- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tiga Bulan, Dua Begal Lampung Ini Rampok 100 Motor


TS
hudaulfah
Tiga Bulan, Dua Begal Lampung Ini Rampok 100 Motor
Tiga Bulan, Dua Begal Lampung Ini Rampok 100 Motor


Quote:
Dua pemuda asal Kampung Nagara Saga di provinsi Lampung diciduk Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Besar Kota Bandung. Mereka mencuri sepeda motor di Kota Bandung.
Dua pemuda tersebut bernama Zainal Abidin dan Dedi Effendi. Mereka mengaku baru tinggal dua bulan di Bandung dan “berprofesi” sebagai pencuri sepeda motor. “Ya, saya sengaja ke Bandung buat nyuri sepeda motor,” ujar Zainal kepada wartawan di Markas Polrestabes Bandung, Senin, 27 April 2015.
Sebelum datang ke Bandung, Zainal mengaku bekerja sebagai petani di kampungnya yang dikenal sebagai kampung begal. Di Bandung, dia tidak sendirian. Dia mempunyai tim untuk melakukan operasi pencurian sepeda motor.
Mereka dibantu dua orang asal Garut, yakni Masturi dan Sep Yudin, dalam melakukan operasi pencurian. Adapun Masturi dan Sep Yudin berperan sebagai joki.
Dalam setiap operasinya, mereka membekali diri dengan senjata api rakitan. Mereka mengaku senjata tersebut digunakan untuk menakut-nakuti apabila kepergok.
Namun senjata tersebut bukan hanya untuk menakut-nakuti saja. Tiga selongsong peluru selalu mereka siapkan ketika sedang mencuri. “Senjata bawa dari Lampung. Harganya Rp 3 juta,” ucap Dedi.
Lokasi yang mereka jadikan ladang mencari sepeda motor curian adalah Kota Bandung bagian timur. Mereka kerap kali mengambil sepeda motor yang diparkirkan di pinggir jalan dan kos-kosan mahasiswa. Selama kurang-lebih dua bulan berada di Bandung, Zainal mengaku sudah mencuri tujuh sepeda motor. “Biasanya ngambil di pingir-pinggir jalan di tempat makan,” ujar Zaenal.
Setelah berhasil menggondol sepeda motor curian, mereka menjualnya ke penadah. Setiap sepeda motor dia banderol Rp 1,8 juta.
Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Angesta Romano Yoyol menuturkan kelompok pencuri sepeda motor tersebut sudah menjalankan aksinya selama tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut, mereka sudah mengumpulkan lebih dari seratus unit sepeda motor.
“Menurut keterangan joki, sepeda motor ada seratus lebih. Tapi yang baru kami temukan berjumlah 25 motor,” kata Yoyol.
Menurut dia, barang curian tersebut dijual ke penadah dan disebar lagi ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Sukabumi. Untuk itu, polisi akan terus mencari pihak penadah yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Apabila ada warga Bandung yang merasa kehilangan sepeda motor, bisa datang ke Polrestabes,” ujarnya.
SUMBER
Dua pemuda tersebut bernama Zainal Abidin dan Dedi Effendi. Mereka mengaku baru tinggal dua bulan di Bandung dan “berprofesi” sebagai pencuri sepeda motor. “Ya, saya sengaja ke Bandung buat nyuri sepeda motor,” ujar Zainal kepada wartawan di Markas Polrestabes Bandung, Senin, 27 April 2015.
Sebelum datang ke Bandung, Zainal mengaku bekerja sebagai petani di kampungnya yang dikenal sebagai kampung begal. Di Bandung, dia tidak sendirian. Dia mempunyai tim untuk melakukan operasi pencurian sepeda motor.
Mereka dibantu dua orang asal Garut, yakni Masturi dan Sep Yudin, dalam melakukan operasi pencurian. Adapun Masturi dan Sep Yudin berperan sebagai joki.
Dalam setiap operasinya, mereka membekali diri dengan senjata api rakitan. Mereka mengaku senjata tersebut digunakan untuk menakut-nakuti apabila kepergok.
Namun senjata tersebut bukan hanya untuk menakut-nakuti saja. Tiga selongsong peluru selalu mereka siapkan ketika sedang mencuri. “Senjata bawa dari Lampung. Harganya Rp 3 juta,” ucap Dedi.
Lokasi yang mereka jadikan ladang mencari sepeda motor curian adalah Kota Bandung bagian timur. Mereka kerap kali mengambil sepeda motor yang diparkirkan di pinggir jalan dan kos-kosan mahasiswa. Selama kurang-lebih dua bulan berada di Bandung, Zainal mengaku sudah mencuri tujuh sepeda motor. “Biasanya ngambil di pingir-pinggir jalan di tempat makan,” ujar Zaenal.
Setelah berhasil menggondol sepeda motor curian, mereka menjualnya ke penadah. Setiap sepeda motor dia banderol Rp 1,8 juta.
Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Angesta Romano Yoyol menuturkan kelompok pencuri sepeda motor tersebut sudah menjalankan aksinya selama tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut, mereka sudah mengumpulkan lebih dari seratus unit sepeda motor.
“Menurut keterangan joki, sepeda motor ada seratus lebih. Tapi yang baru kami temukan berjumlah 25 motor,” kata Yoyol.
Menurut dia, barang curian tersebut dijual ke penadah dan disebar lagi ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Sukabumi. Untuk itu, polisi akan terus mencari pihak penadah yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Apabila ada warga Bandung yang merasa kehilangan sepeda motor, bisa datang ke Polrestabes,” ujarnya.
SUMBER
0
1.5K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan