Presiden Jokowi di Antara 'Trio Singa Istana' dan Politisi PDIP

Beranda
Komunitas
News
Berita dan Politik
Presiden Jokowi di Antara 'Trio Singa Istana' dan Politisi PDIP

coro.coco.dile

11-02-2015 15:13

Presiden Jokowi di Antara 'Trio Singa Istana' dan Politisi PDIP

Jakarta - Dua politisi PDI Perjuangan mengkritik Presiden Joko Widodo saat usia pemerintahannya belum genap 100 hari. Mereka adalah Ketua DPP PDI Perjuangan Effendi Simbolon dan anggota Fraksi PDIP DPR Masinton Pasaribu. Padahal Jokowi adalah kader yang diusung penuh oleh PDI Perjuangan untuk menjadi Presiden. Bahkan beberapa kali Effendi turut dalam kampanye bersama Jokowi. Apa yang sebenarnya terjadi antara Jokowi dengan PDI Perjuangan?

Seorang lingkaran dalam Jokowi mengatakan, PDI Perjuangan 'gerah' dengan sejumlah manuver istana. Sejumlah manuver yang bikin gerah tersebut adalah; pengangkatan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Prasetyo sebagai Jaksa Agung, Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, dan penundaan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Quote:

"Penunjukkan Tedjo Edhy, Prasetyo, dan Luhut itu bukan skenario Teuku Umar," kata sumber detikcom yang tak mau disebutkan namanya itu, Rabu (11/2/2015). Teuku Umar yang dimaksud sumber tersebut merujuk pada kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yakni di jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Soal skenario itu pernah disebut oleh mantan penasihat Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla, AM Hendropriyono. Menurut Hendro pemilihan Luhut Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, berlawanan dengan dengan parpol-parpol pendukung Jokowi.

Effendi Simbolon dan Masinton yang gerah dengan manuver Istana kemudian mengkritik pemerintahan Jokowi. Mereka meminta Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan dan Menteri BUMN Rini Soemarno yang disebutnya Trio Macan Istana -- Luhut kemudian merespons dengan menyebut Trio Singa -- direshuffle.

Serangan Effendi dan Masinton kian mempertajam perseteruan antara 'Trio Macan Istana' dengan PDI Perjuangan. Pasalnya pada saat yang sama PDI Perjuangan dengan Koalisi Indonesia Hebat tengah berusaha mengajukan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto pun pasang badan membela Jokowi. Andi bukan orang baru bagi Jokowi. Putra politisi senior PDI Perjuangan Theo Syafei itu sejak awal sudah terlibat menyiapkan Jokowi sebagai Presiden. Adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menugaskan langsung Andi untuk mendampingi Jokowi.

Seorang sahabat Andi Widjajanto yang ikut dalam Tim 11 Jokowi menceritakan bahwa pengangkatan Tedjo, Prasetyo dan Luhut itu bukan manuver untuk mengecewakan PDIP. Menurut dia, saat penyusunan kabinet ada seorang elite di Koalisi Indonesia Hebat yang mendesak Jokowi memasukkan nama Tedjo, Prasetyo dan Luhut di kabinet. "Ada upaya fait accompli pakai nama Ibu (Mega) dan KIH," kata sumber tersebut.

Pekan ini Presiden Jokowi harus mengambil keputusan terkait konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI. Sejumlah pembantu Presiden menyarankan agar Komjen Budi Gunawan tak dilantik. Sebaliknya Koalisi Indonesia Hebat tetap ingin Komjen Budi dilantik.

Sementara Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tak pernah 'gerah' dengan manuver Istana. "Kami tidak pernah gerah. Kami percaya sepenuhnya pada kebijakan Pak Jokowi," kata Hasto melalui pesan pendek kepada detikcom, Rabu (11/2/2015).

Sumber: http://news.detik.com/read/2015/02/1...dip?n991102605

"Itu bonekanya jangan dipake buat rebutan, yak! Bisa cepet rusak nanti! Kasihan.. kalo sudah rusak, paling-paling ditinggal sendiri!" emoticon-Ngakak (S)

Diubah oleh coro.coco.dile 11-02-2015 17:55

2.1K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan