Karena otak manusia bisa
"melupakan" bau upil.
Kalau syaraf dirangsang terus
menerus (misal: syaraf pembau
yang ada di hidung), lama kelamaan
treshold yang diperlukan untuk
merangsang syaraf tersebut menjadi
lebih tinggi. Artinya, supaya tercium,
harus lebih bau! Waktu upil
dikeluarkan, rangsangan itu hilang
untuk sementara waktu sampai
waktu upil itu didekatkan lagi ke
hidung. Contoh lain, lihat saja orang
yang tinggal di sebelah Bantar
Gebang. Mereka tidak mengeluh bau
sampah kan?
Eksperimen: Coba deh, kalau katak
dilemparkan ke air panas, dia
langsung loncat. Kalau dia direndam
di air dingin lalu ditaruh di atas api,
dia akan tetap di situ sampai
mateng.

iya kemaren ane baru praktek gan, di bidang kedokteran baru, dokter spesialis perupilan indonesia