1.KUROKO NO BASUKE

Fans Kuroko berusia 19 tahun dari Fukuoka punya alasan menarik mengapa adaptasi live action Kuroko tidak akan bagus. Ia merasa bahwa karakter Kuroko tanpa warna-warni unik rambutnya akan menjadi sebuah film basket biasa saja. Benar juga, soalnya “Generation of Miracles” itu rambutnya beda warna semua ya, kayak sentai. apa lagi nyari pemeran yang postur tubuhnya mirip di karakter anime pastinya susah banget

2.NARUTO

Pastinya ada banyak sutradara yang sudah mengintip kemungkinan untuk membuat film live-action Naruto. Tapi masalahnya adalah, mungkinkah hal itu terjadi? karena ada beberapa titik yang dirasa sulit sekali bisa dicapai oleh sang sutradara.

Pertama dari segi efek khusus. Untuk membuat sebuah film Naruto, pasti dibutuhkan banyak sekali efek-efek khusus yang luar biasa. Permasalahannya adalah, dalam kisah Naruto ada banyak sekali efek yang sangat gila dan terkesan bombastis. Membayangkannya saja sudah membuat kita kagum sendiri. Tapi ketika diperlihatkan di layar lebar, mampukah sang sutradara menghasilkan efek yang sama gila-nya?

Kedua, dari segi jalan cerita. Apabila sang sutradara memang berniat untuk membuat film live-action Naruto, maka ia harus bisa mencari jalan cerita yang paling masuk akal dan tidak lari terlalu jauh dari kisah inti di komik ataupun film animasinya. Sayangnya, mungkin banyak sekali sutradara yang tidak mampu menangkap esensi sebuah cerita dan hanya mengakibatkan film hasil besutannya itu acak-acakan. Contoh seperti Dragonball: Evolution yang disutradarai oleh James Wong.

3.SLAM DUNK

Anime Basket lag gani, Jawaban yang lebih realistik datang dari fans Slam Dunk berumur 29 tahun dari Tokyo yang merasa Slam Dunk live action tidak akan terasa sama menegangkannya seperti di manga. Opini yang satu ini cukup sering terdengar karena memang banyak fans yang merasa Slam Dunk manga adalah karya yang sangat intens, bahkan film animenya tidak bisa mereproduksi adrenalin rush yang ditawarkan oleh manganya.

4.ONE PIECE

Animasi/komik yang satu ini juga sudah mendunia, Temanya adalah pemburuan harta karun dan bajak laut bernama Luffy bersama dengan kelompoknya yang disebut dengan Strawhat Pirate.
Sekilas, animasi/komik ini terlihat mudah untuk dibuat menjadi film live-action, tapi fakta sebenarnya sulit sekali untuk dijadikan film live-action.

Penyebab utamanya adalah jalan cerita One Piece yang sudah terlalu luas, bebas dan nyaris tak bisa diprediksi. Untuk bisa membesut film One Piece, dibutuhkan imajinasi yang sangat luas dan dalam hal ini, tampaknya yang bisa menyukseskan kisah One Piece sebagai film live-action (apabila dibuat), hanyalah Eiichiro Oda sendiri.

Kedua dari segi grafis. Untuk kali ini, sebenarnya efek yang digunakan kebanyakan sudah pernah digunakan di film-film layar lebar. Bayangkan berapa banyak efek-efek spesial yang kira-kira dibutuhkan untuk membuat sebuah film One Piece?

Apabila sang sutradara ingin membuat film One Piece yang benar-benar orisinil, maka ia akan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Itupun masih harus didukung lagi dengan banyak elemen lain yang tidak kalah pentingnya seperti penunjukan aktor dan aktris yang tepat untuk film tersebut.

5.INAZUMA ELEVEN

Yang familiar dengan seri ini pasti tahu mengapa Inazuma Eleven akan sulit dibuat live actionnya. Dengan adanya tokoh alien dan jurus-jurus mengolah bola yang sangat gila, meskipun dengan teknologi CGI sekarang ini semua itu tetap akan sulit dilakukan untuk bisa membuat anime ini menjadi live action yang apik..

6.KUNGFU BOY

Masih ingat dengan kisah Chinmi dari Kuil Dairin yang menjadi seorang ahli kungfu terkuat di dunia dengan kungfu peremuk tulangnya? pernahkah terpikir kenapa kisah kungfu seorang bocah jenius kungfu ini, tidak pernah dibawa ke dunia live-action, meskipun dari segi cerita, sebenarnya Kungfu Boy adalah salah satu kisah yang paling mudah untuk dihidupkan.

Mungkin hambatan terbesar untuk membuat film ini terletak pada fakta bahwa sang sutradara harus bisa mencari kisah yang tepat untuk dibawa ke layar lebar.Mungkin untuk bisa membawa kisah Chinmi ke layar lebar, sutradara harus memulai usahanya dengan film serial televisi terlebih dahulu.
Yang jadi pertanyaan, apakah sutradara tersebut berani mengambil langkah tersebut?

Tapi persyaratan utamanya tetap terletak pada bagaimana si sutradara bisa konsisten mengikuti kisah dalam komiknya, jangan hanya sekedar meminjam nama Chinmi dan menghancurkannya dengan kisah yang bahkan tidak jelas juntrungannya.
Kemudian syarat terakhir yang paling penting adalah, film ini harus dikembangkan sebagai film Asia, jangan film Barat. Entah sudah berapa banyak film yang seharusnya bagus, tapi malah hancur karena tidak sesuai dengan asal mula pembuatan film tersebut.

7.GIANT KILLING

Manga sepakbola ini mungkin jauh lebih realistis dari Inazuma namun manga yang mempunyai banyak fans loyal ini juga dirasa akan hancur jika ada adaptasi live actionnya. Alasan salah satu fansnya adalah akan sulit untuk menemukan aktor dengan postur tubuh yang sesuai dengan karakter di manga-nya.

Rupanya fans dari anime ini cukup pemilih untuk urusan kemiripan tubuh dan wajah dari aktor yang akan memerankan karakter kesukaan mereka.

8.DORAEMON

Siapa yang tidak kenal dengan Doraeman si robot Kucing dari masa depan yang satu ini? manga yang ini sudah dikenal oleh banyak orang baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, sehingga sangat tidak mengejutkan jika fansnya ingin melihat adaptasi live action serial klasik ini.

Seandainya sang sutradara berniat untuk menjadikan film Doraemon ke dalam kisah live-action? Sutradaranya harus berpikir keras untuk bisa menyajikan film Doraemon yang bisa mengikuti jejak kesuksesan yang telah ditapaki oleh Fujiko Fujio dengan film animasi dan komiknya.

Mengingat adaptasi live action sering miss atau tidak sesuai ekspektasi animanganya sehingga yang ditakutkan malah dapat merusak citra dari manga Doraemon itu sendiri.

9.PRINCESS MONONOKE

Salah satu anime karya studio Ghibli, yang sepertinya memang kandidat kuat untuk mengundang ketertarikan sineas barat untuk membuat live actionnya berkat sejarah Piala Oscar yang diterimanya. Seorang fans berusia 13 tahun dari Ibaraki merasa bahwa live action dari film ini akan “menjadi terlalu sadis dan berdarah sehingga tidak cocok ditonton anak-anak”.

10. POKEMON

Kalau sang sutradara berharap bisa membawa kisah Pokemon ke dunia live-action, itu berarti ia harus bisa menyediakan banyak sekali monster-monster aneh nan unik, sesuai dengan tema utama game/animasinya itu. Apalah artinya sebuah film Pokemon kalau pada akhirnya, kita hanya melihat beberapa ekor monster saja yang bertarung di dalamnya?

Masih sama dengan permasalahan yang dimiliki oleh kebanyakan film lain. Halangan utama pada pembuatan film Pokemon ini juga terletak pada efek khusus film dan penggunaan efek CG yang tidak berlebihan. Untuk Pokemon, efek khusus yang paling penting mungkin terletak pada bentuk monster-monster tersebut, Yang mungkin agak sulit untuk merealisasikan bentuk-bentuk Pokemon ke dunia nyata tanpa membuat modelnya terasa aneh.

Yang di atas adalah sebagian dari puluhan Anime yang mungkin sulit di adaptasi jadi live action yg ane dapat dari hasil searching , kalo versi agan/aganwati anime apa aja?
monggo komentarnya.