SELAMAT SIANG/MALAM GAN SIST SEMOGA SEMUANYA DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIAT DAN SELALU DILIPUTI KEBAHAGIAAN
Evolusi Teh Dari Waktu Ke Waktu
Spoiler for Cek Repost:
Tahukah kamu bahwa teh telah lama dikonsumsi dari jaman kuno hingga dewasa ini. Teh menjadi minuman mahal dan berharga yang mulai populer 4700 tahun yang lalu dari kisah seorang kaisar Cina yang legendaris bernama Shennong.
Shennong yang menjadi penemu cikal bakal pertanian dan ramuan obat – obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa ia secara langsung mencoba banyak ramuan herbal dan menggunakan teh sebagai obat pemunah bila ia terkena racun dari ramuan yang dicoba. Hidupnya berakhir karena ia meminum ramuan yang beracun dan tidak sempat meminum teh pemunah racun menyebabkan organ dalam tubuhnya meradang.
Teh merupakan minuman beraroma khas dan mengandung kafein dari daun teh dengan nama biologi Camellia sinensis yang dicampur dengan air panas. proses infusi dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, tangkai daun yang dikeringkan.
Quote:
Teh juga berfungsi sebagai obat yang sering disebut sebagai teh herbal, teh tanpa mengandung daun yang terbuat dari beragam jenis rempah-rempah dan tanaman obat yang diseduh seperti rosehip, cammomile. Selain sebagai sumber alami kafein teh juga berperan sebagai antioksidan yang mengandung kadar lemak, karbohidrat, protein hampir mendekati nol persen.
Selain Jepang, dan China, di Indonesia sendiri teh menjadi salah satu produk utama ekspor. Perkebunan teh di Indonesia pun sangat menjanjikan, meskipun saat ini masih menempati urutan ke-lima terbesar di dunia sebagai penghasil teh. Namun masyarakat kita masih terbilang sedikit yang mengkonsumsi teh dari negara lainnya di dunia.
Bagaimana Evolusi teh dari dahulu hingga sekarang?
Quote:
Sebelum Tahun 1500
Awal kemunculan teh bukan lah dalam bentuk teh celup seperti saat ini, namun merupakan teh dalam bentuk bata yang terkompresi seperti kue coklat dengan pola cap yang rumit dan khas. Teh ini sangat berharga bahkan dimasanya dapat digunakan sebagai pengganti mata uang. Cara mengkonsumi teh ini haruslah memanggang bata teh terlebih dahulu kemudian memotongnya menjadi potongan kecil dan direbus dalam ceret tahan panas.
Namun kemudian teh dalam bata ini mulai berubah menjadi teh bubuk semenjak masa Dinasti Song (960-1279) berdasarkan buku yang ditulis oleh Rupert Faulkner yang berjudul “Tea: East & West”. Teh bubuk ini disimpan dalam sebuah cangkir yang kemudian dikocok kedalam air mendidih dan dituangkan ke atasnya. Teh kocok ini sering dikaitkan dengan upacara teh Jepang yang hingga hari ini masih lekat sebagai adat mereka.
Ada yang istimewa dari upacara teh tersebut adalah, mangkuk teh nya yang mengkilap terbuat dari keramik yang memiliki tinggi rata-rata antara 2 sampai tiga inci.
Quote:
Tahun 1500-an
Pada tahun ini, teh bata yang berubah menjadi teh bubuk pun mulai kurang populer. Terdapat cara baru dalam menikmati teh yakni dengan menyeduh daun teh yang digulung dalam sebuah teko. Teko ini merupakan cikal bakal teko yang kita kenal saat ini, seperti yang dijelaskan James Norwood Pratt dalam bukunya “A Tea Lover Treassury” bahwa teko tersebut berasal dari wilayah Yi-Xing, China Tiongkok dan seketika menjadi teko yang banyak ditiru dunia.
Quote:
Tahun 1700-an
Karena kepopulerannya, Teh akhirnya mencapai barat sejak tahun 1600-an yang datang bersamaan dengan barang-barang yang diperlukan untuk membuat teh baik dari Tiongkok maupun Jepang.
Jika teh di Tiongkok dan Jepang menggunakan keramik, di Inggris teh menggunakan cangkir terbuat dari porselen dengan menambahan telinga/pegangan pada cangkirnya, yang awalnya sebagai pelindung jari tangan saat meminum teh hitam yang sangat panas, dimana saat itu pria Inggris lebih suka mengkonsumsi teh hitam dengan suhu tinggi melebihi dari teh panas Tiongkok. Tak hanya bahan cangkir dan telinga cangkir saja yang banyak berubah dalam meminum teh, Mereka pun menambahkan gula dan susu dalam teh panas yang mereka minum.
Terdapat perdebatan antara pemerhati teh, banyak diantaranya menyatakan bahwa di Inggris pun meminum teh hingga tahun 1800-an masih menggunakan mangkuk layaknya mangkuk di Tiongkok. Mereka pun menganggap mangkuk dari Tiongkok lebih original dibandingkan dengan cangkir dengan tambahan telinga atau pegangan seperti yang banyak kita pergunakan saat ini sering disebut sebagai gelas.
Quote:
Tahun 1920-an
Teh makin berkembang dan sampai di Amerika menjadi salah satu revolusioner dalam mengkemas teh. Teh oleh tangan pedagang beranama Thomas Sullivan dibuat dalam kantong teh yang dijual ke masayarakat sekitar. Teh kantong ini menjadi awal dari cara menyeduh teh modern yang masih kita lakukan hingga sekarang.
Quote:
Sekarang
Teh kantong hingga saat ini masih jadi salah satu kemasan teh paling banyak digunakan. Praktis dan bisa diseduh kapan saja di rumah, ataupun dikantor yang dicelupkan pada cangkir air panas yang kemudian beberapa diantara kita mencelupkan pula gula agar tidak terlalu pahit saat diminum.
Tak hanya itu, teh modern ini sudah banyak dikemas dalam botol minuman seperti Teh botol ataupun teh Kotak dan teh dalam kaleng. Meskipun jika kita lebih teliti teh dalam kemasan botol plastik dan sejenisnya bisa jadi tidak lebih baik dari teh ala seduh seperti upacara teh Jepang.
Yang paling menarik saat ini adalah, teh dapat dijadikan sebagai biometrik kesehatan kita, seperti detak jantung, tingkat pernapasan hingga produksi keringat. Mangkuk berisis teh seduh ini merupakan teknologi terbaru yang dibuat oleh tim dari Palyful Self yang digawangi Alex Rothera dan dipublikaikan dalam websitenya alexrothera.com.
Kalo Trit Ini Menarik, Boleh Dijadiin Rekomendasi HT
Anda akan meninggalkan The Lounge. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.