- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
//SHORT BIO// SANTOSA DOELLAH (DANAR HADI VS NINIEK ELIA KASIGIT (BATIK SEMAR)


TS
nicejudas
//SHORT BIO// SANTOSA DOELLAH (DANAR HADI VS NINIEK ELIA KASIGIT (BATIK SEMAR)
Nubie izin bikin trit lagi..semoga dapat menghibur para sesepuh kaskus..
cekidot
SANTOSA DOELLAH (HOUSE OF DANAR HADI)

H. Santosa Doellah
lahir 7 Desember 1941 di Solo
istri: Danarsih Hadipriyono
lahir 26 September 1946 di Solo
ayah: Dr. Doellah
ibu: Hj. Fatimah Wongsodinomo
anak: Diah Kusuma Sari Santosa (almarhum)
Diana Kusuma Dewati Hariyadi
Dewanto Kusuma Wibowo
Dian Kusuma Hadi
CABANG TOKO (16)
-Balikpapan: Atrium E-Walk Lt. GF 16-17 Jl. Jend. Sudirman Telp. (0542) 7586801
-Bandung: Jl. LLRE Martadinata 60 Telp. (022) 4261665
-Depok: Jl. Bandung 18 Cinere Telp. (021) 7543079
-Jakarta: Jl. Melawai Raya 69-70 Jakarta Selatan Telp. (021) 7237659
-Jakarta: Jl. Raden Saleh 1 A Jakarta Pusat Telp. (021) 31923663
-Jakarta: Jl. Prof. Dr. Soepomo 72 Tebet Jakarta Selatan Telp. (021) 8290115 / 7905
-Makassar: Trans Studio Mall 1st Floor 03 & 05 Jl. HM Daeng Patompo Telp. (0411) 8117084
-Medan: Jl. KH. Zainul Arifin 117-119 Telp. (061) 4574273
-Padang: Jl. Pemuda 39 Telp. (0751) 31676
-Semarang: Jl. Gajah Mada 186 Telp. (024) 8317445
-Solo: Jl. Dr. Rajiman 164 Telp. (0271) 644126
-Solo: Jl. Slamet Riyadi 261 Telp. (0271) 713140
-Solo: Jl. Gatot Soebroto 5 Telp. (0271) 635743
-Surabaya: Jl. Diponegoro 184 Telp. (031) 5681860
-Yogyakarta: Jl. Malioboro 25 Telp. (0274) 512589
-Yogyakarta: Jl. Laksda Adisucipto 3 Telp. (0274) 588083
PENGHARGAAN
2012: Empu batik dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
2010: UNS Award dari Universitas Sebelas Maret Solo
Santosa Doellah adalah anak ke 5 dari 10 bersaudara. Ayahnya adalah seorang dokter anak. Kakek buyutnya, H. Bakri, adalah seorang pengusaha batik dan juga salah seorang tokoh Serikat Dagang Islam. Ia sudah mengenal batik sejak umur 15 tahun dari kakeknya, R. H. Wongsodinomo, yang merupakan pendiri Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Tak heran jika sejak kecil ia sudah terbiasa membuat desain batik, mengenal bermacam motif, menggunakan canting (alat untuk menggoreskan malam ke kain), pewarnaan dan nglorot (menghilangkan malam pada kain).
Ketika menjadi mahasiswa fakultas ekonomi UNPAD di Bandung, ia mulai berjualan batik yang ia bawa dari Solo. Ketika skripsi, bisnis batiknya mulai berkembang sehingga ia memilih berhenti kuliah. Setelah menikah, pada tahun 1967 ia mendirikan Danar Hadi di Solo. Danar Hadi adalah gabungan dari nama depan istrinya, Danar, dan nama keluarga besar istrinya, Hadi.
Dengan hadiah pernikahan dari kakek-neneknya berupa 29 pak kain mori dan 174 lembar kain batik beserta 20 orang karyawan, produksi pertama Danar Hadi adalah batik tulis Wonogiren yang merupakan adaptasi dari motif batik klasik keraton Solo. Dari hasil penjualan Batik Wonogiren, ia membuka perkampungan batik di kawasan Singosaren tahun 1968. Tahun 1970 ia mendirikan perkampungan serupa di Masaran, Sragen. Tahun 1975 (GOSIP lain bilang 1973) ia mendirikan sentra usaha batik di Pekalongan dan Cirebon.
Pada awal tahun 1980 batik Danar Hadi mulai diekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Italia dan Jepang. Tahun 1981 Santosa mendirikan perusahaan tenun dan finishing PT. Kusuma Hadi Santosa. Tahun 1990 ia mendirikan perusahaan pemintalan benang katun PT. Kusuma Putra Santosa. Tahun 1991 ia mendirikan usaha garmen PT. Kusuma Putri Santosa dan usaha furnitur Jawi Antik.
Meski pada tahun 1973 ia pernah gagal membeli Ndalem Wuryaningratan (bekas istana bangsawan di Jalan Slamet Riyadi, Solo), pada tahun 1997 ia berhasil membelinya seharga 27 milyar Rupiah. Setelah pemugaran selesai tahun 1999, istana seluas 1,5 hektar itu ia buka sebagai Museum Batik Danar Hadi. Setelah dilengkapi Soga Resto & Cafe, museum lalu dinamakan House of Danar Hadi dan menjadi salah satu tujuan wisata di Solo.
Museum ini menyimpan koleksi batik kuno yang memiliki nilai sejarah yang tinggi seperti Batik Keraton yang berusia di atas 200 tahun, Batik Belanda Batik Cina, Batik Hokokai, Batik Indonesia karya Go Tik Swan, dan Batik Saudagaran. Di museum ini juga terdapat seperangkat kain dodot yang dikenakan Raja Surakarta Paku Buwono X saat menikahi Kanjeng Ratu Emas pada tahun 1893. ada lebih dari 10.000 lembar kain batik kuno di museum ini.
Batik-batik kuno dikumpulkan sejak Santosa masih remaja. Ketika usaha batiknya mulai berkembang, hobi berburu kain batik langka semakin menjadi. Ia rela datang ke kolektor maupun pemilik pertama untuk mendapatkan batik yang diinginkan. Santosa bahkan harus terbang ke Belanda untuk bisa mengoleksi selembar kain batik buatan tahun 1830. Alhasil, seluruh kain batik koleksi museum ini tergolong langka, berkualitas, dan tidak diproduksi secara umum lagi.
Kini Danar Hadi memiliki lebih dari seribu karyawan di seluruh tanah air dan menjadi salah satu merek batik paling terkenal di Indonesia selain Batik Semar dan Batik Keris.
NINIEK ELIA KASIGIT (BATIK SEMAR)

Niniek Elia Kasigit
lahir 7 Desember 1930
suami: Somadi Kasigit (1922-1983)
anak: Nanik Puspa Dewi Kasigit
Handoyo Kasigit
Meliani Kasigit (almarhum)
Kimilia Kasigit
CABANG TOKO (53)
-Solo: Jl. Laksda Adisucipto 101 telp 0271-722937
-Solo: Pasar Klewer Los Baru 4-5 Jl. Dr Rajiman telp 0271-634488
-Solo: Bale Sattwika Jl. RM Said 148 telp 0271-711722
-Solo: Discount Outlet, Pusat Grosir Solo Lt. Dasar B2 no. 1-3, 9 Jl. Mayor Sunaryo telp 0271-7992887
-Balikpapan: Griya Batik, Pertokoan Cemara Rindang Blok. IV no. 41 Jl. Jend. Sudirman telp 0542-731650
-Banjarmasin: Griya Batik, Duta Mall Lt. II Blok C 01-02 JL. Jend A. Yani telp 0511-4365082
-Banjarmasin: UD Kencana Jl. Hasanuddin HM 90 telp 0511-4368738
-Bandung: King's Shopping Centre Lt. II-B Jl. Kepatihan 11-17 telp 022-4232755
-Bandung: Istana Plaza Lt. II SF-B3 Jl. HOS Tjokroaminoto 121-123 telp 022-6046793
-Bandung: Jl. Sukajadi 215 telp 022-2038708 / 2040582
-Batam: Golden Truly Dept. Store Lt. II Batam City Square Mall telp 0778-7273888
-Batu: Plaza Batu Jl. Gajahmada 1 telp 0341-593028, 591901
-Bogor: Jl. Kapten Muslihat 7 telp 0251-8327185
-Bogor: Ekalokasari Plaza Lt. II no. 29-30 Jl. Pajajaran G-H 79 telp 0251-8363140
-Cirebon: Jl. P. Syarif Abdul Rahman 158 telp 0231-205122
-Denpasar: PT Dewata Agung Wibawa Jl. Bypass Nusa Dua 10X telp 0361-753301
-Jakarta: Jl. Tomang Raya 54 telp 021-5673514, 5667568, 56962316
-Jakarta: Bandara Soekarno-Hatta Terminal D Dept Public Area telp 021-5506588
-Jakarta: Sarinah Dept Store Lt. IV Jl. MH. Thamrin telp 021-2306039
-Jakarta: Pasa Raya Grande Lt. III Jl. Iskandarsyah Blok. M Kebayoran Baru telp 021-7246710
-Jakarta: Pasa Raya Sultan Agung Lt. III Jl. Sultan Agung Manggarai telp 021-8303770
-Jakarta: Golden Truly Lt. III Jl. Gunung Sahari 59
-Jakarta: Gedung SCBD Lot 8 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
-Jambi: Tk. Wisma Batik Jl. MH Thamrin 46A telp 0741-25142
-Jombang: Griya Batik Jl. Prof Buya Hamka 65A telp 0321-861851
-Kendari: Griya Batik, Jl. MT. Haryono 3 telp 0401-33831, 395300
-Klaten: Matahari Dept. Store Jl. Pemuda Tangah 75 telp 0272-320727
-Kudus: Ada Swalayan Jl. Raya Kudus Jepara KM 1 depan Pasar Jember telp 0291-430707
-Madiun: Presiden Plaza Jl. Jend. Sudirman 260-262 telp 0351-492024, 452613
Makassar: International Batik Jl. Sungai Saddang 55B telp 0411-331523
-Malang: Megaria Batik Jl. Jend. Basuki Rachmad 69 telp 0341-366381
-Malang: Sarinah Dept. Store Jl. Jend. Basuki Rachmad 2A telp 0341-326969
-Manado : House of Batik, Megamall SG 03 Kawasan Mega Mas Boulevard Jl. Pierre Tendean telp 0431-879548
-Mataram: Tk. Sekawan Jl. Pejanggik Cakranegara telp 0370-634905
-Medan: Jl. HZ. Arifin 163-165 telp 061-4517190
-Medan: Thamrin Plaza Lt. III no. 38-40 Jl. MH. Thamrin 75R telp 061-7363222
-Medan: Medan Mall Lt. III no. 7-9 Jl. MT Haryono telp 061-4157660
-Medan: Plaza Medan Fair Lt. III no. 99 JL. Gatot Subroto 30 telp 061-4140227
-Padang: Central Batik Jl. Karya 16 telp 0751-811288
-Palembang: PTC Mall Lt. II no. 37-38 Jl. R. Sukamto 8A telp 0711-7084319
-Palu: Tk. Wisma Indah Jl. Danau Lindu 6 telp 0451- 424403
-Pasuruan: Megaria Batik Jl. PB Sudirman 36 telp 0343-424889
-Pekanbaru: Tk. Batik Collection JL. Moh. Yamin 19A telp 0761-32669
-Pontianak: Griya Batik, Ayani Megamall Lt. IA-32 Jl. Jend. A. Yani telp 0561-764195-
-Semarang: Ada Swalayan II Jl. Setiabudi 221-225 telp 024-7463641
-Semarang: Carrefour Jl. Pemuda 150 telp 024-86577979
-Semarang: Mirota Craft Center Jl. Sulawesi 24 telp 031-5018110, 5018587
-Surabaya: Griya Batik, Jl. Taman Bintoro 3-5 telp 031-5677809
-Surabaya: Jembatan Merah Plaza THP II Lt. I B 71-72 telp 031-3556424
-Tasikmalaya: Asia Plaza Jl. HZ Mustofa 326 telp 0265-2352241
-Ternate: Griya Batik, Ternate Mall Lt. III Jl. Raya Merdeka 19 telp 0921-328923
-Yogyakarta: Gardena Dept. Store Jl. Urip Sumoharjo telp 0274-514161 / 62
-Yogyakarta: Mirota Kampus Jl. C. Simajuntak 66 telp 0274-561254
Niniek Elia Kasigit mengenal bisnis batik sejak kanak-kanak. Ibu dan neneknya menggeluti usaha batik di Solo, Jawa Tengah yang GOSIPNYA berlangsung sejak abad ke 19. Pabrik batik keluarga Niniek ditutup ketika Jepang mulai menjajah Indonesia tahun 1942. Pada waktu itu ia berhenti sekolah karena Jepang menutup sekolah yang menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Meski begitu, Niniek melanjutkan belajar bahasa Belanda, Inggris, dan Mandarin secara informal, sekaligus menekuni keterampilan menjahit. Pada usia 18 tahun, Niniek menikah dengan Somadi Kasigit yang juga berasal dari keluarga pengusaha batik di Solo. Setahun sebelum menikahi Niniek, Somadi mendirikan perusahaan Batik Bodronoyo pada tahun 1947. Bodronoyo adalah nama lain Semar, tokoh panutan dalam pewayangan.
"Dulu, ibu saya membuat jarik (kain panjang) batik cap. Ketika mulai usaha sendiri, cap-cap dari perusahaan orangtua saya simpan, kami buat batik tulis," ujar Niniek. Cap pada pembatikan dibuat dari kawat tembaga yang membentuk satu blok motif sebagai pengganti canting, alat lukis batik. Batik cap diproduksi lebih banyak dibanding batik tulis agar lebih ekonomis. Mahalnya harga kain pasca penjajahan Jepang menjadi tantangan berat bagi produsen batik. Pasangan Niniek-Kasigit memilih memproduksi batik tulis dengan sejumlah pembatik di bengkel yang juga menjadi rumah tinggal mereka di masa itu.
Ketika perusahaan mulai berjalan, agresi militer Belanda tahun 1949 memaksa keluarga Kasigit mengungsi ke Surabaya. Di pengungsian, pasangan ini menggandeng beberapa pembatik dari Sidoarjo, memperkenalkan corak solo dan menjual produksi mereka di sekitar Surabaya. usaha di Surabaya tak berkembang karena mereka kesulitan mencari pembatik dan juga karena tempat usahanya di pengungsian.
Mereka lalu kembali ke Solo pada awal tahun 1950 dan memulai lagi produksi batik dengan lima karyawan. Kombinasi produksi batik tulis dengan cap baru dilakukan tahun 1952 (GOSIP lain bilang 1953) setelah modal bertambah karena mendapat jatah pembelian kain mori dari Gabungan Koperasi Batik Indonesia. Tahun 1954 mereka menyewa lahan seluas hampir 5.000 meter persegi di kawasan Punggawan, Solo yang di kemudian hari mereka beli seiring berkembangnya usaha.
Menjelang tahun 1960 Niniek merasa bosan dengan kreasi batik ketika itu sehingga ia beri macam-macam warna. Perubahan warna juga mendorong adopsi beragam corak batik dari daerah lain seperti Yogya, Pekalongan, Cirebon, dan Laseman. Pasar menyambut baik kreasi baru ini. Dari 5 karyawan ketika berdiri, Batik Bodronoyo berkembang menjadi sekitar 200 karyawan pada 1960-an. Tahun 1966 nama Batik Bodronoyo diganti menjadi Batik Semar karena nama Semar lebih akrab di masyarakat.
Bagi perusahaan sendiri nama Semar dapat diartikan sebagai:
-S = Sarwi / bersama-sama
-E = Ening / suci bersih
-M = Marsudi / berusaha tanpa putus asa
-A = Ajuning / perkembangan
-R = Rasa / seni
Arti secara umum adalah dengan niat yang tulus, secara berkesinambungan berusaha terus untuk mengembangkan produk batik.
Ketika itu di Indonesia sedang terjadi krisis ekonomi sehingga pasar menuntut produk batik yang lebih murah. Secara kebetulan teknik printing yang diimpor dari Eropa untuk membuat kain bermotif batik mulai berkembang di Indonesia, karena itu pada tahun 1972 Batik Semar memproduksi kain cetakan bermotif batik. Produksi printing itu khusus untuk bahan kemeja, sedangkan batik tulis dan cap tetap dikembangkan. "Setelah punya unit printing, kami baru buka toko dan memproduksi garmen, bukan hanya batik," ujar Niniek.
Tahun 1983 Somadi meninggal dunia. Pada tahun 1989 Batik Semar mulai mengekspor garmen dan kerajinan tangan berbahan batik ke Jepang, Korea Selatan, Italia, Belanda, UEA, dan Amerika Serikat. Ketika bisnis Batik Semar membesar, ruang pamer utama, bengkel produksi batik tulis, dan rumah tinggal Niniek dalam satu kompleks di Punggawan terbakar habis pada tahun 2002. Kebakaran ini menghanguskan pula koleksi batik kuno yang diproduksi orangtuanya. Batik Semar tutup tiga bulan dan membuka toko lagi di bekas pabrik tekstil milik mendiang Somadi di Jalan Adisucipto, Solo. Usahanya perlahan-lahan pulih. Tahun 2006 ruang pamer utama Batik Semar selesai dibangun dengan konsep dan tatanan baru.
Usia yang terus bertambah tak menyurutkan semangat belajar Niniek. Itu pun tak hanya dalam lingkup yang berkaitan dengan Batik Semar. Sebagai contoh, ketika keempat anaknya kuliah di Jerman, Niniek pun ikut belajar bahasa Jerman. Kini Batik Semar memiliki sekitar 700 pekerja yang dapat memproduksi batik hingga 30.000 buah per bulan.
Sekian dari ane..semoga dapat menghibur dan menambah wawasan para sesepuh kaskus.
cekidot
SANTOSA DOELLAH (HOUSE OF DANAR HADI)

H. Santosa Doellah
lahir 7 Desember 1941 di Solo
istri: Danarsih Hadipriyono
lahir 26 September 1946 di Solo
ayah: Dr. Doellah
ibu: Hj. Fatimah Wongsodinomo
anak: Diah Kusuma Sari Santosa (almarhum)
Diana Kusuma Dewati Hariyadi
Dewanto Kusuma Wibowo
Dian Kusuma Hadi
CABANG TOKO (16)
-Balikpapan: Atrium E-Walk Lt. GF 16-17 Jl. Jend. Sudirman Telp. (0542) 7586801
-Bandung: Jl. LLRE Martadinata 60 Telp. (022) 4261665
-Depok: Jl. Bandung 18 Cinere Telp. (021) 7543079
-Jakarta: Jl. Melawai Raya 69-70 Jakarta Selatan Telp. (021) 7237659
-Jakarta: Jl. Raden Saleh 1 A Jakarta Pusat Telp. (021) 31923663
-Jakarta: Jl. Prof. Dr. Soepomo 72 Tebet Jakarta Selatan Telp. (021) 8290115 / 7905
-Makassar: Trans Studio Mall 1st Floor 03 & 05 Jl. HM Daeng Patompo Telp. (0411) 8117084
-Medan: Jl. KH. Zainul Arifin 117-119 Telp. (061) 4574273
-Padang: Jl. Pemuda 39 Telp. (0751) 31676
-Semarang: Jl. Gajah Mada 186 Telp. (024) 8317445
-Solo: Jl. Dr. Rajiman 164 Telp. (0271) 644126
-Solo: Jl. Slamet Riyadi 261 Telp. (0271) 713140
-Solo: Jl. Gatot Soebroto 5 Telp. (0271) 635743
-Surabaya: Jl. Diponegoro 184 Telp. (031) 5681860
-Yogyakarta: Jl. Malioboro 25 Telp. (0274) 512589
-Yogyakarta: Jl. Laksda Adisucipto 3 Telp. (0274) 588083
PENGHARGAAN
2012: Empu batik dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
2010: UNS Award dari Universitas Sebelas Maret Solo
Santosa Doellah adalah anak ke 5 dari 10 bersaudara. Ayahnya adalah seorang dokter anak. Kakek buyutnya, H. Bakri, adalah seorang pengusaha batik dan juga salah seorang tokoh Serikat Dagang Islam. Ia sudah mengenal batik sejak umur 15 tahun dari kakeknya, R. H. Wongsodinomo, yang merupakan pendiri Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Tak heran jika sejak kecil ia sudah terbiasa membuat desain batik, mengenal bermacam motif, menggunakan canting (alat untuk menggoreskan malam ke kain), pewarnaan dan nglorot (menghilangkan malam pada kain).
Ketika menjadi mahasiswa fakultas ekonomi UNPAD di Bandung, ia mulai berjualan batik yang ia bawa dari Solo. Ketika skripsi, bisnis batiknya mulai berkembang sehingga ia memilih berhenti kuliah. Setelah menikah, pada tahun 1967 ia mendirikan Danar Hadi di Solo. Danar Hadi adalah gabungan dari nama depan istrinya, Danar, dan nama keluarga besar istrinya, Hadi.
Dengan hadiah pernikahan dari kakek-neneknya berupa 29 pak kain mori dan 174 lembar kain batik beserta 20 orang karyawan, produksi pertama Danar Hadi adalah batik tulis Wonogiren yang merupakan adaptasi dari motif batik klasik keraton Solo. Dari hasil penjualan Batik Wonogiren, ia membuka perkampungan batik di kawasan Singosaren tahun 1968. Tahun 1970 ia mendirikan perkampungan serupa di Masaran, Sragen. Tahun 1975 (GOSIP lain bilang 1973) ia mendirikan sentra usaha batik di Pekalongan dan Cirebon.
Pada awal tahun 1980 batik Danar Hadi mulai diekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Italia dan Jepang. Tahun 1981 Santosa mendirikan perusahaan tenun dan finishing PT. Kusuma Hadi Santosa. Tahun 1990 ia mendirikan perusahaan pemintalan benang katun PT. Kusuma Putra Santosa. Tahun 1991 ia mendirikan usaha garmen PT. Kusuma Putri Santosa dan usaha furnitur Jawi Antik.
Meski pada tahun 1973 ia pernah gagal membeli Ndalem Wuryaningratan (bekas istana bangsawan di Jalan Slamet Riyadi, Solo), pada tahun 1997 ia berhasil membelinya seharga 27 milyar Rupiah. Setelah pemugaran selesai tahun 1999, istana seluas 1,5 hektar itu ia buka sebagai Museum Batik Danar Hadi. Setelah dilengkapi Soga Resto & Cafe, museum lalu dinamakan House of Danar Hadi dan menjadi salah satu tujuan wisata di Solo.
Museum ini menyimpan koleksi batik kuno yang memiliki nilai sejarah yang tinggi seperti Batik Keraton yang berusia di atas 200 tahun, Batik Belanda Batik Cina, Batik Hokokai, Batik Indonesia karya Go Tik Swan, dan Batik Saudagaran. Di museum ini juga terdapat seperangkat kain dodot yang dikenakan Raja Surakarta Paku Buwono X saat menikahi Kanjeng Ratu Emas pada tahun 1893. ada lebih dari 10.000 lembar kain batik kuno di museum ini.
Batik-batik kuno dikumpulkan sejak Santosa masih remaja. Ketika usaha batiknya mulai berkembang, hobi berburu kain batik langka semakin menjadi. Ia rela datang ke kolektor maupun pemilik pertama untuk mendapatkan batik yang diinginkan. Santosa bahkan harus terbang ke Belanda untuk bisa mengoleksi selembar kain batik buatan tahun 1830. Alhasil, seluruh kain batik koleksi museum ini tergolong langka, berkualitas, dan tidak diproduksi secara umum lagi.
Kini Danar Hadi memiliki lebih dari seribu karyawan di seluruh tanah air dan menjadi salah satu merek batik paling terkenal di Indonesia selain Batik Semar dan Batik Keris.
NINIEK ELIA KASIGIT (BATIK SEMAR)

Niniek Elia Kasigit
lahir 7 Desember 1930
suami: Somadi Kasigit (1922-1983)
anak: Nanik Puspa Dewi Kasigit
Handoyo Kasigit
Meliani Kasigit (almarhum)
Kimilia Kasigit
CABANG TOKO (53)
-Solo: Jl. Laksda Adisucipto 101 telp 0271-722937
-Solo: Pasar Klewer Los Baru 4-5 Jl. Dr Rajiman telp 0271-634488
-Solo: Bale Sattwika Jl. RM Said 148 telp 0271-711722
-Solo: Discount Outlet, Pusat Grosir Solo Lt. Dasar B2 no. 1-3, 9 Jl. Mayor Sunaryo telp 0271-7992887
-Balikpapan: Griya Batik, Pertokoan Cemara Rindang Blok. IV no. 41 Jl. Jend. Sudirman telp 0542-731650
-Banjarmasin: Griya Batik, Duta Mall Lt. II Blok C 01-02 JL. Jend A. Yani telp 0511-4365082
-Banjarmasin: UD Kencana Jl. Hasanuddin HM 90 telp 0511-4368738
-Bandung: King's Shopping Centre Lt. II-B Jl. Kepatihan 11-17 telp 022-4232755
-Bandung: Istana Plaza Lt. II SF-B3 Jl. HOS Tjokroaminoto 121-123 telp 022-6046793
-Bandung: Jl. Sukajadi 215 telp 022-2038708 / 2040582
-Batam: Golden Truly Dept. Store Lt. II Batam City Square Mall telp 0778-7273888
-Batu: Plaza Batu Jl. Gajahmada 1 telp 0341-593028, 591901
-Bogor: Jl. Kapten Muslihat 7 telp 0251-8327185
-Bogor: Ekalokasari Plaza Lt. II no. 29-30 Jl. Pajajaran G-H 79 telp 0251-8363140
-Cirebon: Jl. P. Syarif Abdul Rahman 158 telp 0231-205122
-Denpasar: PT Dewata Agung Wibawa Jl. Bypass Nusa Dua 10X telp 0361-753301
-Jakarta: Jl. Tomang Raya 54 telp 021-5673514, 5667568, 56962316
-Jakarta: Bandara Soekarno-Hatta Terminal D Dept Public Area telp 021-5506588
-Jakarta: Sarinah Dept Store Lt. IV Jl. MH. Thamrin telp 021-2306039
-Jakarta: Pasa Raya Grande Lt. III Jl. Iskandarsyah Blok. M Kebayoran Baru telp 021-7246710
-Jakarta: Pasa Raya Sultan Agung Lt. III Jl. Sultan Agung Manggarai telp 021-8303770
-Jakarta: Golden Truly Lt. III Jl. Gunung Sahari 59
-Jakarta: Gedung SCBD Lot 8 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
-Jambi: Tk. Wisma Batik Jl. MH Thamrin 46A telp 0741-25142
-Jombang: Griya Batik Jl. Prof Buya Hamka 65A telp 0321-861851
-Kendari: Griya Batik, Jl. MT. Haryono 3 telp 0401-33831, 395300
-Klaten: Matahari Dept. Store Jl. Pemuda Tangah 75 telp 0272-320727
-Kudus: Ada Swalayan Jl. Raya Kudus Jepara KM 1 depan Pasar Jember telp 0291-430707
-Madiun: Presiden Plaza Jl. Jend. Sudirman 260-262 telp 0351-492024, 452613
Makassar: International Batik Jl. Sungai Saddang 55B telp 0411-331523
-Malang: Megaria Batik Jl. Jend. Basuki Rachmad 69 telp 0341-366381
-Malang: Sarinah Dept. Store Jl. Jend. Basuki Rachmad 2A telp 0341-326969
-Manado : House of Batik, Megamall SG 03 Kawasan Mega Mas Boulevard Jl. Pierre Tendean telp 0431-879548
-Mataram: Tk. Sekawan Jl. Pejanggik Cakranegara telp 0370-634905
-Medan: Jl. HZ. Arifin 163-165 telp 061-4517190
-Medan: Thamrin Plaza Lt. III no. 38-40 Jl. MH. Thamrin 75R telp 061-7363222
-Medan: Medan Mall Lt. III no. 7-9 Jl. MT Haryono telp 061-4157660
-Medan: Plaza Medan Fair Lt. III no. 99 JL. Gatot Subroto 30 telp 061-4140227
-Padang: Central Batik Jl. Karya 16 telp 0751-811288
-Palembang: PTC Mall Lt. II no. 37-38 Jl. R. Sukamto 8A telp 0711-7084319
-Palu: Tk. Wisma Indah Jl. Danau Lindu 6 telp 0451- 424403
-Pasuruan: Megaria Batik Jl. PB Sudirman 36 telp 0343-424889
-Pekanbaru: Tk. Batik Collection JL. Moh. Yamin 19A telp 0761-32669
-Pontianak: Griya Batik, Ayani Megamall Lt. IA-32 Jl. Jend. A. Yani telp 0561-764195-
-Semarang: Ada Swalayan II Jl. Setiabudi 221-225 telp 024-7463641
-Semarang: Carrefour Jl. Pemuda 150 telp 024-86577979
-Semarang: Mirota Craft Center Jl. Sulawesi 24 telp 031-5018110, 5018587
-Surabaya: Griya Batik, Jl. Taman Bintoro 3-5 telp 031-5677809
-Surabaya: Jembatan Merah Plaza THP II Lt. I B 71-72 telp 031-3556424
-Tasikmalaya: Asia Plaza Jl. HZ Mustofa 326 telp 0265-2352241
-Ternate: Griya Batik, Ternate Mall Lt. III Jl. Raya Merdeka 19 telp 0921-328923
-Yogyakarta: Gardena Dept. Store Jl. Urip Sumoharjo telp 0274-514161 / 62
-Yogyakarta: Mirota Kampus Jl. C. Simajuntak 66 telp 0274-561254
Niniek Elia Kasigit mengenal bisnis batik sejak kanak-kanak. Ibu dan neneknya menggeluti usaha batik di Solo, Jawa Tengah yang GOSIPNYA berlangsung sejak abad ke 19. Pabrik batik keluarga Niniek ditutup ketika Jepang mulai menjajah Indonesia tahun 1942. Pada waktu itu ia berhenti sekolah karena Jepang menutup sekolah yang menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Meski begitu, Niniek melanjutkan belajar bahasa Belanda, Inggris, dan Mandarin secara informal, sekaligus menekuni keterampilan menjahit. Pada usia 18 tahun, Niniek menikah dengan Somadi Kasigit yang juga berasal dari keluarga pengusaha batik di Solo. Setahun sebelum menikahi Niniek, Somadi mendirikan perusahaan Batik Bodronoyo pada tahun 1947. Bodronoyo adalah nama lain Semar, tokoh panutan dalam pewayangan.
"Dulu, ibu saya membuat jarik (kain panjang) batik cap. Ketika mulai usaha sendiri, cap-cap dari perusahaan orangtua saya simpan, kami buat batik tulis," ujar Niniek. Cap pada pembatikan dibuat dari kawat tembaga yang membentuk satu blok motif sebagai pengganti canting, alat lukis batik. Batik cap diproduksi lebih banyak dibanding batik tulis agar lebih ekonomis. Mahalnya harga kain pasca penjajahan Jepang menjadi tantangan berat bagi produsen batik. Pasangan Niniek-Kasigit memilih memproduksi batik tulis dengan sejumlah pembatik di bengkel yang juga menjadi rumah tinggal mereka di masa itu.
Ketika perusahaan mulai berjalan, agresi militer Belanda tahun 1949 memaksa keluarga Kasigit mengungsi ke Surabaya. Di pengungsian, pasangan ini menggandeng beberapa pembatik dari Sidoarjo, memperkenalkan corak solo dan menjual produksi mereka di sekitar Surabaya. usaha di Surabaya tak berkembang karena mereka kesulitan mencari pembatik dan juga karena tempat usahanya di pengungsian.
Mereka lalu kembali ke Solo pada awal tahun 1950 dan memulai lagi produksi batik dengan lima karyawan. Kombinasi produksi batik tulis dengan cap baru dilakukan tahun 1952 (GOSIP lain bilang 1953) setelah modal bertambah karena mendapat jatah pembelian kain mori dari Gabungan Koperasi Batik Indonesia. Tahun 1954 mereka menyewa lahan seluas hampir 5.000 meter persegi di kawasan Punggawan, Solo yang di kemudian hari mereka beli seiring berkembangnya usaha.
Menjelang tahun 1960 Niniek merasa bosan dengan kreasi batik ketika itu sehingga ia beri macam-macam warna. Perubahan warna juga mendorong adopsi beragam corak batik dari daerah lain seperti Yogya, Pekalongan, Cirebon, dan Laseman. Pasar menyambut baik kreasi baru ini. Dari 5 karyawan ketika berdiri, Batik Bodronoyo berkembang menjadi sekitar 200 karyawan pada 1960-an. Tahun 1966 nama Batik Bodronoyo diganti menjadi Batik Semar karena nama Semar lebih akrab di masyarakat.
Bagi perusahaan sendiri nama Semar dapat diartikan sebagai:
-S = Sarwi / bersama-sama
-E = Ening / suci bersih
-M = Marsudi / berusaha tanpa putus asa
-A = Ajuning / perkembangan
-R = Rasa / seni
Arti secara umum adalah dengan niat yang tulus, secara berkesinambungan berusaha terus untuk mengembangkan produk batik.
Ketika itu di Indonesia sedang terjadi krisis ekonomi sehingga pasar menuntut produk batik yang lebih murah. Secara kebetulan teknik printing yang diimpor dari Eropa untuk membuat kain bermotif batik mulai berkembang di Indonesia, karena itu pada tahun 1972 Batik Semar memproduksi kain cetakan bermotif batik. Produksi printing itu khusus untuk bahan kemeja, sedangkan batik tulis dan cap tetap dikembangkan. "Setelah punya unit printing, kami baru buka toko dan memproduksi garmen, bukan hanya batik," ujar Niniek.
Tahun 1983 Somadi meninggal dunia. Pada tahun 1989 Batik Semar mulai mengekspor garmen dan kerajinan tangan berbahan batik ke Jepang, Korea Selatan, Italia, Belanda, UEA, dan Amerika Serikat. Ketika bisnis Batik Semar membesar, ruang pamer utama, bengkel produksi batik tulis, dan rumah tinggal Niniek dalam satu kompleks di Punggawan terbakar habis pada tahun 2002. Kebakaran ini menghanguskan pula koleksi batik kuno yang diproduksi orangtuanya. Batik Semar tutup tiga bulan dan membuka toko lagi di bekas pabrik tekstil milik mendiang Somadi di Jalan Adisucipto, Solo. Usahanya perlahan-lahan pulih. Tahun 2006 ruang pamer utama Batik Semar selesai dibangun dengan konsep dan tatanan baru.
Usia yang terus bertambah tak menyurutkan semangat belajar Niniek. Itu pun tak hanya dalam lingkup yang berkaitan dengan Batik Semar. Sebagai contoh, ketika keempat anaknya kuliah di Jerman, Niniek pun ikut belajar bahasa Jerman. Kini Batik Semar memiliki sekitar 700 pekerja yang dapat memproduksi batik hingga 30.000 buah per bulan.
Sekian dari ane..semoga dapat menghibur dan menambah wawasan para sesepuh kaskus.
Polling
0 suara
which one you prefer
0
7.1K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan