- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mbah Dul 10 tahun tambal jalan, politikus Gerindra salahkan Risma


TS
onta.wannabe
Mbah Dul 10 tahun tambal jalan, politikus Gerindra salahkan Risma
Quote:
Mbah Dul 10 tahun tambal jalan, politikus Gerindra salahkan Risma
Reporter : Moch. Andriansyah | Kamis, 14 Mei 2015 21:04

Mbah Dul. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Kisah kakek Abdul Sukur (65), warga Jalan Tambak Segaran Barat, Gg I/27, Surabaya, Jawa Timur, yang 10 tahun menambal jalan berlubang di Kota Pahlawan, tanpa disuruh dan digaji, sudah ramai dibicarakan sejak dua hari terakhir. Aksi yang dilakukan pengayuh becak yang akrab disapa Pak Dul itu, membuktikan pembenahan infrastruktur jalan di Kota Pahlawan ini, belum maksimal. Buktinya, masih ada banyak jalan-jalan yang masih berlubang dan tidak juga ada perbaikan.
Bahkan, anggota DPRD Kota Surabaya, mulai mengait-ngaitkan dengan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Pada pembentukan panitia khusus (Pansus) LKPJ-AMJ oleh Komisi C DPRD Surabaya, 5 Mei lalu, kinerja Risma dinilai cukup baik. Bahkan, saat itu, anggota dewan mengaku puas atas kinerja wali kota perempuan pertam di Kota Pahlawan ini selama lima tahun memimpin.
Namun, kegiatan Pak Dul yang menambal jalan berlubang dengan bongkahan aspal bekas tanpa disuruh dan digaji, menunjukkan LKPJ-AMJ Risma tidak sesuai fakta di lapangan.
Ini diungkap anggota Komisi C DPRD Surabaya, Endy Suhadi. Politisi asal Partai Gerindra ini menyatakan, peran Pemkot Surabaya, ternyata masih belum maksimal dalam pembangunan infrastruktur jalan.
"Buktinya kerusakan jalan masih banyak terlihat di Surabaya. Banyak ruas jalan yang rusak. Dan itu dirasakan oleh banyak pengguna jalan," tegas Endy yang juga anggota Pansus LKPJ-AMJ Wali Kota itu, Kamis (14/5).
Dia mengungkap, meski Dinas Pekerjaan Umun Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya telah menurunkan 40 hingga 50 ton aspal untuk pembenahan jalan, kenyataannya pembangunannya belum menyeluruh.
"Faktanya, masih saja ada keluhan publik menyoal kerusakan jalan. Apalagi, saat ini ramai di sosial media (sosmed) memperbincangkan sosok tukang becak perawat jalan, Abdul Sukur yang tergerak menambal jalan berlubang meski tidak disuruh dan dibayar," ungkapnya.
Program kerja Pemkot Surabaya, lanjut dia, nyatanya belum terlihat capaian maksimal. "Namun di LKPJ-AMJ justru dinilai tercantum seratus persen," sesalnya.
Selain temuan adanya banyak jalan berlubang itu, masih terjadinya banjir saat musim penghujan, yang belum tertangani. Termasuk, penyelesaian pembebasan lahan dalam proyek boksculvert, khususnya di kawasan Balongsari.
"Seharusnya pembenahan infrastruktur ini yang vital. Karena dirasakan langsung oleh masyarakat. Ini akan menjadi evaluasi yang akan kita sampaikan dalam agenda paripurna LKPJ-AMJ nanti. Sampai saat ini, jadwal pelaksanaan paripurna masih tengah dijadwalkan oleh Banmus DPRD Surabaya," tandasnya.
Sebelumnya, aksi kakek pengayuh becak yang biasa mangkal di Mal ITC Jalan Gembong, Surabaya ramai dibicarakan sejak dua hari terakhir. Ini setelah Himan Utomo, menulis di akun facebooknya pada Selasa (12/5), tentang kisah pertemuannya dengan Pak Dul di depan Mal ITC, saat menjemput istrinya.
Dia mengungkap rasa penasarannya melihat ulah kakek tujuh cucu itu, yang dengan suka rela menambal jalanan berlubang dengan bongkahan aspal. "Bapak dari Dinas Kota kah kok meratakan jalan dan cuma memakai becak? Bukankah Dinas Kota punya fasilitas."
Pak Dul mengaku jika dirinya merupakan tukang becak biasa. Tak puas dengan jawab itu, Himan kembali bertanya: Siapa yang mempekerjakan dan berapa diberi gaji? "Saya enggak kerja sama siapa-siapa dan tidak digaji siapa-siapa," jawab Pak Dul.
Mendengar jawaban itu, rasa penasaran Himan bertambah besar. Kenapa orang seumuran Pak Dul mau bekerja tanpa ada imbalan sepeser pun. Padahal pekerjaan itu sudah tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya.
"Enggak apa-apa mas, ini sudah jadi hobi saya tiap malam. Setelah cari rezeki dengan menjadi tukang becak, malamnya saya selalu mencari bongkahan batu aspal, buat nutup jalan yang berloban, ya hitung-hitung abdi saya sebagai warga kota Surabaya," terang Pak Dul dengan tersenyum.
Reporter : Moch. Andriansyah | Kamis, 14 Mei 2015 21:04

Mbah Dul. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Kisah kakek Abdul Sukur (65), warga Jalan Tambak Segaran Barat, Gg I/27, Surabaya, Jawa Timur, yang 10 tahun menambal jalan berlubang di Kota Pahlawan, tanpa disuruh dan digaji, sudah ramai dibicarakan sejak dua hari terakhir. Aksi yang dilakukan pengayuh becak yang akrab disapa Pak Dul itu, membuktikan pembenahan infrastruktur jalan di Kota Pahlawan ini, belum maksimal. Buktinya, masih ada banyak jalan-jalan yang masih berlubang dan tidak juga ada perbaikan.
Bahkan, anggota DPRD Kota Surabaya, mulai mengait-ngaitkan dengan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Pada pembentukan panitia khusus (Pansus) LKPJ-AMJ oleh Komisi C DPRD Surabaya, 5 Mei lalu, kinerja Risma dinilai cukup baik. Bahkan, saat itu, anggota dewan mengaku puas atas kinerja wali kota perempuan pertam di Kota Pahlawan ini selama lima tahun memimpin.
Namun, kegiatan Pak Dul yang menambal jalan berlubang dengan bongkahan aspal bekas tanpa disuruh dan digaji, menunjukkan LKPJ-AMJ Risma tidak sesuai fakta di lapangan.
Ini diungkap anggota Komisi C DPRD Surabaya, Endy Suhadi. Politisi asal Partai Gerindra ini menyatakan, peran Pemkot Surabaya, ternyata masih belum maksimal dalam pembangunan infrastruktur jalan.
"Buktinya kerusakan jalan masih banyak terlihat di Surabaya. Banyak ruas jalan yang rusak. Dan itu dirasakan oleh banyak pengguna jalan," tegas Endy yang juga anggota Pansus LKPJ-AMJ Wali Kota itu, Kamis (14/5).
Dia mengungkap, meski Dinas Pekerjaan Umun Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya telah menurunkan 40 hingga 50 ton aspal untuk pembenahan jalan, kenyataannya pembangunannya belum menyeluruh.
"Faktanya, masih saja ada keluhan publik menyoal kerusakan jalan. Apalagi, saat ini ramai di sosial media (sosmed) memperbincangkan sosok tukang becak perawat jalan, Abdul Sukur yang tergerak menambal jalan berlubang meski tidak disuruh dan dibayar," ungkapnya.
Program kerja Pemkot Surabaya, lanjut dia, nyatanya belum terlihat capaian maksimal. "Namun di LKPJ-AMJ justru dinilai tercantum seratus persen," sesalnya.
Selain temuan adanya banyak jalan berlubang itu, masih terjadinya banjir saat musim penghujan, yang belum tertangani. Termasuk, penyelesaian pembebasan lahan dalam proyek boksculvert, khususnya di kawasan Balongsari.
"Seharusnya pembenahan infrastruktur ini yang vital. Karena dirasakan langsung oleh masyarakat. Ini akan menjadi evaluasi yang akan kita sampaikan dalam agenda paripurna LKPJ-AMJ nanti. Sampai saat ini, jadwal pelaksanaan paripurna masih tengah dijadwalkan oleh Banmus DPRD Surabaya," tandasnya.
Sebelumnya, aksi kakek pengayuh becak yang biasa mangkal di Mal ITC Jalan Gembong, Surabaya ramai dibicarakan sejak dua hari terakhir. Ini setelah Himan Utomo, menulis di akun facebooknya pada Selasa (12/5), tentang kisah pertemuannya dengan Pak Dul di depan Mal ITC, saat menjemput istrinya.
Dia mengungkap rasa penasarannya melihat ulah kakek tujuh cucu itu, yang dengan suka rela menambal jalanan berlubang dengan bongkahan aspal. "Bapak dari Dinas Kota kah kok meratakan jalan dan cuma memakai becak? Bukankah Dinas Kota punya fasilitas."
Pak Dul mengaku jika dirinya merupakan tukang becak biasa. Tak puas dengan jawab itu, Himan kembali bertanya: Siapa yang mempekerjakan dan berapa diberi gaji? "Saya enggak kerja sama siapa-siapa dan tidak digaji siapa-siapa," jawab Pak Dul.
Mendengar jawaban itu, rasa penasaran Himan bertambah besar. Kenapa orang seumuran Pak Dul mau bekerja tanpa ada imbalan sepeser pun. Padahal pekerjaan itu sudah tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya.
"Enggak apa-apa mas, ini sudah jadi hobi saya tiap malam. Setelah cari rezeki dengan menjadi tukang becak, malamnya saya selalu mencari bongkahan batu aspal, buat nutup jalan yang berloban, ya hitung-hitung abdi saya sebagai warga kota Surabaya," terang Pak Dul dengan tersenyum.
http://www.merdeka.com/peristiwa/mba...kan-risma.html
Ditunggu komeng komeng panasbung yang dukung omongan sesepuh mereka



tien212700 memberi reputasi
1
1.7K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan