- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Bagi Jabatan ala Pampasan Perang


TS
namida.
Jokowi Bagi Jabatan ala Pampasan Perang
INILAHCOM, Jakarta- Setengah tahun lebih memimpin Indonesia, Presiden Jokowi tak henti menerima kritik. Kali ini, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI Bambang Soesatyo, mengatakan manajemen pemerintahan Jokowi tak ubahnya mengelola pampasan perang.
Pernyataan tersebut dilontarkan Bamsoet, panggilan akrab vokalis Partai Golkar itu, saat meluncurkan bukunya yang kesembilan selama menjadi anggota DPR RI, Republik Komedi 1/2 Presiden, di Jakarta, Ahad (10/5/2015). Lontaran kritik itu didasarkan kegemaran Presiden Joko Widodo membagi-bagi posisi dan jabatan penting kepada para pendukungnya.
Apa yang dilakukan Jokowi tak ubahnya orang yang memenangkan peperangan, lalu membagi-bagikan harta rampasan perang itu kepada para pengikut atau pendukungnya. Bedanya, Presiden Jokowi membagi-bagikan posisi dan jabatan penting, kata Bambang.
Menurut dia, sukar untuk menafikan bahwa cara itu laiknya cara kuno yang lazim dilakukan pada masa-masa pramodern. Artinya, menurut Bambang, seiring waktu dan kian majunya peradaban, seharusnya Presiden meninggalkan cara-cara yang tergolong kuno tersebut.
Ini kok mengelola negeri seperti layaknya membagi-bagi rampasan perang. Jabatan dibagi seenaknya sendiri. Jika orangnya tepat sih tak masalah," kata Bambang. Persoalannya, ia menambahkan, banyak posisi penting yang kini diduduki para pendukung Jokowi itu tak sesuai rekam jejak mereka.
"Sepertinya, mau bagus dan enggak itu soal lain. Yang penting pendukungnya dapat jabatan," kata anggota Komisi III DPR tersebut.
Sementara itu, salah seorang panelis dalam diskusi buku tersebut, Prof Tjipta Lesmana, mengatakan wajar bila kinerja Presiden Joko Widodo dalam setengah tahun pertamanya ini sangat tidak memuaskan.
Beliau nyaris tak punya apa-apa. Tak punya pengalaman. Kalau soal mengelola Solo, itu tak sebanding dengan mengelola negeri ini, kata Tjipta. Menurut Tjipta, Solo itu bisa dibilang kampung. Sementara pengalaman mengelola Jakarta juga tidak tuntas. [ ]
http://m.inilah..com/read/detail/2203170/bambang-ini-kabinet-heboh-bukan-kabinet-kerja
Akurr
Pernyataan tersebut dilontarkan Bamsoet, panggilan akrab vokalis Partai Golkar itu, saat meluncurkan bukunya yang kesembilan selama menjadi anggota DPR RI, Republik Komedi 1/2 Presiden, di Jakarta, Ahad (10/5/2015). Lontaran kritik itu didasarkan kegemaran Presiden Joko Widodo membagi-bagi posisi dan jabatan penting kepada para pendukungnya.
Apa yang dilakukan Jokowi tak ubahnya orang yang memenangkan peperangan, lalu membagi-bagikan harta rampasan perang itu kepada para pengikut atau pendukungnya. Bedanya, Presiden Jokowi membagi-bagikan posisi dan jabatan penting, kata Bambang.
Menurut dia, sukar untuk menafikan bahwa cara itu laiknya cara kuno yang lazim dilakukan pada masa-masa pramodern. Artinya, menurut Bambang, seiring waktu dan kian majunya peradaban, seharusnya Presiden meninggalkan cara-cara yang tergolong kuno tersebut.
Ini kok mengelola negeri seperti layaknya membagi-bagi rampasan perang. Jabatan dibagi seenaknya sendiri. Jika orangnya tepat sih tak masalah," kata Bambang. Persoalannya, ia menambahkan, banyak posisi penting yang kini diduduki para pendukung Jokowi itu tak sesuai rekam jejak mereka.
"Sepertinya, mau bagus dan enggak itu soal lain. Yang penting pendukungnya dapat jabatan," kata anggota Komisi III DPR tersebut.
Sementara itu, salah seorang panelis dalam diskusi buku tersebut, Prof Tjipta Lesmana, mengatakan wajar bila kinerja Presiden Joko Widodo dalam setengah tahun pertamanya ini sangat tidak memuaskan.
Beliau nyaris tak punya apa-apa. Tak punya pengalaman. Kalau soal mengelola Solo, itu tak sebanding dengan mengelola negeri ini, kata Tjipta. Menurut Tjipta, Solo itu bisa dibilang kampung. Sementara pengalaman mengelola Jakarta juga tidak tuntas. [ ]
http://m.inilah..com/read/detail/2203170/bambang-ini-kabinet-heboh-bukan-kabinet-kerja
Akurr

0
3K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan