JAKARTA, suaramerdeka.com -Kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menjadi kebijakan yang kontroversial. Kebijakannya pun dianggap tak populer. Namun orang pertama di Indonesia itu mengaku tak khawatir popularitasnya turun sepanjang kebijakan tersebut untuk kebaikan masyarakat.

“Waktu mengalihkan subsidi BBM November lalu saya diingatkan mengalihkan ini menghilangkan subsidi dan popularitas jatuh, itu resiko dan tidak ada masalah,” kata Presiden saat menghadiri Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Sabtu (16/5) siang.

“Memang sakit saya tahu, perubahan dimulai dengan yang sakit, banyak yang memaki ke saya, tapi yang hadir di sini nggak ada, saya siap tidak populer, saya siap dimaki-maki jangan dipikir Jokowi itu penakut,” imbuhnya lagi.

Pihaknya juga mengharap agar relawan-relawannya meluruskan suara sumbang yang mengarah kepadanya.

Dalam kesempatan itu komponen-komponen relawan yang tergabung dalam Komunitas Juang Relawan Jokowi menyampaikan lima maklumat yang antara lain mengenai perlunya evaluasi dan penguatan kabinet, evaluasi kebijakan yang tidak mendukung Nawacita dan Tri Sakti dan perlunya memastikan pembangunan ekonomi dan percepatan proyek infrastruktur yang dilakukan dalam semangat berdiri di atas kaki sendiri.

sumur



komen ane : sabar pak banyak temennya, misal REXY MAKI NAKI, MAKI JAH, MAKI UNGU, DLL