Nama-nama seperti Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini diprediksi menjadi calon terkuat pesaing Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dalam pertarungan Pilgub DKI 2017 mendatang. Tak menganggap hasil survei sebagai pertarungan, Ahok justru senang.

"Enggak apa-apa. Saya kan selalu bilang kalau ada yang lebih baik dari saya, berarti bagus dong saya enggak usah jadi gubernur. Ngapain capek-capek sampai sore jam segini jam segitu. Kalau ada gubernur yang lebih baik dan lebih jujur dari saya ya jangan pilih saya," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/5/2015).

"Artinya, semakin banyak orang bagus ikut mau jadi gubernur di DKI berarti orang Jakarta pilihannya tambah banyak. Yang untung siapa, orang Jakarta," imbuh dia.

Ahok memandang hal itu dengan positif sebab di masa kampanye Pilgub 2012 lalu, dirinya bersama Jokowi sempat dipandang sebelah mata. Namun saat keduanya berhasil keluar sebagai pemenang, mereka bertekad ingin menginspirasi kepala daerah lainnya untuk mengikuti jejak Jokowi-Ahok.

"Justru Pak Jokowi dan saya targetnya berhasil. Itu yang selalu kita katakan berdua, kita ingin seluruh kepala daerah di daerah bisa maju ke Jakarta. Itu konsep kita dari awal. Jadi kita punya stigma bahwa orang kayak kita yang pas baru masuk dibilang 'Apa ini dari Solo mau jadi gubernur? Bupati Belitung Timur lagi mana bisa kerja di Jakarta?' kan digituin sama orang kan," urai Ahok.

"Kalau kamu punya rekam jejak yang baik, ada kemungkinan kamu bisa jadi gubernur DKI," tambah dia.

Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sangat tidak nyaman dan terganggu dengan beredarnya 'kampanye' Ridwan Kamil untuk DKI-1 di media sosial. Orang nomor satu di Bandung tersebut mengaku tidak mengetahui siapa penyebarnya.

"Saya tidak nyaman. Saya enggak tahu siapa yang bikin itu. Zaman sekarang mah internet bisa dibikin apa saja," ujarnya di Rumah Dinasnya, Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (11/5/2015).

Pria yang akrab disapa Emil tersebut merasa sangat terganggu. Karena dengan beredarnya "kampanye" tersebut muncul reaksi negatif dari banyak pihak.

"Dengan begitu orang-orang yang tadinya enggak kenapa-kenapa jadi banyak yang berpikir negatif. Jadi menjelek-jelekkan," ungkapnya.

Omongan miring yang menuding Emil ambisius, dan tidak amanah memimpin Bandung pun kini banyak terlontar di sosial media kepada Mantan Dosen Arsitek ITB tersebut.

"Sekarang banyak yang menganggap saya berambisi, tidak amanah. Jadi kalau bisa polemiknya disudadi. Cocokan juga Bu Risma, beliau sudah hampir selesai masa jabatannya," ucap Emil.

Namun demikian pihaknya enggan menguras banyak energi untuk memikirkan hal tersebut. Emil mengaku ingin fokus mengurus Bandung.

"Kalau mendalami soal ini, energi saya nanti habis. Tolong jangan diganggu oleh spekulasi seperti itu. Saya lagi konsentrasi membereskan Bandung," tegasnya.

Selama ini hubungan Emil dan Gubernur DKI Basuki TP alias Ahok terbilang cukup baik. Keduanya sering bertemu di ibu Kota. Dengan adanya polemik ini Emil mengaku tetap berhubungan baik dengan orang nomor satu di DKI tersebut.

"Saya mengmati yang suka bikin rame itu pendukung-pendukungnya saja. Kita-kita yang seolah diadukannya mah biasa saja," tandasnya.

Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini‎ (Risma) masuk sebagai bakal calon potensial menduduki kursi gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 versi Cyrus Network. Ridwan mengaku tak berminat menjabat DKI-1. Lalu bagaimana kans Risma menurutnya?

"Bu Risma lebih pas!" ucap sosok yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan di rumah dinasnya atau Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat malam (8/5/2015).

Selama ini Emil dan Risma memang dikenal sebagai sahabat. Menurut Emil, peluang Risma berkiprah di Jakarta sangat memungkinkan.

"Karena Bu Risma tahun ini selesai (masa jabatan Wali Kota Surabaya). Kalau saya kan baru mulai, jadi tidak pas," ucapnya.

Menurut survei Cyrus, dua figur tersebut menjadi saingan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017. "Nggak akan banyak komentar apakah saya mau maju atau enggak," kata Emil.

"Belum saatnya juga (maju jadi Gubernur DKI). Saya fokus di Bandung saja," sambung Emil menambahkan.

Siapapun yang maju, tolong jangan pentingkan RAS untuk kehidupan orang banyak.

Mau dia RAS Cina, Mau dia Sunda , Mau dia Jawa

PRIA atau WANITA
MUSLIM atau non MUSLIM

Inpendent ataupun Partai

KATAKAN DKI JAKARTA HARUS BERSIH