- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pasok BBM Adaro 10 Tahun, Pertamina Raup Rp 70 Triliun


TS
zhouxian
Pasok BBM Adaro 10 Tahun, Pertamina Raup Rp 70 Triliun
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengantongi kontrak penjualan bahan bakar industri dari PT Adaro Energy Tbk sebanyak 550 ribu kiloliter (kl) per tahun berjangka waktu selama 10 tahun. Dengan estimasi Adaro membayar Rp 7 triliun per tahun atas bahan bakar minyak (BBM) yang dibelinya, maka Pertamina berpotensi mengantongi minimal Rp 70 triliun saat kontrak berakhir pada 2025.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan, angka penjualan tersebut bisa bertambah menyesuaikan dengan kebutuhan BBM perusahaan tambang batubara yang dilayaninya itu.
“Kemungkinan bisa meningkat jadi 800 ribu kl per tahun sesuai dengan kebutuhan Adaro,” kata Dwi di Jakarta, Rabu (13/5).
Sementara Presiden Direktur dan CEO Adaro Garibaldi Thohir mengatakan kesepakatan jual beli BBM tersebut dibuat perseroan untuk mengamankan pasokan BBM yang digunakan kendaraan operasional dan alat produksi tambang-tambang batubara milik perusahaan.
“Setiap tahun Adaro butuh BBM sekitar 800 ribu kl. Kalau perusahaan swasta bisa mensupport Pertamina menjadi perusahaan minyak kelas dunia, kenapa tidak?,” kata Boy.
Selain meneken kesepakatan jual beli, Dwi dan Boy juga membuat kerjasama di bidang pemanfaatan aset dan pengembangan bisnis. Berdasarkan kerjasama tersebut, Pertamina bisa menggunakan fasilitas penyimpanan (storage) berkapasitas 72 ribu kl dan dermaga milik Adaro untuk menambah cadangan BBM yang dikelolanya.
Dwi mengatakan saat ini tingkat stok BBM Pertamina adalah 22 hari. Ke depannya, tingkat cadangan BBM Pertamina diharapkan dapat mencapai 30 hari.
“Dengan adanya dermaga ini kita tidak perlu invest untuk membangun floating terminal dan storage ini bisa kita kembangkan agar bisa menjadi hub untuk Indonesia bagian Timur,” ujarnya.
Pilihan Redaksi
Lebih Efisien
Menteri ESDM Sudirman Said yang menyaksikan penandatanganan kerjasama itu mengapresiasi sinergi yang dilakukan oleh kedua perusahaan. Kerjasama ini merupakan langkah strategis mengingat Indonesia tengah berusaha untuk meningkatkan cadangan BBM menjadi 30 hari yang dalam empat tahun diperkirakan meningkat menjadi dua kali lipat.
“Membangun itu perlu waktu dan biaya karena itu apabila semakin banyak fasilitas yang terpasang, baik itu milik BUMN maupun swasta, dan itu bisa digunakan secara sinergi maka akan memberikan manfaat bagi semuanya,” kata Sudirman dalam kesempatan yang sama. (gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...rp-70-triliun/
70 t gan
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan, angka penjualan tersebut bisa bertambah menyesuaikan dengan kebutuhan BBM perusahaan tambang batubara yang dilayaninya itu.
“Kemungkinan bisa meningkat jadi 800 ribu kl per tahun sesuai dengan kebutuhan Adaro,” kata Dwi di Jakarta, Rabu (13/5).
Sementara Presiden Direktur dan CEO Adaro Garibaldi Thohir mengatakan kesepakatan jual beli BBM tersebut dibuat perseroan untuk mengamankan pasokan BBM yang digunakan kendaraan operasional dan alat produksi tambang-tambang batubara milik perusahaan.
“Setiap tahun Adaro butuh BBM sekitar 800 ribu kl. Kalau perusahaan swasta bisa mensupport Pertamina menjadi perusahaan minyak kelas dunia, kenapa tidak?,” kata Boy.
Selain meneken kesepakatan jual beli, Dwi dan Boy juga membuat kerjasama di bidang pemanfaatan aset dan pengembangan bisnis. Berdasarkan kerjasama tersebut, Pertamina bisa menggunakan fasilitas penyimpanan (storage) berkapasitas 72 ribu kl dan dermaga milik Adaro untuk menambah cadangan BBM yang dikelolanya.
Dwi mengatakan saat ini tingkat stok BBM Pertamina adalah 22 hari. Ke depannya, tingkat cadangan BBM Pertamina diharapkan dapat mencapai 30 hari.
“Dengan adanya dermaga ini kita tidak perlu invest untuk membangun floating terminal dan storage ini bisa kita kembangkan agar bisa menjadi hub untuk Indonesia bagian Timur,” ujarnya.
Pilihan Redaksi
Lebih Efisien
Menteri ESDM Sudirman Said yang menyaksikan penandatanganan kerjasama itu mengapresiasi sinergi yang dilakukan oleh kedua perusahaan. Kerjasama ini merupakan langkah strategis mengingat Indonesia tengah berusaha untuk meningkatkan cadangan BBM menjadi 30 hari yang dalam empat tahun diperkirakan meningkat menjadi dua kali lipat.
“Membangun itu perlu waktu dan biaya karena itu apabila semakin banyak fasilitas yang terpasang, baik itu milik BUMN maupun swasta, dan itu bisa digunakan secara sinergi maka akan memberikan manfaat bagi semuanya,” kata Sudirman dalam kesempatan yang sama. (gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...rp-70-triliun/
70 t gan
0
1.4K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan