Niat VM (16), pembantu rumah tangga di rumah EM yang berlokasi di Jl. Mawar II, RT 02, RW 02, Bencongan, Kelapa Dua, Tangerang, Banten untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri berhasil digagalkan aparat Polsek Kelapa Dua, Tangerang.

Kapolsek Kelapa Dua Kompol Awaludin Amin menjelaskan, permasalah ini bermula dari dipotongnya gaji VM oleh majikannya EM. Awaludin membenarkan jika sebelumnya VM sempat mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari genting rumah majikannya pada Sabtu (16/5/2015).

“Setela dibujuk oleh Bhabin Kamtibmas kita, Aiptu Arifin Darto, VM berhasil dievakuasi dari atas genting bersama bantuan warga pada malam harinya,” ujar Awaludin, Minggu (17/5/2015).

Lebih jauh Awaludin menerangkan, VM yang baru sebulan bekerja di rumah EM awalnya dijanjikan memeroleh gaji Rp 750 ribu per bulan. Namun, saat menerima gaji perdanaya pada Jumat (15/5/2015) malam, VM kaget karena hanya menerima Rp 500 ribu.

Saat VM menanyakan kepada sang majikan, lanjut Awaludin, diperoleh penjelasan, gaji VM dipotong lantaran membengkaknya tagihan telepon akibat seringnya VM menelpon keluarganya dengan menggunakan telepon rumah.

“Tagihan telepon rumah nyonya EM membengkak hingga Rp 880 ribu. Keluarga VM yang mengetahui masalah ini pun sempat terlibat adu mulut dengan EM,” lanjut Awaludin.

Awaludin menambahkan, pihaknya yang mendapat aduan masyarakat terkait hal ini langsung mengirimkan anggota guna mencegah VM bunuh diri saat itu, sekaligu menengahi permasalahan ini.

“Sudah diselesaikan baik-baik antara VM dengan majikannya,” pungkas Awaludin.

Tekape : http://www.infonitas.com/megapolita....2#.VVkyT2OY5OA

"Bunuh diri bukan untuk mengakhiri solusi "