Pop Culture Menyerang Blok M Square, Pribumi Terkapar
TS
aftertime
Pop Culture Menyerang Blok M Square, Pribumi Terkapar
Festival Ennichisai 2015 Digelar di sekitar Blok M Square
Quote:
Quote:
Kutipan Berita dari Warta Kota :
Festival Ennichisai 2015 Digelar di sekitar Blok M Square
WARTA KOTA, KEBAYORANBARU-Suasana di sekitaran pelataran parkir Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/5) mendadak berubah. Pemandangan seperti di suatu kota kecil Tokyo, Jepang sangat terlihat di kawasan itu.
Hal ini dikarenakan adanya festival Ennichisai 2015. Sebuah spanduk besar bertuliskan Always smile, Japanese tradisional festival in little Tokyo Blok M. Festival seni budaya dan kuliner Jepang itu dilaksanakan pada Sabtu (9/5) sampai Minggu (10/5). Warga masyarakat yang ingin hadir disana tidak dipungut biaya uang sepeserpun.
Yoshihiro Irie, salah seorang panitia mengatakan Festival Ennichisai 2015 setiap tahun dilakukan oleh komunitas dan masyarakat Jepang yang ada di Indonesia. Kegiatan ini merupakan tahun ke-enam dilaksanakan di sekitaran Blok M Square.
"Tujuannya sambil mengenalkan budaya Jepang dan Indonesia. Kami mencintai Indonesia dan menginginkan hubungan kedua negara ini tetap berjalan dengan baik," tuturnya.
Ratusan stand makanan dan minuman, aksesoris serta panggung hiburan siap menghibur masyarakat. Berbagai makanan Jepang seperti sushi, Tokayaki dan shabu-shabu dijual dengan harga yang relatif murah. Selain itu, alat musik tradisional dan penari-penari dari Jepang akan melakukan pertunjukan di panggung utama.
"Ada 175 stan berdiri yang terdiri dari makanan dan minuman. Banyak penari profesional dan artis musik tradisional Jepang seperti Shamisen dan Wadaiko," ucapnya.
Pop Culture Menyerang Blok M Square, Pribumi Terkapar, mungkin judul thead ini menjadi betapa mirisnya ane pas ga sengaja ada di tengah keramaian para remaja yang hadir di Blok M Square.
Sedikit informasi dari Jurnalis Jalanan :
Festival Ennichisai 2015 mencapai puncaknya pada hari minggu (10/05/2015), pagelaran tahunan yang berkonsep sama dengan tahun "Always Smile" ini diadakan di pelataran parkiran Blok M Square, Jakarta Selatan. Pengunjung yang datang ke acara ini rata - rata adalah remaja yang menyukai kebudayaan Jepang.
Ditemui salah satu pengunjung berparas pribumi mengatakan "Asik banget klo setiap minggu ada acara seperti ini, oke banget deh" sekilas ucapannya membuat pemikiran yang melayang, kenapa orang asli Indonesia ini sangat menyukai acara yang bukan asli Indonesia ini?
Inilah yang dinamakan Pop Culture atau juga disebut dengan budaya popular, pengertiannya adalah budaya yang berkembang mengikuti perubahan zaman yang perkembangannya lebih banyak ditentukan industri komunikasi seperti film, televisi, media berita dan industri iklan.
Kutipan dari Idi Subandy Ibrahim dalam “Lifestyle Ecstacy: Kebudayaan Pop dalam “Masyarakat Komoditas” [1996] pernah mempertanyakan di manakah moralitas dan etika saat ini?
Sedikit informasi mengenai Pop Culture : Disebut juga Pop culture, budaya popular adalah budaya yang berkembang mengikuti perubahan zaman yang perkembangannya lebih banyak ditentukan industri komunikasi seperti film, televisi, media berita dan industri iklan. Sedangkan Allan O’Connor, salah seorang pengkaji budaya, saat menyoroti topik “popular culture,” menjelaskan bahwa terma ini mengacu pada “proses budaya yang berlangsung di antara masyarakat umumnya (general public)”.
Konsumerisme dan budaya popular sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ideology kapitalisme yang banyak mempengaruhi kehidupan social masyarakat di Dunia. Budaya ini diciptakan sebagai bagian dari logika pasar dan komoditi. Hasrat masyarakat dijadikan komoditi pasar yang menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu. Tentu saja keberadaan Kedua ideology ini akan mengancam tatanan nilai dan identitas yang telah dianut oleh masyarakat selama ini, terutama budaya hidup sederhana dan bersahaja.
Apakah Generasi Penerus di Indonesia ini akan selalu menjadi Konsumerisme?
Quote:
Cosplayer di Festival Ennichisai 2015
Cosplayer yang mempunyai kepanjangan kata Costume Playing yang mempunyai pengertian hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun.
Dari yang saya perhatikan, mengapa cosplayer di Indonesia ini tidak ada yang menirukan produk dari Indonesia? Miris gan . .
Budaya “Ikut – Ikutan” menjalar didalam tubuh remaja yang datang di acara Festival Ennichisai, menyukai produk negara asik dan melupakan produk asli dinegaranya.
Foto - Foto di Festival Ennichisai 2015
Spoiler for Acara Negara Lain Ramai, Acara Negara Sendiri?:
Ramai yah, anak muda semua gan.. generasi penerus . . apa mereka mengenal budaya asli negaranya yaitu INDONESIA?
Spoiler for Mau tanda tangan? Bayar!:
Starmarie ? Entahlah, gw ga tau gan, tp kaget aja gw kira rame"ada apaan, eh ada boot pop culture.. mau dapat tanda tangan? bayar !!
Spoiler for Cosplayer:
Di acara Festival Ennichisai 2015 ini ane ga terlalu banyak dapat foto para cosplayer gan, ada beberapa doang yang menurut ane bagus dan mirip, yang lainnya banyakan yang maksa
Spoiler for Buat JONES (JOmblo ngeNES:
Pesan TS
TS tidak bermaksud untuk Offence acara Festival Ennichisai 2015, tapi yang TS kritisi adalah Remaja Indonesia yang ga punya Filter masuknya terlalu dalam kebudayaan luar yang mengakibatkan hilangnya kebudayaan asli yang ada di negara kita yaitu INDONESIA