Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hitman4780Avatar border
TS
hitman4780
Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014


Halo sobat agan sister semua , apa kabar...

Ajang Piala dunia 2014 baru bergulir 10 hari tapi hasil sementara sudah memberi kejutan sangat luar biasa. Dua negara besar yg terkenal karena level liga domestiknya yg nomor wahid seantero jagad ternyata tersingkir lebih awal bahkan sekedar dapat poin saja enggak. Ente pade pasti udah tau maksud ane , yap : SPAIN dan ENGLAND. Ane mau nyoba bahas satu persatu berdasarka n kumpulan sumber yg ane peroleh. Kita mulai dari SPAIn dulu yah :


SPAIN


Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014


Spanyol menjadi juara bertahan Piala Dunia kelima yang terisisih pada babak pertama Piala Dunia, setelah kalah 0-2 dari Chile di Maracana, Kamis dini hari tadi.

Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014


Berikut penilaian AFP Sports mengenai lima alasan apa yang salah pada sang juara dunia tersebut.

--Menggantungkan diri pada muka-muka lama
Setelah kalah 1-5 dari Belanda, pelatih Vicente del Bosque dipaksa mengganti baik Xavi Hernandez maupun Gerard Pique, dengan Pedro Rodriguez dan Javi Martinez.
Peremajaan timnas sepertinya harus dilakukan lebih awal. Pemain seperti gelandang Atletico Madrid Koke yang energik dan penuh semangat, terlalu terlambat diturunkan.
Dan keputusan untuk terus mempercayai Iker Casillas terbukti salah. Era si kapten tim mungkin sudah berakhir, apalagi dia tidak sering bermain bersama Real Madrid. Del Bosque punya cukup pilihan termasuk Victor Valdes yang cedera.

- Pertahanan yang keropos
Andai Casillas dikambinghitamkan maka dia mungkin akan berbalik menyalahkan para bek di depannya.
Tapi memang sukses Spanyol pada 2010 dan Euro 2012 pertama kali dan yang paling penting bertumpu pada pertahanan yang kuat.
Inspirasi Carles Puyol sudah tak ada lagi. Pique dan Sergio Ramos memang kompak di era lalu namun tidak untuk kali ini, sedangkan Javi Martinez tak bisa membuktikan sebagai solusi saat melawan Chile.
Menghadapi baik Belanda maupun Chile, Spanyol harus melawan tim yang memainkan formasi tidak ortodoks dan tak bisa menutupi bolong pertahanan yang membuat kebobolan tujuh gol pada dua laga.

- Pemilihan Diego Costa
Begitu Del Bosque membujuk Diego Costa untuk mewakili negara pengadopsinya ketimbang negeri asalnya Brasil, tak disangkal lagi bahwa bintang Atletico Madrid itu akan dimasukkan sebagai starting line-up.
Namun sayang Spanyol tak cukup berbuat untuk memaksa penyerang itu beradaptasi dengan gaya bermain mereka. Dia perlu operan agar menciptakan dampak, namun terlalu sering dia terdampar di daerah Chile di antara tiga bek tengah mereka.
Dia juga terlihat tidak nyaman karena penonton Brasil yang tak senang kepadanya usai mencampakkan Selecao, terus mencemoohnya bail di Salvador maupun di Rio de Janeiro.

- Gagal beradaptasi
Secara umum, Spanyol bersalah karena terlalu mempercayakan diri pada sistem yang sangat efektif di masa lalu. Cara bermain La Roja dibangun di atas cara Barcelona yang mengantarkan banyak kesuksesan di bawah pelatih Pep Guardiola.
Namun kejatuhan Barcelona belakangan ini dan cara yang diadopsi Bayern Munchen di bawah asuhan Guardiola, diceraiberaikan oleh kecepatan dan kekuatan bermain Real Madrid pada semifinal Liga Champions yang kemudian memunculkan asumsi era "tiki-taka" tinggal kenangan.
Dan itu kembali terjadi Kamis dini hari tadi manakala kekuatan dan tekanan Chile membuat Spanyol salah umpan dan tak bisa mendominasi penguasaan bola, padahal mereka rajanya di masa lalu.

- Bermain di Amerika Selatan
selalu menjadi tantangan bagi negara-negara Eropa untuk menjuarai Piala Dunia di benua Amerika yang belum pernah mereka wujudkan.
Awal dari akhir era Spanyol dimulai di Maracana setahun lalu ketika mereka kalah 0-3 dari Brasil pada final Piala Konfederasi, dan kejatuhan itu terus berlanjut.
Setiap tim Amerika Selatan di Piala Dunia ini telah mendapat dukungan luar biasa dari penonton tuan rumah. Kekalahan 1-5 Spanyol dari Belanda membuat mereka perlu poin saat melawan Chile, namun mayoritas penonton di Maracana mendukung tim asuhan Jorge Sampaoli sehingga Chile bagaikan bertanding di kandang sendiri.


Kekalahan telak Spanyol 1-5 dari Belanda di partai pembuka Grup B Piala Dunia 2014 bagi sebagian besar pecinta La Furia Roja pasti mengecewakan, mengejutkan, dan di luar perkiraan.
Sebaliknya, kemenangan mutlak 5-1 Belanda atas Tim Matador itu merupakan balas dendam tuntas, dan tentu saja luar biasa dan 'very big surprise'.
Namun, sesungguhnya kekalahan juara Piala Dunia 2010 dari Tim Oranje yang pernah ditundukkan di partai final 1-0 lewat perpanjangan waktu itu 'sangat masuk akal' dan bukan kejutan.
Ada sejumlah fakta yang membuat Clockwork Oranje begitu mudah mengobrak-abrik 'keangguhan' Matador dalam pertandingan Sabtu dini hari (14/6).

Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014


Pertama, La Furia Roja sudah melewati masa puncak alias kelewat matang untuk bisa menampilkan peak performance. Puncak kematangan Tim Matador sebenarnya saat mereka menjuarai Piala Dunia 2010. Jika pun masih bisa menjuarai Piala Eropa 2012 sebenarnya bukan tim setangguh di Afrika Selatan.
Dengan mengandalkan tim sama persis saat juara Piala Dunia 2010 plus Diego Costa sebenarnya merupakan 'perjudian' bagi Vicente del Bosque.
Dia lupa atau bahkan mungkin kelewat yakin bisa menundukkan lagi Belanda di penyisihan Grup B hanya berbekal tim sama dan romantisme kemenangan di Piala Dunia 2010.
Kedua, Die Oranje yang tadi malam dihadapi Spanyol adalah kesebelasan yang berbeda sama sekali dengan skuat Piala Dunia 2010. Ini adalah skuat penyegaran alias gabungan dari pemain muda dan hanya menyisakan empat veteran Piala Dunia 2010, yakni Robin van Persie, Arjen Robben, Wesley Sneijder, dan Nigel de Jong yang tampil dalam starting XI.
Peracik strategi kesebelasan Kincir Angin juga tidak sama dengan Piala Dunia 2010. Kini, Louis van Gaal yang notabene 'pelatih bertangan dingin' kendati pernah gagal membawa Belanda lolos ke Piala Dunia 2002 adalah orang yang sudah hafal betul dengan gaya, kelebihan dan kekurangan sepak bola Spanyol. Van Gaal pernah lama membesut Barcelona.
Selain itu, van Gaal didukung oleh Patrick Kluivert sebagai asisten yang juga sudah paham betul dengan sepak bola Spanyol. Kluivert adalah mantan anak buah van Gaal di Barcelona yang pernah bekerja sama dengan Giovani van Bronchkorst membela panji Barca.
Ketiga, pola permainan tiki taka Spanyol yang sangat sakti itu kini bisa diredam oleh gaya Clockwork Oranje yang mangandalkan darah muda dan pola 5-2-3. Terlihat bagaimana tiki taka hanya efektif dalam 25 menit babak pertama, dan praktis setelah gol penalti Xabi Alonso tiki taka Spanyol bisa diredam dengan baik oleh Kincir Angin.
Menit-menit selanjutnya hingga babak kedua selesai praktis dikuasai oleh aksi pemain Belanda yang efektif menjalankan skema baru van Gaal. Clockwork dan embusan angin Kincir Angin mulai menjadi petaka bagi La Furia Roja pada menit 44 saat kapten Robin van Persie membuat goal spektakuler melalui tandukan kepala sambil 'terbang' dan meluncur deras tanpa bisa dijangkau kiper Iker Casilas.
Keempat, pemain-pemain Belanda kini bisa berbalik mempermainkan emosi Matador. Hal itu berbeda ketika pemain Belanda bermain dengan emosi saat final Piala Dunia 2010, dan puncaknya saat Nigel de Jong menendang ala Kungfu ke dada Iniesta. Gara-gara bermain dengan emosi dan tanpa pola itu lah tiki taka mengacak-acak pertahanan Kincir Angin, dan berbuah gol tunggal Iniesta dari kekacauan di lini pertahanan Belanda.
Xavi Hernadez yang sempat menyebut Belanda 'tricky' sebelum laga benar-benar 'dikadali' oleh pemain-pemain Oranje. Wesley Sneijder, Bruno Martin, de Vrij, dan juga van Persie sukses membuat memancing emosi Iker Casillas dan kawan-kawan-kawan, dan gol kedua van Persie tidak terlepas dari 'emosi' yang sebelumnya meletup pada diri Casillas.
Kelima, Belanda berhasil menjalankan skema permainan dengan benar, serta perpaduan junior-senior yang efektif. Permainan dua pemain kunci Belanda, Robin van Persie dan Arjen Robben menjadi penentu dari kemenangan mutlak 5-1 atas Spanyol. Van Persie dan Robben benar-benar bermain semangat dan ingin membuktikan kekalahan Belanda di final Piala Dunia 2010 sebenarnya bukan karena Oranje kalah kelas dari Spanyol.
Terlebih Robben yang punya mimpi buruk di hadapan Casilas telah membayar kontan. Sejarah bagi Timnas Belanda bisa berbeda kalau saja one on one Robben-Casilas membuahkan gol di menit ke-80 babak kedua. Saat itu tendangan datar menyilang Robben bisa digagalkan oleh ujung sepatu Iker Casilas.
Namun, kini Robben sudah membayar dua gol fantastis ke gawang Casilas, serta membuat kapten Spanyol itu jatuh dua kali sebelum gol kedua Robben tercipta. Robben juga sekali 'menembak' keras tubuh Casilas pada menit-menit terakhir saat melakukan tendangan rebound di penalti Spanyol.




ENGLAND


Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014


Setelah Spanyol membuat kejutan karena tersingkir awal dari Piala Dunia 2014, kini Inggris membuat penggila bola terhenyak pula.. Spanyol mengejutkan karena Timnas negeri itu adalah juara bertahan dan selama ini identik dengan Barcelona dan Real Madrid, dua klub raksasa dunia. Lantas bagaimana dengan Inggris?

Yang mengejutkan dari negeri ini justru karena tak pernah juga berubah nasibnya selama bertahun-tahun. Setelah juara dunia pada tahun 1966 di tanah sendiri, negeri Tiga Singa ini selalu kandas di percaturan sepakbola dunia. Tak ada lagi cerita manis yang ditorehkan Inggris sejak Piala Dunia 1966.
Padahal, Inggris dikenal dunia dengan kompetisi sepakbolanya yang ‘wah’. Nama-nama seperti Manchester United, Chelsea, Arsenal atau Liverpool, banyak dikenal para penikmat sepakbola dari luar Inggris. Bahkan klub-klub besar itu mempunyai basis pendukung yang besar di kawasan Asia.

Namun, itu semua tak pernah menolong timnas Inggris jika berlaga di Piala Dunia. Berkali-kali Inggris gagal, dan ada pula saat Inggris tak lolos ke Piala Dunia di era Primer League, yaitu di tahun 1994 saat Piala Dunia diadakan di Amerika Serikat.

Semua pasti bertanya-tanya, faktor apa saja yang membuat negri yang katanya tempat lahir sepakbola itu selalu gagal di turnamen besar seperti Piala Dunia.

Dilansir Bolalob, faktor penyebab kegagalan Inggris di Piala Dunia antara lain:

1. Mental pemain lembek
Mental adalah faktor yang menyebabkan Inggris tak pernah lagi mengukir prestasi di Piala Dunia bahkan juga Piala Eropa. Beberapa kali Inggris tersingkir melalui babak adu pinalti. Ambil contoh saat di Piala Eropa 2012 lalu, Inggris tak kuasa hadapi para algojo pinalti dari Italia. Lalu masih ingat perdelapan final Piala Dunia 1998? saat itu Argentina menghempaskan Inggris melalui adu pinalti. Di Piala Eropa 2004 pun sama saja, Inggris harus KO dari pinalti Portugal.

2. Media Inggris yang ‘kejam’
Media Inggris memang terkenal sangat ‘kejam’ untuk urusan propaganda sepakbola. Mereka selalu membesar-besarkan kekuatan sepakbola Inggris di mata dunia, dan itulah yang menyebabkan para pemain merasa terbebani di lapangan. Ekspetasi masyarakat dunia akan timnas Inggris terbentuk dari pemberitaan media Inggris yang meninggikan timnas. Dan jika kegagalan menghampiri Inggris, siap-siap juga dengan berita ‘kejam’ dari media Inggris.

3. Tidak ada pelatih lokal berkualitas dunia
Ini bisa jadi imbas dari ‘terbuka’nya Premier League. Semua klub cenderung berburu pelatih asing yang memiliki harga murah namun punya kualitas bagus, atau mahal tapi sudah punya reputasi dunia. Jelas saja peluang untuk pelatih Inggris muncul pun terhambat, tak jarang pelatih lokal hanya berkutat di klub-klub papan tengah saja.

4. Dominasi pemain asing di Premier League
Sejujurnya ini dia faktor yang menyebabkan gagalnya Inggris di pentas Piala Dunia. Pemain asing di Premier League adalah nyawa dari klub, dan pemain muda lokal jarang sekali mendapat kesempatan. Lihat saja di klub besar macam Manchester United atau Liverpool, dua klub itu malah bergantung kepada Robin van Persie dan Luis Suarez, bahkan saja kini ada Adam Januzaj, seorang pemain muda yang menjelma menjadi masa depan United asal Belgia. Jikalau ada pemain muda yang berkualitas, harganya pun sangat mahal ditambah ekspetasi media yang membuat pemain tersebut layu sebelum berkembang.

Lalu bagaimana posisi pemain muda Inggris? Mereka lebih banyak bermain di kompetisi ‘tim cadangan’ ketimbang Premier League atau di divisi bawah Premier League. Pemain Inggris juga dikenal takut untuk keluar Inggris dan hanya ada beberapa pemain saja yang mau ‘merantau’ ke luar Inggris.

Ini jelas membuat pemain Inggris tak pernah berkembang. Pengalaman mereka hanya berada di dalam Inggris saja dan yang lebih tragisnya.. ya pemain muda Inggris. Mereka lebih banyak berkutat di kompetisi-kompetisi dibawah Premier League.

Penyebab kegagagaln di Piala Dunia 2014
Jika hal-hal di atas adalah apa penyebab “historis” kegagalan Timnas Inggris di Piala Dunia secara umum, di bawah ini adalah penyebab kegagalan Inggris di Piala Dunia 2014 Brasil sebagaimana dilansir Sepak.

1. Lini depan tak kompak

Sturridge, Sterling, Rooney, Welbeck dan beberapa pemain lini depan The Three Lions tampak tak kompak sehingga mereka terlihat begitu sulit mencetak gol. Mungkin penyebabnya adalah karena mereka mempunyai nama besar di klubnya masing-masing sehingga rasa egoisme yang tinggi tak bisa diredam.

2. Salah menempatkan Rooney

Roy Hudgson selaku pelatih banyak mendapatkan kritik di laga melawan Italia karena menempatkan Rooney di sektor kiri. Dan saat melawan Uruguay, ia justru menempatkan Rooney sebagai gelandang yang mana posisi tersebut bukan lah tempat favoritnya.

3. Salah strategi

Selain salah menempatkan Rooney, strategi yang diterapkan Hudgson pun tampak sedikit kacau. Ia terlihat begitu banyak memasukan nama-nama yang sifatnya terlalu menyerang sehingga peran penyuplaian bola dan pertahanan sedikit kendur.

4. Tak percaya pemain alternatif

Ross Barkley, Adam Lallana dan berbagai pemain lainnya tak mendapat kepercayaan penuh untuk bermain full. Padahal mereka bisa saja menjadi alternatif lain dari strategi Hudgson.

5. Gagal meredam Suarez

Kondisi Suarez sempat bermasalah ketika menghadapi Kosta Rika sehingga ia tampak mandul dipertandingan tersebut. Namun, setelah lebih bugar, ia terlihat begitu mengamuk dipertandingan melawan Inggris dan sayangnya The Three Lions gagal membendung amarahnya tersebut.

6. Pertahanan rapuh

Hanya Garry Cahill yang tampak bermain luar biasa. Sisanya para pemain bertahan Inggris bisa dibilang tak bermain cukup bagus. Mungkin kehilangan nama-nama besar seperti Rio Ferdinand dan John Terry menjadi penyebab utamanya.

7. Tak mampu bangkit

Inggris tak mampu bangkit dari kekalahan yang ia alami sebelumnya saat menghadapi Italia. Mungkin faktor mental menjadi penyebab utamanya.

8. Berada di grup neraka

Grup D bisa menjadi salah satu grup tersulit di Piala Dunia. Negara-negara hebat seperti Inggris, Italia dan Uruguay bersatu memperebutkan dua tiket menuju fase knock out. Bahkan Kosta Rika yang tak diunggulkan mampu meraih tiga angka saat menghadapi Uruguay. Tentu kekejaman Grup A tersebut telah memakan korban, dan satu di antaranya adalah Inggris.

Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014
Bintang Liverpool Luis Suarez telah menaklukkan Inggris dengan dua golnya ketika Uruguay menang 2-1 dalam pertandingan putaran dua penyisihan Grup D di Corinthians Arena, Sao Paulo, Kamis petang waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Umpan brilian Cavani dari sayap kanan pertahanan Inggris, yang diselesaikan dengan sundulan kepala oleh Suarez menit 39 telah memecah kebuntuan permainan saling menyerang kedua tim, dan menempatkan Uruguay lebih dulu unggul 1-0.

Inggris yang sedikit frustasi karena banyak peluangnya tidak juga menghasilkan skor, pada menit 75 harapannya kembali berkobar saat Rooney mencetak gol memperdayai kiper Uruguay yang mencoba menghadangnya.

Gol balasan Inggris bermula dari aksi individu Glen Johnson melewati bek Uruguay dan mengirimkan umpan bola rendah tepat menggelinding di depan Muslera dan disepak Rooney masuk ke gawang.

Namun 10 menit kemudian, lagi-lagi berawal dari Cavani. Bola sundulan pemain bernomor punggung 21 itu--menyambut tendangan gawang kiper Muslera dari belakang jauh--, jatuh tepat di dekat Suarez yang berdiri di depan. Suarez kemudian berlari dan melayangkan tembakan keras yang tidak bisa dijangkau Joe Hart.

Inggris yang pada babak pertama bermain lebih agresif menyerang, beberapa kali mendapatkan peluang mencengangkan, tapi tidak juga membuahkan gol.

Tendangan bebas Rooney, buah pelanggaran Godin yang menyentuh bola di depan kotak penalti Uruguay, bolanya masih melebar jauh dari gawang.

Kemudian tendangan Sturridge menit 17 juga masih bisa diblok Pereira, ancaman yang tercipta setelah sempat terjadi kemelut di depan jantung pertahanan Uruguay.

Sesaat setelah ancaman dari Suarez berhasil diselamatkan Joe Hart, dan tendangan keras Cavani hanya lewat tipis di atas mistar gawang Inggris, Rooney nyaris membuat Three Lions memimpin pada menit 31.

Tapi sayang bola sundulan Rooney dari jarak sangat dekat, memanfaatkan umpan lambung Gerrard, hanya mental menghantam mistar gawang.

Pada awal babak kedua, Uruguay juga membuat gerakan berbahaya. Cavani yang menerima umpan Lodeiro berlari sendirian hingga berhadapan satu lawan satu dengan Joe Hart, tapi sayang bola tendangannya masih melenceng.

Inggris yang berupaya keras pada menit 59 juga mendapatkan peluang bagus, namun tendangan Henderson masih bisa dihadang Muslera.

Meski pada menit-menit akhir setelah teringgal 2-1 Inggris berjuang keras untuk menyamakan kedudukan, bagaimanapun upayanya sia-sia. Anak-anak asuh Roy Hodgson dipaksa menyerah 2-1 oleh ulah Suarez yang sudah mengenal benar gaya sepak bola Inggris.

Inilah Sebab Spain dan England Tersingkir di Ajang Piala Dunia 2014


Gimana menurut agan sister semua?
yaah begitulah kalo ane memang dari awal jagoin Jerman dan Nederlan, ente jagoannya sapa...????

OKEH segitu dulu rangkuman ane dari berbagai sumber....


wassalaam...

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)

emoticon-I Love Indonesia

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia
0
3.1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan