- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia


TS
icanican21
[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia
Assalamualaikum agan-agan dimanapun anda berada.
Disini ane mau ijin bikin polling kecil-kecilan untuk bahan pra survey skripsi. Tentang merek sepatu apa yang jadi favorit anak muda di Indonesia untuk lifestyle, bukan olahraga. Mohon bantuannya ya gan.
Berikut ane kasih keterangan tentang beberapa brand sepatu.
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517054459.png)
Sepatu itu sangat sederhana. Tingginya semata kaki dilengkapi sol karet empuk berwarna putih dengan garis hitam. Di bagian telapak sebelah dalam terdapat dua lubang sirkulasi udara. Bagian depan luar dia atas jari kaki dilapisi bahan kenyal itu. Dengan warna bahan kanvas hitam kontras jahitan berwarna putih. Buat ukuran zaman itu sangat nyaman dipakai, pun hingga sekarang. Ya, itu adalah Converse Chuck Taylor All-Star.
Pabrik sepatu itu tidak pernah membayangkan kesuksesan semanis itu. Sejak didirikan pada 1908 di Malden, Negara Bagian Massachusetts oleh Marques Mills Converse mereka fokus membuat sepatu khusus musim dingin berbahan karet buat semua kalangan. Tujuh tahun kemudian mereka baru merambah dunia olahraga dengan membuat sepatu tenis, seperti dilansir [url=http://www.wikipedia.org.]www.wikipedia.org.[/url]
Dua tahun setelah membuat sepatu tennis, seorang pemain basket, Charles Hollis Taylor atau akrab disapa Chuck Taylor datang ke pabrik Converse. Dia mengeluh lantaran sepatu dia pakai tidak nyaman buat digunakan bermain basket.
Hasil bincang-bincang antara Chuck dan Bob Pletz, manajer olahraga, melahirkan ide pembuatan alas kaki khusus basket. Idenya adalah membuat sepatu nyaman buat diajak berlari ke mana saja, tanpa banyak jahitan, mudah dikendalikan, dan aman bagi para pemain. Saat itu saingan mereka hanya sepatu buatan A.G. Spalding yang sudah diproduksi selama dua dekade. Maka diluncurkanlah produk pertama Converse pada 1917.
Saat pertama kali diluncurkan, Converse hanya terdiri dari tiga jenis warna, yakni kanvas dan sol hitam, putih-putih dengan garis jahitan merah dan biru, serta badan sepatu dari kulit.
Desain sepatu basket awal Converse masih sangat sederhana. Tidak sampai setahun, Chuck merasa perlu memperbaiki performa alas kaki itu, utamanya mencegah cedera. Akhirnya lapisan kanvas pada bagian tumit ditambah lagi menjadi lebih tebal. Nama Chuck dan tanda tangannya pun disematkan pada logo sepatu.
Dalam waktu cepat, popularitas sepatu basket Converse meroket. Banyak atlit memuji kenyamanan dan ketangguhan alas kaki itu. Pabrik pun kebanjiran order. Selain itu Chuck Taylor didaulat menjadi penjual dan juru bicara merek itu.
Selain menjual produk, Converse menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan olahraga basket dengan membuat acara pelatihan bola basket ke seluruh Amerika.
Setelah sukses merambah dunia basket banyak atlit internasional melirik alas kaki itu buat dipakai di ajang Olimpiade. Pemerintah Amerika pun sempat mengontrak Converse buat menyediakan sepatu latihan kepada seluruh serdadu Negeri Paman Sam itu pada masa Perang Dunia II.
Di era 1960an, sepatu Converse tidak hanya tenar di dunia. Rupanya beberapa kalangan mulai dari musisi punk hingga pemain papan luncur hati tertambat dengan model sepatu sederhana itu. Alas kaki itu seolah simbol bagi kaum kreatif dan anti-kemapanan.
Meski perusahaan itu sempat terpuruk di era 1970an, tapi Converse tidak lekang dimakan zaman, bahkan makin populer. Tak pelak alas kaki fenomenal itu pun tidak hanya menjadi ikon olahraga tapi juga budaya populer, sampai saat ini.
SUMBER
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517055010.png)
Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike dengan mudah diidentifikasi oleh khas logo perusahaan, para "swoosh" tik, dan slogan "Just Do It".
Berbasis dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan, Nike didirikan tahun 1964 ketika atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga kerja lebih murah di Jepang.
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $ 149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga, dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah Fortune melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $ 299 juta (Fortune 1995).Sekitar 60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5 persen di Asia. (1993 Nike: 25).
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan kebugaran. Staf di kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon, diharapkan menghabiskan beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai "athletic, outdoor, lets-do-it-together types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai "young, American and hi-tech, devoting a lot of attention to research and development".
Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada sekarang merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers di November 1994, koordinator perusahaan Nike di Indonesia, Tony Band, mengatakan perusahaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang juga pada saat yang sama menghasilkan untuk merek lain seperti Reebok, Adidas dan Puma.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat Nike.
Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru dikembangkan untuk industri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada pabrik yang dimiliki Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga) manajemen puncaknya dipegang oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Nike,_Inc.)
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517055145.jpeg)
Adidas AG, juga dikenal sebagai adidas, adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Adidas adalah perusahaan pakaian olahraga terbesar di Eropa dan kedua terbesar di dunia setelah Nike.[2]
Rudolf Dassler, adik Adi, mendirikan perusahaan saingan, Puma.
Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike.
Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat bran secara terus menerus dan mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh.
Juga ada pendapat, bahwa sebetulnya Adidas adalah sebuah singkatan dari sebuah kalimat, yaitu "All day I dream about sports" (Tiap hari aku bermimpi tentang olahraga). Pendapat ini disetujui banyak orang[butuh rujukan] mengingat bila tiap huruf pertama dari kata yang terkandung dalam kalimat diambil lalu disusun, akan membentuk kata Adidas, dan juga maknanya yang mendukung semangat olahraga.
SUMBER
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517055456.png)
Vans adalah perusahaan sepatu yang berasal dari Amerika . Perusahaan ini di mulai pada beberapa puluh taahun lalu . Di Broadway , Anaheim , California, Paul Van Doren bersama tiga temannya membuka sebuah toko . Toko pertama mereka di buat pada 16 Maret 1966 .
Toko tersebut menjual produksi sepatu unik hasil karya mereka sendiri . Mereka memproduksi sekaligus memasarkan sepatunya secara swadaya . Konsumen pertama mereka sebanyak 12 orang . Pelanggan tersebut membeli sepatu Vans Dek, sekarang sepatu model ini dikenal dengan tipe Authentic . Paul Van Doren memproduksi sepatunya setiapa hari dan selalu siap di sore hari .
Beberapa tahun kemudian, perusahaan rumahan tersebut berkembang dan banyak menghasilkan bnyak model-model septu baru . Pada 1970-an, Vans memproduksi sepatu dengan kanvas bergambar dan karet di bagian bawah sepatunya . Inovasi tersebut rupanya berbuah manis bagi mereka .
Perusahaan sepatu itu kemudian menandatangani kontrak dengan pihak Departement Pertahanan As dan Us Air Force . Para pemain skateboard juga lebih menyukai mengunakan sepatu ini ketika bermain skateboard . Permukaan karet pada alas sepatu memudahkan mereka untuk berolahraga . pengunaan sepatu Vans pun hampir merata di seluruh wilayah California Selatan . Di akhir 1970-an, perusahaan ini telah memiliki 70 toko di california .
Sepuluh tahun kemudian, Vans telah berubah menjadi perusahaan besar . Sepatu yang diproduksi pun berkembang . Mereka tidak hanya memproduksi sepatu untuk olahraga skateboarding, tetapi juga untuk wakeboarding , cross motor , dan berselancar .
Meskipun penjualannya mencapai angka yang cukup baik, nyatanya Vans tidak berhasil mengatasi permasalahan keuangan intern mereka . Pada 1983, Vans tidak dapat mengatasi hutang mereka sehingga perusahaan itu terpaksa berganti status menjadi "Perusahaan Bangkrut"
Kebangkrutan Vans tidak berlangsung lama . Lima tahun kemudian, 1988, Vans menjual beberapa sahamnya pada perusahaan investment banking . semenjak itu, Vans kembali " menghentak" dunia fashion dunia .
SUMBER
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517060023.png)
Founder dari Macbeth Clothing Company adalah Tom dan Mark, dan salah satunya dari band-band seperti Taking Back Sunday dan Alkaline Trio. Kalau Atticus lebih mengkhususkan pada produk pakaian sedangkan Macbeth lebih mengkhususkan pada produk sepatu. Inspirasinya bermula ketika Tom tidak puas dengan sepatu-sepatu pada masa itu karena kurang enak dipakai buat musisi karena mungkin pada masanya banyak sepatu yang lebih konsen ke olahraga/ atlit daripada musisi. Dengan ide awal menggabungkan konsep sepatu dan musik, Tom dibantu oloh Jon Humphrey, suatu penyelenggara konser dan dan wakil presiden produk sepatu Adio mengembangkan Macbeth ini.
Pada awalnya Macbeth hanya memperkerjakan 30 orang dan kebanyakan adalah sanak famili atau teman dekat. Dan kebanyakan adalah orang yang berkecimpung dan through di bidang musik.Atticus dan Macbeth dikembangkan secara independen. Nampaknya nggak beda jauh dengan cara yang dikembangkan oleh beberapa clothing lokal kita. Independensinya adalah mereka memproduk dan memasarkan sendiri produk buatan mereka. Pada awalnya pun produk mereka ini hanya disebarkan di seputar pantai di San Diego, California.
Sepatu design pertama macbeth yg melambungkan nama macbeth di dunia yaitu the eliot. Macbeth meraih pasar anak muda salah satunya dengan mengendorse band-band rock kekinian dengan genre punk/ pop punk/ emo/ hardcore/ post-hardcore seperti Alkaline Trio, Angels and Airwaves, Alexis On Fire, Mae, Bane dll. Selain mengendorse band, Atticus juga tampaknya tertarik dengan segala hal kultur anak muda. Brian Ewing yang merupakan seorang designer dan illustrator pun diendorse oleh Atticus.
Salah satu contoh sinergi dengan musik, kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang diendorse Macbeth. Selain musik, ada juga misi sosial dalam karakter design sepatunya. Ingat sepatu Macbeth Vegan yang terbuat dari bahan-bahan 100% non hewani/ animal products. Di mana Macbeth memiliki misi untuk menghapuskan kekerasan pada binatang. Dan bahan-bahanya adalah hasil impor dari PETA (PeopleFor The Ethical Treatment Of Animals), sebuah organisasi anti kekerasan pada binatang.
SUMBER
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517060324.png)
Pada tahun 1906, William J. Riley, seorang Inggris 33-tahun emigran, mendirikan Arch Balance Support mendukung lengkungan Baru Perusahaan manufaktur dan aksesoris lain yang dirancang untuk meningkatkan fit sepatu di wilayah Boston. Produk pertamanya, dukungan lengkungan yang fleksibel, dirancang dengan tiga poin dukungan untuk memberikan keseimbangan yang lebih besar dan kenyamanan dalam sepatu. Hal ini diyakini bahwa Riley datang dengan "New Balance" nama dengan mengamati ayam di halaman rumahnya dan menunjukkan cara bebuyutannya mendukung bekerja dengan menjaga kaki ayam di meja kantornya. Dia menjelaskan kepada pelanggan bahwa kaki ayam tiga-mencakar menghasilkan keseimbangan yang sempurna. Pada tahun 1927, Riley disewa Arthur Hall untuk menjadi salesman. Pada tahun 1934, Hall menjadi mitra bisnis dan menemukan niche-nya oleh pemasaran kepada orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan mereka untuk menghabiskan banyak waktu berdiri. [2] Pada tahun 1956, Balai menjual bisnis kepada putrinya Eleanor dan suaminya Paul Kidd.Eleanor dan Paul Kidd terus menjual terutama lengkungan mendukung sampai tahun 1960, ketika mereka dirancang dan diproduksi "Trackster," membuat sepatu pertama di dunia berjalan dengan riak tunggal. Itu juga merupakan sepatu lari pertama yang datang dalam berbagai lebar. The "Trackster" diberi dorongan besar melalui program YMCA di mana ia menjadi sepatu resmi. Tim track perguruan tinggi seperti MIT, Tufts University dan Boston University mengadopsi Trackster New Balance untuk cross-negara mereka tim, segera diikuti oleh perguruan tinggi lainnya dan sekolah tinggi swasta di seluruh negeri. [2]Pemasaran adalah sebagian besar kata-of-mulut atau olahraga lokal pameran. Penjualan merana sampai 1972 ketika saat Ketua Jim Davis membeli perusahaan hari maraton Boston. Pada saat itu, perusahaan terdiri dari 6 orang membuat 30 pasang sepatu setiap hari dan menjual produk sebagian besar melalui mail-order dengan pengecer AS beberapa. Jim dirinya berkomitmen untuk menjunjung tinggi komitmen tradisional perusahaan untuk preferensi individu, layanan pelanggan dan kualitas produk. Masa depan Istrinya Anne, yang bergabung dengan perusahaan pada tahun 1978, difokuskan pada membangun budaya yang berbeda bagi karyawan New Balance dan pelanggan. Waktu mereka sempurna, sebagai daerah Boston menjadi pusat ledakan berjalan yang melanda Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Lini produk mereka diperluas dan penjualan tumbuh pesat. Perusahaan makmur, dan Davises tampak untuk memperluas New Balance menjadi perusahaan global. Perusahaan ini sekarang dijalankan oleh Rob Demartini. Latar belakang Demartini meliputi Procter & Gamble dan Gillette Shave Perusahaan. Hari ini, 30% dari sepatu New Balance dijual di pasar Eropa diproduksi di fasilitas New Balance di Inggris.
SUMBER
Disini ane mau ijin bikin polling kecil-kecilan untuk bahan pra survey skripsi. Tentang merek sepatu apa yang jadi favorit anak muda di Indonesia untuk lifestyle, bukan olahraga. Mohon bantuannya ya gan.
Berikut ane kasih keterangan tentang beberapa brand sepatu.
Spoiler for 1. Converse:
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517054459.png)
Sepatu itu sangat sederhana. Tingginya semata kaki dilengkapi sol karet empuk berwarna putih dengan garis hitam. Di bagian telapak sebelah dalam terdapat dua lubang sirkulasi udara. Bagian depan luar dia atas jari kaki dilapisi bahan kenyal itu. Dengan warna bahan kanvas hitam kontras jahitan berwarna putih. Buat ukuran zaman itu sangat nyaman dipakai, pun hingga sekarang. Ya, itu adalah Converse Chuck Taylor All-Star.
Pabrik sepatu itu tidak pernah membayangkan kesuksesan semanis itu. Sejak didirikan pada 1908 di Malden, Negara Bagian Massachusetts oleh Marques Mills Converse mereka fokus membuat sepatu khusus musim dingin berbahan karet buat semua kalangan. Tujuh tahun kemudian mereka baru merambah dunia olahraga dengan membuat sepatu tenis, seperti dilansir [url=http://www.wikipedia.org.]www.wikipedia.org.[/url]
Dua tahun setelah membuat sepatu tennis, seorang pemain basket, Charles Hollis Taylor atau akrab disapa Chuck Taylor datang ke pabrik Converse. Dia mengeluh lantaran sepatu dia pakai tidak nyaman buat digunakan bermain basket.
Hasil bincang-bincang antara Chuck dan Bob Pletz, manajer olahraga, melahirkan ide pembuatan alas kaki khusus basket. Idenya adalah membuat sepatu nyaman buat diajak berlari ke mana saja, tanpa banyak jahitan, mudah dikendalikan, dan aman bagi para pemain. Saat itu saingan mereka hanya sepatu buatan A.G. Spalding yang sudah diproduksi selama dua dekade. Maka diluncurkanlah produk pertama Converse pada 1917.
Saat pertama kali diluncurkan, Converse hanya terdiri dari tiga jenis warna, yakni kanvas dan sol hitam, putih-putih dengan garis jahitan merah dan biru, serta badan sepatu dari kulit.
Desain sepatu basket awal Converse masih sangat sederhana. Tidak sampai setahun, Chuck merasa perlu memperbaiki performa alas kaki itu, utamanya mencegah cedera. Akhirnya lapisan kanvas pada bagian tumit ditambah lagi menjadi lebih tebal. Nama Chuck dan tanda tangannya pun disematkan pada logo sepatu.
Dalam waktu cepat, popularitas sepatu basket Converse meroket. Banyak atlit memuji kenyamanan dan ketangguhan alas kaki itu. Pabrik pun kebanjiran order. Selain itu Chuck Taylor didaulat menjadi penjual dan juru bicara merek itu.
Selain menjual produk, Converse menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan olahraga basket dengan membuat acara pelatihan bola basket ke seluruh Amerika.
Setelah sukses merambah dunia basket banyak atlit internasional melirik alas kaki itu buat dipakai di ajang Olimpiade. Pemerintah Amerika pun sempat mengontrak Converse buat menyediakan sepatu latihan kepada seluruh serdadu Negeri Paman Sam itu pada masa Perang Dunia II.
Di era 1960an, sepatu Converse tidak hanya tenar di dunia. Rupanya beberapa kalangan mulai dari musisi punk hingga pemain papan luncur hati tertambat dengan model sepatu sederhana itu. Alas kaki itu seolah simbol bagi kaum kreatif dan anti-kemapanan.
Meski perusahaan itu sempat terpuruk di era 1970an, tapi Converse tidak lekang dimakan zaman, bahkan makin populer. Tak pelak alas kaki fenomenal itu pun tidak hanya menjadi ikon olahraga tapi juga budaya populer, sampai saat ini.
SUMBER
Spoiler for 2. Nike:
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517055010.png)
Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike dengan mudah diidentifikasi oleh khas logo perusahaan, para "swoosh" tik, dan slogan "Just Do It".
Berbasis dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan, Nike didirikan tahun 1964 ketika atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga kerja lebih murah di Jepang.
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $ 149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga, dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah Fortune melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $ 299 juta (Fortune 1995).Sekitar 60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5 persen di Asia. (1993 Nike: 25).
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan kebugaran. Staf di kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon, diharapkan menghabiskan beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai "athletic, outdoor, lets-do-it-together types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai "young, American and hi-tech, devoting a lot of attention to research and development".
Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada sekarang merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers di November 1994, koordinator perusahaan Nike di Indonesia, Tony Band, mengatakan perusahaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang juga pada saat yang sama menghasilkan untuk merek lain seperti Reebok, Adidas dan Puma.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat Nike.
Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru dikembangkan untuk industri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada pabrik yang dimiliki Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga) manajemen puncaknya dipegang oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Nike,_Inc.)
Spoiler for 3. Adidas:
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517055145.jpeg)
Adidas AG, juga dikenal sebagai adidas, adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Adidas adalah perusahaan pakaian olahraga terbesar di Eropa dan kedua terbesar di dunia setelah Nike.[2]
Rudolf Dassler, adik Adi, mendirikan perusahaan saingan, Puma.
Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike.
Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat bran secara terus menerus dan mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh.
Juga ada pendapat, bahwa sebetulnya Adidas adalah sebuah singkatan dari sebuah kalimat, yaitu "All day I dream about sports" (Tiap hari aku bermimpi tentang olahraga). Pendapat ini disetujui banyak orang[butuh rujukan] mengingat bila tiap huruf pertama dari kata yang terkandung dalam kalimat diambil lalu disusun, akan membentuk kata Adidas, dan juga maknanya yang mendukung semangat olahraga.
SUMBER
Spoiler for 4. Vans:
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517055456.png)
Vans adalah perusahaan sepatu yang berasal dari Amerika . Perusahaan ini di mulai pada beberapa puluh taahun lalu . Di Broadway , Anaheim , California, Paul Van Doren bersama tiga temannya membuka sebuah toko . Toko pertama mereka di buat pada 16 Maret 1966 .
Toko tersebut menjual produksi sepatu unik hasil karya mereka sendiri . Mereka memproduksi sekaligus memasarkan sepatunya secara swadaya . Konsumen pertama mereka sebanyak 12 orang . Pelanggan tersebut membeli sepatu Vans Dek, sekarang sepatu model ini dikenal dengan tipe Authentic . Paul Van Doren memproduksi sepatunya setiapa hari dan selalu siap di sore hari .
Beberapa tahun kemudian, perusahaan rumahan tersebut berkembang dan banyak menghasilkan bnyak model-model septu baru . Pada 1970-an, Vans memproduksi sepatu dengan kanvas bergambar dan karet di bagian bawah sepatunya . Inovasi tersebut rupanya berbuah manis bagi mereka .
Perusahaan sepatu itu kemudian menandatangani kontrak dengan pihak Departement Pertahanan As dan Us Air Force . Para pemain skateboard juga lebih menyukai mengunakan sepatu ini ketika bermain skateboard . Permukaan karet pada alas sepatu memudahkan mereka untuk berolahraga . pengunaan sepatu Vans pun hampir merata di seluruh wilayah California Selatan . Di akhir 1970-an, perusahaan ini telah memiliki 70 toko di california .
Sepuluh tahun kemudian, Vans telah berubah menjadi perusahaan besar . Sepatu yang diproduksi pun berkembang . Mereka tidak hanya memproduksi sepatu untuk olahraga skateboarding, tetapi juga untuk wakeboarding , cross motor , dan berselancar .
Meskipun penjualannya mencapai angka yang cukup baik, nyatanya Vans tidak berhasil mengatasi permasalahan keuangan intern mereka . Pada 1983, Vans tidak dapat mengatasi hutang mereka sehingga perusahaan itu terpaksa berganti status menjadi "Perusahaan Bangkrut"
Kebangkrutan Vans tidak berlangsung lama . Lima tahun kemudian, 1988, Vans menjual beberapa sahamnya pada perusahaan investment banking . semenjak itu, Vans kembali " menghentak" dunia fashion dunia .
SUMBER
Spoiler for 5. Macbeth:
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517060023.png)
Founder dari Macbeth Clothing Company adalah Tom dan Mark, dan salah satunya dari band-band seperti Taking Back Sunday dan Alkaline Trio. Kalau Atticus lebih mengkhususkan pada produk pakaian sedangkan Macbeth lebih mengkhususkan pada produk sepatu. Inspirasinya bermula ketika Tom tidak puas dengan sepatu-sepatu pada masa itu karena kurang enak dipakai buat musisi karena mungkin pada masanya banyak sepatu yang lebih konsen ke olahraga/ atlit daripada musisi. Dengan ide awal menggabungkan konsep sepatu dan musik, Tom dibantu oloh Jon Humphrey, suatu penyelenggara konser dan dan wakil presiden produk sepatu Adio mengembangkan Macbeth ini.
Pada awalnya Macbeth hanya memperkerjakan 30 orang dan kebanyakan adalah sanak famili atau teman dekat. Dan kebanyakan adalah orang yang berkecimpung dan through di bidang musik.Atticus dan Macbeth dikembangkan secara independen. Nampaknya nggak beda jauh dengan cara yang dikembangkan oleh beberapa clothing lokal kita. Independensinya adalah mereka memproduk dan memasarkan sendiri produk buatan mereka. Pada awalnya pun produk mereka ini hanya disebarkan di seputar pantai di San Diego, California.
Sepatu design pertama macbeth yg melambungkan nama macbeth di dunia yaitu the eliot. Macbeth meraih pasar anak muda salah satunya dengan mengendorse band-band rock kekinian dengan genre punk/ pop punk/ emo/ hardcore/ post-hardcore seperti Alkaline Trio, Angels and Airwaves, Alexis On Fire, Mae, Bane dll. Selain mengendorse band, Atticus juga tampaknya tertarik dengan segala hal kultur anak muda. Brian Ewing yang merupakan seorang designer dan illustrator pun diendorse oleh Atticus.
Salah satu contoh sinergi dengan musik, kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang diendorse Macbeth. Selain musik, ada juga misi sosial dalam karakter design sepatunya. Ingat sepatu Macbeth Vegan yang terbuat dari bahan-bahan 100% non hewani/ animal products. Di mana Macbeth memiliki misi untuk menghapuskan kekerasan pada binatang. Dan bahan-bahanya adalah hasil impor dari PETA (PeopleFor The Ethical Treatment Of Animals), sebuah organisasi anti kekerasan pada binatang.
SUMBER
Spoiler for 6. New Balance:
![[POLL] Brand Sepatu Favorit Anak Muda Indonesia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/17/7618520_20150517060324.png)
Pada tahun 1906, William J. Riley, seorang Inggris 33-tahun emigran, mendirikan Arch Balance Support mendukung lengkungan Baru Perusahaan manufaktur dan aksesoris lain yang dirancang untuk meningkatkan fit sepatu di wilayah Boston. Produk pertamanya, dukungan lengkungan yang fleksibel, dirancang dengan tiga poin dukungan untuk memberikan keseimbangan yang lebih besar dan kenyamanan dalam sepatu. Hal ini diyakini bahwa Riley datang dengan "New Balance" nama dengan mengamati ayam di halaman rumahnya dan menunjukkan cara bebuyutannya mendukung bekerja dengan menjaga kaki ayam di meja kantornya. Dia menjelaskan kepada pelanggan bahwa kaki ayam tiga-mencakar menghasilkan keseimbangan yang sempurna. Pada tahun 1927, Riley disewa Arthur Hall untuk menjadi salesman. Pada tahun 1934, Hall menjadi mitra bisnis dan menemukan niche-nya oleh pemasaran kepada orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan mereka untuk menghabiskan banyak waktu berdiri. [2] Pada tahun 1956, Balai menjual bisnis kepada putrinya Eleanor dan suaminya Paul Kidd.Eleanor dan Paul Kidd terus menjual terutama lengkungan mendukung sampai tahun 1960, ketika mereka dirancang dan diproduksi "Trackster," membuat sepatu pertama di dunia berjalan dengan riak tunggal. Itu juga merupakan sepatu lari pertama yang datang dalam berbagai lebar. The "Trackster" diberi dorongan besar melalui program YMCA di mana ia menjadi sepatu resmi. Tim track perguruan tinggi seperti MIT, Tufts University dan Boston University mengadopsi Trackster New Balance untuk cross-negara mereka tim, segera diikuti oleh perguruan tinggi lainnya dan sekolah tinggi swasta di seluruh negeri. [2]Pemasaran adalah sebagian besar kata-of-mulut atau olahraga lokal pameran. Penjualan merana sampai 1972 ketika saat Ketua Jim Davis membeli perusahaan hari maraton Boston. Pada saat itu, perusahaan terdiri dari 6 orang membuat 30 pasang sepatu setiap hari dan menjual produk sebagian besar melalui mail-order dengan pengecer AS beberapa. Jim dirinya berkomitmen untuk menjunjung tinggi komitmen tradisional perusahaan untuk preferensi individu, layanan pelanggan dan kualitas produk. Masa depan Istrinya Anne, yang bergabung dengan perusahaan pada tahun 1978, difokuskan pada membangun budaya yang berbeda bagi karyawan New Balance dan pelanggan. Waktu mereka sempurna, sebagai daerah Boston menjadi pusat ledakan berjalan yang melanda Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Lini produk mereka diperluas dan penjualan tumbuh pesat. Perusahaan makmur, dan Davises tampak untuk memperluas New Balance menjadi perusahaan global. Perusahaan ini sekarang dijalankan oleh Rob Demartini. Latar belakang Demartini meliputi Procter & Gamble dan Gillette Shave Perusahaan. Hari ini, 30% dari sepatu New Balance dijual di pasar Eropa diproduksi di fasilitas New Balance di Inggris.
SUMBER
mohon bantuannya ya agan-agan 

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 66 suara
Brand sepatu apa yang jadi favorit agan untuk dipakai sehari-hari
Converse
24%
Nike
24%
Adidas
14%
Macbeth
6%
Vans
12%
New Balance
2%
Merek lain
18%
Diubah oleh icanican21 18-05-2015 07:28
0
9.8K
Kutip
108
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan