الصحيحة للألباني ٣٢۰١ )

Dari Hudaifah rodhiyAllahu anhu bersabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam ; sesungguhnya yang paling aku khawatirkan pada kalian adalah jika ada seorang yang telah menghafal alquran sampai tatkala telah dikenal kualitasnya dan menjadi benteng bagi Islam, lalu ia melepaskan diri darinya dan membuangnya ke belakang punggungnya, dan berusaha mencelakai tetangganya dengan pedang serta menuduhnya dengan kesyirikan. Aku berkata ; Wahai Nabi Allah siapakah yang lebih pantas disifati dengan kesyirikan? Yang menuduh atau yang dituduh? Beliau bersabda ; bahkan si penuduh. (HR.Bukhary dalam At-Taariikh, Abu Ya’la dll, lihat As-Shahihah karya Al-Albani no 3201)

Bukankah ada yang membaca alquran namun ia tersesat… ?

عن عائشة رضي الله عنها قالت : إن النبي صلى الله عليه وسلم تلا هذه الآية : هو الذي أنزل عليك الكتاب منه آيات محكمات هن أم الكتاب وأخر متشابهات - إلى قوله عز وجل - وما يذكر إلا أولو الألباب ، فقال صلى الله عليه وسلم : يا عائشة ، إذا رأيتم الذين يجادلون فيه ، فهم الذين عنى الله عز وجل ، فاحذروهم ( الشريعة للآجري - (1 / 23)

Dari Aisyah rodhiyAllahu anha berkata sungguh Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah membaca ayat ini ; ((Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[1] , Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[2]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal)) (QS. Ali Imran 7). Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ; "Wahai Aisyah jika engkau menjumpai orang-orang yang suka berdebat tentang ayat mutasyabihat maka mereka itulah yang Allah maksud ( dalam ayat ini ) maka berhati-hatilah dari mereka" (Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Thobroni, Ath-Thohawi, dan ibnu Hibbaan. Syu'ab Al-Arna'uuth berkata : "Isnadnya Shahih sesuai dengan persyaratan Shahihain)

عن سعيد بن جبير في قول الله عز وجل وأخر متشابهات قال : أما المتشابهات فهن آي في القرآن يتشابهن على الناس إذا قرؤوهن ، من أجل ذلك يضل من ضل ممن ادعى هذه الكلمة كل فرقة يقرؤون آيات من القرآن ، ويزعمون أنها لهم أصابوا بها الهدى .ومما يتبع الحرورية من المتشابه قول الله عز وجل : ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الكافرون . ويقرؤون معها : ثم الذين كفروا بربهم يعدلون فإذا رأوا الإمام يحكم بغير الحق قالوا : قد كفر . ومن كفرعدل بربه ، فقد أشرك ، فهؤلاء الأئمة مشركون ، فيخرجون فيفعلون ما رأيت ، لأنهم يتأولون هذه الآية

Dari Said bin Jubair saat beliau menerangkan ayat mutasyabihat ; "Adapun mutasyabihat adalah ayat-ayat dalam alquran yang tersamar atas sebagian manusia saat mereka membacanya karena itulah tersesat orang yang sesat dari setiap yang mengklaim kebenaran. Setiap kelompok menggunakan ayat – ayat dari alquran, mereka mengira ayat tersebut mendukung mereka sehingga menepati kebenaran. Dan termasuk ayat mutasyabihat yang digunakan oleh Haruriyah ( khawarij ) adalah : Almaidah 44: ((Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir)).

Mereka lalu menggabungkannya dengan Al-An'aam 1 ; ((Namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka)). Maka ketika mereka melihat imam memutuskan tidak sesuai kebenaran mereka katakan ia telah kafir dan yang kafir telah mempersekutukan sesuatu dengan Tuhan, maka ia telah musyrik, maka para pemerintah itu kafir lalu mereka memberontak dan melakukan apa yang engkau lihat karena mereka mencari-cari takwil ayat ini." (Kitab Asy-Syari'ah karya Al-Aajurry : 1/24)


Wahai yang berhati beringas kepada orang yang masih berucap subhana robbiyal a’la , bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memerintahkan Musa 'alaihis salaam untuk berlemah-lembut kepada Firaun yang telah berucap ana robbukumul a’laa "Aku adalah Tuhan kalian yang tertinggi" dan mendapat vonis resmi sebagai thoghut oleh Sang Maha Kuasa..

اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنهُ طَغَى (43) فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَينًا لَعَلهُ يَتَذَكرُ أَوْ يَخْشَى (44)

Pergilah kamu berdua (Musa dan Harun) kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah menjadi thoghut. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut".( Thoha 43-44)

Tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan nama –nama munafiq Madinah kepada Hudaifah Ibnul Yaman rodhiyAllahu anhu, bukankan Hudzaifah menyembunyikan nama-nama tersebut?, tidakkah engkau berqudwah kepada manhaj Nabi kita yang mulia shallallahu alaihi wa sallam ?

عَنْ عَائِشَةَ أَن رَجُلًا اسْتَأْذَنَ عَلَى النبِي صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ فَلَما رَآهُ قَالَ بِئْسَ أَخُو الْعَشِيرَةِ وَبِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ فَلَما جَلَسَ تَطَلقَ النبِي صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ فِي وَجْهِهِ وَانْبَسَطَ إِلَيْهِ فَلَما انْطَلَقَ الرجُلُ قَالَتْ لَهُ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللهِ حِينَ رَأَيْتَ الرجُلَ قُلْتَ لَهُ كَذَا وَكَذَا ثُم تَطَلقْتَ فِي وَجْهِهِ وَانْبَسَطْتَ إِلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ يَا عَائِشَةُ مَتَى عَهِدْتِنِي فَحاشًا إِن شَر الناسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ تَرَكَهُ الناسُ اتقَاءَ شَرهِ

Dari Aisyah bahwa ada seorang yang meminta izin (bertamu) kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau berkata ; dia adalah seburuk-buruk orang, namun ketika telah duduk, Nabi shallallahu alaihi wasallam bemuka manis dan berlemah lembut kepadanya. Ketika orang itu telah pergi maka Aisyah berkata Wahai Rasulullah, ketika engkau pertama kali melihatnya engkau mengatakan demikian dan demikian, namun (saat duduk bersamanya ), engkau bermuka manis dan berlemah lembut kepadanya, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "wahai Aisyah kapankah engkau pernah mendapatiku sebagai seorang yang bejat akhlaknya. Sesungguhnya seburuk-buruk manusia kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah yang dijauhi manusia karena takut dari gangguannya." ( Muttafaq alaih )

Inilah Nabi kita shallallahu alaihi wasallam yang akhlaqnya adalah Alquran. Ketika Allah berfirman

قُلْ يَا أَيهَا الْكَافِرُونَ

Katakanlah ; Hai orang –orang kafir (QS Al-Kafirun : 1)

قُلْ تَمَتعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنكَ مِنْ أَصْحَابِ النارِ

Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu Sementara waktu; Sesungguhnya kamu Termasuk penghuni neraka". (QS Az-Zumar : 8)

قُلْ تَمَتعُوا فَإِن مَصِيرَكُمْ إِلَى النارِ

Katakanlah: "Bersenang-senanglah kamu, karena Sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka". (QS Ibrahim : 30)


Pernahkah Nabi kita alaihi shalatu wassalaam memahami perintah tersebut seperti pemahaman kalian yang meneriaki mereka dengan vonis takfir jalanan yang liar? Ataukah kalian lebih bertaqwa dari Beliau shallallahu alaihi wasallam? Ataukah pilihan yang ketiga yaitu ayat ini seperti firman Allah subhanahu wa taala ;

قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِن اللهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصدُورِ

Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati" (QS Ali Imron : 119)

Yang tidak pernah samasekali Nabi shallallahu alaihi wasallam ucapkan, sebab jika Beliau ucapkan niscaya matilah mereka semua karena doa beliau yang mustajab.

Beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang yang sangat bersemangat agar manusia mendapat hidayah kemudian masuk surga Allah Jalla wa Alaa, dan bukan seorang yang ingin manusia mati di atas kekufuran kemudian digiring seluruhnya ke neraka karena beliau diutus sebagai rahmat bagi alam semesta bukan sebagai adzab bagi alam semesta. Lihatlah dari pertempuran yang beliau pimpin, tidak pernah beliau membunuh seorang pun dari kaum kuffar kecuali Ubay ibn Kholaf, itu pun dalam rangka mempertahankan diri.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ لَنْ يَزَالَ الْمُؤْمِنُ فِي فُسْحَةٍ مِنْ دِينِهِ مَا لَمْ يُصِبْ دَمًا حَرَامًا

Dari ibnu Umar radhiyAllahu anhuma bersabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam ; seorang mukmin akan senantiasa dalam kelapangan agamanya selama tidak menumpahkan darah yang haram ( HR. Bukhary ).

Beliau shallallahu alaihi wa sallam sangat memahami saat terjadi fathu makkah bahwa banyak di antara mereka yang berpura –pura masuk Islam, namun demikianlah hidayah masuk ke hati seorang sedikit demi sedikit.

عَنْ أَنَسٍ أَن رَجُلاً سَأَلَ النبِى -صلى الله عليه وسلم- غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ فَأَعْطَاهُ إِياهُ فَأَتَى قَوْمَهُ فَقَالَ أَىْ قَوْمِ أَسْلِمُوا فَوَاللهِ إِن مُحَمدًا لَيُعْطِى عَطَاءً مَا يَخَافُ الْفَقْرَ. فَقَالَ أَنَسٌ إِنْ كَانَ الرجُلُ لَيُسْلِمُ مَا يُرِيدُ إِلا الدنْيَا فَمَا يُسْلِمُ حَتى يَكُونَ الإِسْلاَمُ أَحَب إِلَيْهِ مِنَ الدنْيَا وَمَا عَلَيْهَا.

Dari Anas bahwa ada seorang yang meminta kepada Nabi shallallahu alihi wa sallam kambing sebanyak (lembah) antara dua bukit lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun memberinya kemudian orang tadi mendatangi kaumnya seraya berkata, "wahai kaumku masuk Islamlah, karena Demi Allah , Muhammad telah memberiku pemberian yang tidak takut kefakiran." Berkata Anas, " Sungguh saat itu banyak orang yang masuk Islam namun tidak menginginkan kecuali dunia, tetapi setelah berIslam sungguh Islam lebih mereka cintai daripada dunia dan seluruh isinya." ( HR. Muslim)

Berkata Al Imam Ibnu Taimiyah rahimahulloh :

فعامة الناس إذا أسلموا بعد كفر أو ولدوا على الإسلام والتزموا شرائعه، وكانوا من أهل الطاعة للّه ورسوله، فهم مسلمون ومعهم إيمان مجمل، ولكن دخول حقيقة الإيمان إلى قلوبهم إنما يحصل شيئًا فشيئًا إن أعطاهم اللّه ذلك، وإلا فكثير من الناس لا يصلون لا إلى اليقين ولا إلى الجهاد، ولو شُككوا لشَكوا، ولو أمروا بالجهاد لما جاهدوا، وليسوا كفاراً ولا منافقين، بل ليس عندهم من علم القلب ومعرفته ويقينه ما يدرأ الريْبَ، ولا عندهم من قوة الحب للّه ولرسوله ما يقدمونه على الأهل والمال، وهؤلاء إن عوفوا من المحنة وماتوا دخلوا الجنة، وإن ابتلوا بمن يورد عليهم شبهات توجب ريبهم، فإن لم ينعم اللّه عليهم بما يزيل الريب، وإلا صاروا مرتابين، وانتقلوا إلى نوع من النفاق .

"Maka kebanyakan manusia jika masuk Islam setelah kekufuran atau dilahirkan di atas Islam dan menjalankan syariatnya, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka adalah muslimun yang memiliki iman secara mujmal/global. Akan tetapi masuknya hakikat keimanan kepada hati mereka adalah terjadi sedikit demi sedikit jika Allah memberikannya kepada mereka. Dan kebanyakan manusia tidak sampai kepada derajat yakin dan jihad. Jika mereka ini dibuat ragu, niscaya mereka ragu, jika diperintah jihad niscaya mereka tidak mau. Namun mereka ini bukanlah Kafir dan bukan pula munafiq. Hanya saja mereka tidak memiliki ilmu dan ma’rifah serta keyakinan hati yang membentengi dari keraguan, tidak pula mereka memiliki kekuatan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang mereka utamakan di atas keluarga dan harta…" (Al-Iman 2/350)

Karena itulah Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersama umumnya kaum muslimin , menasehati mereka dan bersabar atas gangguan mereka,

عن معاذ رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : وعليكم بالعامة والجماعة والمساجد

Dari Muadz radhiyAllahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Wajib atas kalian untuk selalu bersama umumnya kaum muslimin, jamaah serta masjid –masjid mereka" ( HR. Thabrany di Al-Mu'jam Al-Kabiir 20/164).
0
1.2K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan