Kaskus

Entertainment

cocopopoAvatar border
TS
cocopopo
3 Serial Killer tersadis
3 Serial Killer tersadis

Okey agan-agan kali ini saya akan sharing tentang serial killer tersadis di dunia,ya tidak jauh dari post saya yang kemarin yang intinya menceritakan kekejian seorang psychopath, Orang yang sakit jiwanya.

Ya yang pertama tentu Theodore Robert Cowellsiapa yang tidak tau kekejian dia, manusia ber IQ tinggi,tampan.

3 Serial Killer tersadis

Ketampanan dan pesonanya membantu pembunuh berantai terkeji di Amerika ini, untuk selama bertahun-tahun melintasi Amerika Serikat dan membunuh puluhan perempuan muda.

Theodore Robert Cowell lahir di sebuah rumah di Vermont dari seorang Ibu yang tidak menikah pada tanggal 24 November 1946 bernama Louise Cowell. Lalu ia dibesarkan oleh kakak-neneknya. Teddy, begitu ia dipanggil, mempercayai bahwa kakek-neneknya adalah orang tuanya, dan ibunya adalah kakaknya, pada saat itu, keadaan serupa itu adalah wajar untuk seorang 'anak haram'. Ketika ibunya menikah dengan Johnnie Bundy pada tahun 1951, Teddy mengambil nama ayah tirinya hingga kemudian ia dikenal sebagai Ted Bundy.

Upaya ayah tirinya untuk menyatukan Bundy muda dengan anggota keluarga yang lain ditolaknya mentah-mentah, dan ia menjadi semakin terisolasi dalam dunianya perenungannya dan terkucil dari keempat saudara-saudaranya yang lain serta lebih senang bermain sendiri. Meskipun sikapnya acuh tak acuh, ia cukup pintar di sekolah, dan ketampanannya yang alami membuatnya populer di sekolah hingga meningkatkan harga dirinya.

Pada tahun 1967, saat ia menjadi mahasiswa di Universitas Washington, ia bertemu dengan gadis yang sangat berpengaruh dalam hidupnya, Stephanie Brooks. Seorang wanita yang juga sesama mahasiswa yang berasal dari keluarga kaya dan kepadanyalah Bundy jatuh cinta yang teramat sangat. Akan tetapi si wanita itu tidak menunjukkan hal yang sama, ketika ia lulus pada tahun 1968, wanita itu mengakhiri hubungan mereka secara tiba-tiba.

Kehancuran itu memiliki dampak yang sangat besar bagi hidupnya, dan diyakini bahwa sebagian besar korban di masa depannya dipilih atas dasar kesamaan fisik dengan Brooks yang telah menjadi obsesinya seumur hidup. Ia keluar dari perguruan tinggi untuk sementara waktu dan kemudian mengetahui tentang asal usulnya yang sebenarnya. Hal itu berakibat pada pukulan yang signifikan pada kondisi psikologisnya. Namun, seolah-olah ingin membuktikan pada Brooks dan keluarganya bahwa mereka salah menilainya, ia malah melemparkan dirinya ke studinya dengan semangat baru. Dia kemudian menjadi mahasiswa kehormatan yang memilih jurusan psikologi. Ia juga menaruh minat pada dunia politik dan menjadi juru kampanye yang berkarismatik untuk Partai Republik.

Di sekitar waktu yang sama, ia menjalin hubungan baru yang berlangsung selama lima tahun dengan Meg Anders, seorang janda dengan satu putri. Tapi obsesinya dengan Brooks berlanjut. Ketika bertemu lagi dengan Brooks pada tahun 1973, Brooks kagum pada kekayaan yang dimiliki Bundy sekarang dan mereka menghidupkan kembali percintaan mereka, tanpa diketahui Anders.

Saat Brooks yakin bahwa ia akan menikah dengan Bundy, Bundy secara tiba-tiba hilang dan tidak bisa dihubungi seperti halnya yang pernah dilakukan Brooks pada Bundy enam tahun yang lalu. Balas dendam ini membuat Bundy sedikit nyaman akan tetapi kemarahannya kemudian dialihkan dalam serangkaian serangan brutal terhadap perempuan-perempuan yang semuanya memiliki karakteristik fisik yang sama dengan Brooks.

Kejahatan-kejahatan Bundy

Pada tanggal 4 Januari 1974, Joni Lenz adalah salah satu korban perempuan dari beberapa korban perempuan lain yang bertahan hidup dari serangan brutal Bundy. Tapi pemerkosaan ganas yang dilakukan Bundy menyebabkan kerusakan permanen yang serius baik secara fisik dan trauma psikologis pada Lenz.

Lynda Ann Healy, gadis ramping, cantik berusia 21 tahun yang seorang mahasiswi hukum berambut panjang itu tidak beruntung. Kepergiannya pada 31 Januari 1974 awalnya tidak dilaporkan ke kepolisian, tapi kekhawatiran orang tuanya atas hilangnya tujuh perempuan muda lainnya secara misterius yang semua ciri-ciri fisiknya sangat mirip satu dengan yang lain membuat mereka segera melaporkan ke polisi. Setelah melaporkan ini, beberapa hari kemudian ditemukan dua mayat wanita yang diidentifikasi sebagai Janice Ott dan Denise Naslund, yang keduanya menghilang pada tanggal 14 Juli. Saksi mata teringat pada seorang pria aneh bernama Ted dengan lengan digips dan mengendarai VW Beetle.

Bundy pindah ke Utah, membunuh empat korban lagi selama bulan Oktober dan November, salah satunya ternyata putri kepala polisi setempat, dan tidak ada upaya khusus untuk melacak si pembunuh. Polisi Utah menyadari bahwa tanda-tanda kebrutalan rudapaksaan, sodomi dan trauma benda tumpul yang terdapat pada korban mirip dengan kasus di Washington yang dilaporkan pada awal tahun. Mereka kemudian meminta bantuan pada rekan-rekan di Washington dan membuat sebuah kesimpuan kuat yang mengarah pada Ted Bundy.

Selama waktu penyidikan, Med Anders yang sudah mengenal Bundy selama lima tahun mengakui bahwa deskripsi yang diberikan cocok dengan Bundy. Tapi ketika mereka menghubungi dan melihat pesona ramah dan ketampanan Bundy, mereka terkecoh dan tidak menganggap ia sebagai tersangka potensial.

Kegagalan Bundy dalam upaya penculikan Carol DaRonch di pusat perbelanjaan Utah pada 8 November 1974 mengusik istirahat panjang polisi atas kasus ini dan memberikan bukti tambahan yang mengarah pada identitas Bundy, ditambah sampel darah Bundy yang dihasilkan DaRonch atas perjuangannya menyelamatkan diri. Akan tetapi Debby Kent kurang beruntung, sebab pada hari yang sama atas keberhasilan DaRonch melarikan diri di percobaan pembunuhan dan pemerkosaan padanya, Kent terbunuh oleh Bundy.

Sampai dua bulan berikutnya sejak ada korban terakhir teridentifikasi, hingga Caryn Campbell dibunuh secara brutal di Colorado pada tanggal 12 Januari 1975, selalu menunjukkan tanda kebrutalan Bundy. Polisi menyadari bahwa pegunungan Taylor di Washington adalah tempat pembuangan mayat yang paling disukai Bundy, dan penelusuran lebih lanjut menemukan tiga lagi mayat wanita. Semua korban meninggal akibat trauma benda tumpul. Meskipun keberhasilan ini belum membuat Polisi di empat negara tidak segera menangkap Bundy.

Pada 16 Agustus 1975, Bundy ditangkap, setelah pengejaran singkat di daerah Salt Lake Country. Setelah seorang polisi setempat mengenali VW Beetle-nya. Di dalam kendaraan itu ditemukan borgol, topeng ski dan linggis. Polisi yakin benda-benda itu ada hubungannya dengan pembunuhan berantai yang dilakukannya. Kasus Carol DaRonch adalah yang melengkapi parade indentitas yang sama dan memperkuat bukti bahwa pembunuhnya adalah Bundy. Pada penyelidikan skala penuh masa lalu Bundy pun diungkap, Meg Anders memberikan bantuan pada polisi. Bundy terus mengatakan tidak bersalah namun, walaupun ada bukti kartu kredit yang mengaitkan keberadaan Bundy di daerah Pegunungan Taylor, Polisi belum bisa serta merta mengaitkannya dengan beberapa pembunuhan yang terjadi di sana.
Percobaan Pertama
Bundy diadili di Utah pada tanggal 23 Februari 1976 untuk upaya penculikan terhadap DaRonch meskipun tetap berperilaku santai dan percaya diri, dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 1-15 tahun hukuman penjara di Penjara Negara Utah pada tanggal 30 Juni1976

Menurut penyidik Colorado yang tidak puas dengan hasil ini, mereka telah memiliki bukti yang cukup atas percobaan pembunuhan Caryn Campbell dan mereka mengajukan tuduhan terhadap Bundy pada tanggal 22 Oktober 1976 dan menyebabkan dirinya diekstradisi ke Colorado pada bulan April 1977.

Sebelum memulai sidang selanjutnya, Bundy membuat rencana untuk melarikan diri. Dia memutuskan bahwa dia akan mewakili dirinya sendiri di pengadilan dan kemudian diberikan akses perpustakaan untuk penelitian kasusnya. Ia berhasil melompat keluar jendela pada sebuah kunjungannya ke perpustakaan di tanggal 7 Juni. Polisi mengepung seluruh daerah sekitarnya dan Bundy ditangkap delapan hari kemudian ketika ia mematahkan penutup untuk meninggalkan kota.

Meskipun keamanan telah ditingkatkan, ia berhasil melarikan diri lagi pada tanggal 30 Desember 1977 dengan memanjat panel langit-langit di Penjara Garfield Country, di mana dia ditahan saat penundaan sidang. Melarikan diri hingga hari berikutnya berhasil terbang ke Chicago dan kemudian melakukan perjalanan ke Tallahassee, Florida.

Dalam pelariannya Bundy kemudian menggunakan nama palsu, Chris Hagen. Ia sering melakukan pencurian kecil dan tampaknya masih terus belum dapat mengatasi keinginan untuk membunuh. Ia menyerang lagi mahasiswi-mahasiswi di asrama Universitas Negeri Florida pada tanggal 14 Januari 1978. Empat mahasiswi mengalami pelecehan seksual parah dan dua meninggal akibat serangan yang telah meningkat dari standar penyerangan Bundy sebelumnya: salah satu wanita diserang dengan tabung hairspray logam dan yang lain memiliki puting yang hampir putus. Dua korban lain cukup beruntung tidak sampai terbunuh. Tap ternyata penyidik lokal tak menyadari bahwa itu adalah Bundy dan dari bukti yang dikumpulkan tak meyakinkan.

Bundy menyerang lagi pada tanggal 9 Februari 1978, menculik anak berusia 12 tahun bernama Kimbery Leach dari sekolahnya, sebelum dibunuh ia melakukan penyerangan seksual dan kemudian mencekik gadis kecil itu.

Dia menghabisi korban terakhirnya pada 15 Februari dengan cara yang sangat mirip saat penangkapannya di tahun 1975. Bundy ditangkap setelah perkelahian yang sengit dengan polisi yang mengejar VW beetle yang dikendarinya dan dihentikan karena diduga memalsukan plat nomor.

Percobaan Kedua
Sidang kedua Bundy berlangsung pada tanggal 25 Juni 1979 di Miami, Florida dengan kasus serangan dan pembunuhan mahasiswi Universitas Florida. Kesaksian dari salah satu korban memberatkan Bundy yang tetap memilih membela diri sendiri. Salah satunya adalah bukti gigi yang meyakinkan dia adalah pelaku serangan tersebut.

Juri kembali memvonis bersalah pada tanggal 30 Juli 1979. Hakim menjatuhkan hukuman mati dua kali kepada Bundy yang berarti dihukum mati di kursi listrik. Akan tetapi Bundy terus mempertahankan dirinya tidak bersalah.

Percobaan Ketiga

Sidang ketiga terkait dengan pembunuhan Kimberly Leach dan dimulai pada tangga 7 Januari 1980. Bundy tidak lagi melakukan repersentadi diri sendiri lagi, ia menggunakan pengacara yang mengatakan ia tidak bersalah karena tidak waras. Bundy telah kehilangan seluruh jejak percaya dirinya pada tahap ini dan volume bukti forensik dan saksi mata yang mengaitkan dirinya dengan kejahatan ini dan meyakinkan juri untuk menjatuhkan vonis mati lagi pada tanggal 7 Februari 1980

Kisah Akhir

Bundy menolak untuk menerima vonisnya begitu saja, beberapa kali ia mengajukan banding selama dekade berikutnya dan membuatnya tertunda berada di kursi listrik. Dengan harapan bahwa kasus pembunuhannya di wilayah Washington akan membawa dirinya dieksekusi di Florida. Namun dia menyerah atas seorang penyidik dan mengakui bahwa ia telah banyak melakukan pemotongan daging korbannya dan mengidap penyakit Necrophilia. Dia mencoba menghitung korbannya yang perkirakan antara 26 sampai 40 orang gadis, beberapa penyidik percaya jumlah itu bisa jadi lebih banyak. Masih terus waspada dan menduga apakah fakta 'penyakit' yang diungkap Bundy itu hanya untuk mengelabui dan mencegah keniscayaan eksekusinya. Tentu saja, ada kasus Kathy Devine yang awalnya dikaitkan sebagai korban Bundy, ditemukan bukti DNA yang kemudian merujuk pada pria lain bernama Wiliam Cosgrove bersalah atas pembunuhan itu dan tidak ada hubungannya dengan Bundy.

Taktik menunda Bundy akhirnya berakhir pada tanggal 24 Januari 1989 dan dia dieksekusi pada pukul tujuh pagi, ia mati bersama rahasia jumlah korban secara pasti yang hanya ia ketahui sendiri ke alam baka.Tubuhnya dikremasi dan abunya tersebar di daerah pegunungan di Washington, tempat favoritnya untuk membuang tubuh korban-korbannya.

Richard "The IceMan" Kuklinski

3 Serial Killer tersadis

Ariel Vromen memfilmkan salah satu manusia paling terkenal pada periode 1965-2006, Richard Kuklinski sang pembunuh bayaran.

Dalam sebuah wawancara Richie, begitu panggilan akrabnya, dirinya mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang.

Ia memakai beragam metode seperti senjata api, pisau, kabel, dan tangan kosong yang ia sebut, "Untuk sesekali berolahraga."

Untuk menyembunyikan waktu kematian, Richie membekukan korbannya dalam ruangan es. Berkat itulah ia mendapat julukan "The Iceman" alias Manusia Es.

Mengambil setting tahun 1965, Richie Kuklinski (diperankan Michael Shannon) adalah seorang pria besar (196 cm) biasa yang pendiam. Untuk menghidupi dirinya, Richie bekerja sebagai teknisi di studio film porno, yang kepada Debora Pellicotti (Winona Ryder) calon istrinya nanti, ia mengaku bekerja sebagai pengisi suara film kartun.

Kehidupan Richie, Debora, dan Anabel sang bayi berlangsung biasa saja sebelum kedatangan Roy Demeo (Ray Liotta). Nama terakhir adalah pemilik studio film porno tempat Richie bekerja.

Selang beberapa waktu sejak mendatangi studio untuk mengecek pekerjaan Richie, sang bos kemudian menutup bisnis film pornonya.

Roy tak membiarkan Richie menganggur. Ia memberi pria Polandia tawaran untuk masuk ke dunia hitam, menjadi pembunuh bayaran. Roy punya alasan saat memilih Richie, sikap sedingin es sekalipun saat nyawanya sedang terancam.

Dari seorang 'pengisi suara film kartun', Richie Kuklinski berubah menjadi 'pebisnis sukses'. Itulah yang dipercayai Debora sang istri.

Tak seorangpun, kecuali lingkaran dalam Roy Demeo, yang tahu pekerjaan Richie sesungguhnya. Bahkan dua sahabat baiknya, Terry Franzo dan Dino Lapron, tak sekalipun tahu soal itu.

Di balik profesi sebagai seorang pembunuh bayaran, Richie adalah seorang penyayang keluarga. Siapapun bisa menghina dirinya dan ia akan diam saja.

Namun jika keluarganya yang dihina atau disakiti, entah Debora, Anabel, atau Betsy anak keduanya, seketika ia kehilangan sikap dinginnya.

Selama belasan tahun sejak mendapat pekerjaan pertama dari Roy, tak satupun aksi pembunuhan oleh Richie yang terbongkar. Roy dan Richie sama-sama bersih. Hingga pada satu momen, Josh Rosenthal, sang tangan kanan Roy, mengacaukan semuanya.

Pekerjaan kotor Roy terbongkar dan Richie pun mulai terseret. Tak ingin semua tambah kacau, Roy menghentikan aktivitasnya dan membebastugaskan Richie. Pada masa vakum itulah Richie bertemu Robert 'Mr. Freezy' Pronge.

Bersama rekan barunya, Richie kembali ke pekerjaan lamanya sebagai pembunuh bayaran. Kehidupan keluarganya yang sempat tenang kembali tercemar. Keselamatan keluarga istri dan dua anak Richie terancam. Sebagai kepala keluarga, tugas Richie lah membereskan semuanya. Mampukah dia?

Penuh adegan kekerasan, bagian tubuh yang dipotong-potong, beragam metode pembunuhan, bahasa kasar, dan beberapa selipan adegan seks membuat "The Iceman" sama sekali tak pantas ditonton anak di bawah umur.

Sebelum diangkat ke layar besar, cerita pekerjaan gelap Richard Kuklinski sudah pernah diangkat dalam sebuah buku karya Anthony Bruno berjudul "The Iceman: The True Story of a Cold-Blooded Killer" (1993) dan "The Iceman: Confessions of a Mafia Contract Killer" (2006) karya Philip Carlo.

Harold Shipman

3 Serial Killer tersadis

Kisah tentang pembunuhan berantai kurang pas jika tidak menyinggung sepak terjang seorang dokter dari Inggris, Dr Harold Frederick Shipman. Sebagai seorang dokter, seharusnya sudah menjadi kewajiban dia untuk menyembuhkan pasiennya.

Tapi dr Fred, panggilan akrab dr Harold sejak kecil, malah memberikan dosis mematikan diamorphin kepada banyak pasiennya yang kebanyakan orang tua. Dari hasil penyelidikan polisi Inggris, Fred setidaknya telah membunuh 215 orang yang selama ini menjadi pasiennya. Tapi, meski dihukum seumur hidup plus tidak boleh dibebaskan dari penjara, Fred menyangkal semua tuduhan itu.

Fred bekerja di sejumlah rumah sakit seperti di Todmorden, West Riding, Yorkshire dan Hyde, Chesire. Ia melakukan aksi pembunuhan terhadap pasien-pasiennya dimulai pada 1975 dan berakhir pada 1998, ketika polisi melakukan investigasi.

Di awal ‘kariernya’ sebagai pembunuh, Fred memberikan dosis berlebihan yang mematikan kepada 15 pasiennya. Aksi dokter yang sebetulnya berprestasi itu berlanjut terus, dan menurut perkiraan polisi Yorkshire, korban Fred lebih dari 250 orang.

Fred tidak hanya menghabisi nyawa pasiennya, tetapi juga membuat sertifikat kematian mereka dan menuliskan faktor tua sebagai penyebab kematian itu. Sampai akhirnya, seorang dokter di Brooke Surgery, Hyde, dr Linda Reynolds, merasa curiga atas tingginya angka kematian pasien dr Fred. Bersama dokter lainnya, mereka pun melaporkan keganjilan tersebut kepada polisi yang kemudian memulai investigasi atas kasus yang kemudian dikenal sebagai Shipman Case itu, dan penyelidikannya disebut Shipman Inquiry.

Dari proses pengadilan yang berjalan beberapa lama, Fred dinyatakan bersalah dan terbukti telah membunuh sedikitnya 215 orang yang kebanyakan adalah orang tua. Dengan dinginnya, Fred menolak semua tuduhan telah membunuh orang-orang itu. Ia selalu beralasan kondisi kesehatan para orang tua itu memang tidak bagus yang menyebabkan kematian mereka.

Dokter yang sejak kecil ini tergolong anak cerdas dan sangat dekat ibundanya, Vera, tidak mampu membuktikan kalau dirinya tidak bersalah. Ia pun harus mendekam di penjara dengan keamanan tingkat tinggi di Wakefield Prison, West Yorkshire.

Tertekan

Polisi pun hanya bisa meraba-raba tentang segala alasan di balik tindakan brutal terhadap ratusan pasien dr Fred. Menurut mereka, ada alasan menguatkan yang menyebabkan Fred tega menghabisi nyawa pasiennya.

Pertama, ia sangat menikmati jalannya proses kematian orang-orang yang bisa ia saksikan langsung. Ia juga sangat meresapi peran yang dimainkannya sebagai dokter yang mampu mengontrol hidup dan mati seseorang.

Yang jelas, kehidupan Fred berubah sejak ibunda tercintanya meninggal pada usia 42 tahun akibat kanker paru-paru. Fred yang merupakan anak kesayangan sang ibu dari tiga bersaudara merasa tertekan dan berubah menjadi anak yang suka mengisolasi diri di kamar.

Ia memang dikenal anak yang arogan sejak kecil. Kecerdasannya menjadi modal Fred kecil untuk menganggap remeh orang lain dan menaikkan derajat dirinya. Apalagi, sang ibu juga ikut mengatur hidup Fred, terutama bagaimana memilih seorang teman.

Ia pernah terjebak dalam ketergantungan obat-obatan. Pada saat sudah menjadi dokter pun, ia sempat bermasalah dengan narkotik dan lainnya sampai akhirnya harus direhabilitasi. Fred pun kemudian kembali praktek sebagai dokter.

Pada 13 Januari 2004, dr Fred ditemukan tewas gantung diri di kamar selnya. Kematian sang dokter pembunuh berantai itu sekaligus menutup misteri yang belum terungkap tentang motif di balik aksi mencabut nyawa para pasiennya itu.

Terimakasih sudah membaca aritkel saya.


Sumber
Quote:

Quote:

Quote:
0
5.7K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan