Calon Istri Anggota Tentara Harus Tes Perawan, Ini Kata TNI

Jakarta - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya membantah lembaganya mewajibkan tes keperawanan kepada calon istri prajurit TNI. "Anggota TNI banyak juga yang menikah dengan janda, masa dites keperawanannya," kata Fuad saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Mei 2015.

Fuad menjelaskan memang ada persyaratan bagi anggota TNI yang hendak menikah. Syarat tersebut antara lain mencantumkan riwayat hidup calon istri hingga latar belakang keluarganya. Kemudian, calon istri prajurit harus menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan tidak ada penyakit ayan atau gangguan mental. "Harus ada keterangan dokter bahwa dia sehat tapi tidak ada tes keperawanan."

Bila syarat tersebut sudah dipenuhi, si prajurit yang hendak menikah harus membawa calon istrinya menghadap komandan. Komandan sang prajuirt bertugas akan memberikan nasihat dan meneliti kelengkapan persyaratan. Setelah itu, barulah surat izin untuk menikah ditandatangani.

Lembaga hak asasi manusia Human Rights Watch mengkritik TNI yang memberlakukan tes keperawanan bagi calon prajurit perempuan juga calon istri anggota TNI. Seorang pasangan anggota TNI yang diwawancara HRW menyebut dia diminta mengikuti tes keperawanan karena dapat berperan menjaga keharmonisan rumah tangga militer di mana sang suami biasanya bepergian hingga berbulan-bulan.

Menurut Fuad, tes keperawanan hanya diberlakukan bagi calon prajurit perempuan demi mengungkapkan kesehatan mental. Bila seorang calon prajurit terbukti tidak perawan karena perilaku hubungan seksual sembarangan, Fuad menyebut mental perempuan tersebut tidak baik sehingga tidak bisa diterima sebagai anggota tentara.

Tes keperawanan untuk perempuan telah dilakukan TNI selama puluhan tahun. Fuad menyebutkan bahwa syarat masuk seluruh angkatan di TNI salah satunya adalah tes keperawanan yang menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan.

SUMBER.....