Merdeka.com - Pasar Johar Semarang, pasar terbesar di Kota Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 20.30 WIB tadi dilalap api. Dugaan sementara pasar yang berada tepat di depan Matahari Dept Store, di Jalan KH Agus Salim, Kota Semarang, itu terbakar akibat korsleting di salah satu kios sebelah timur pasar.

Menurut saksi mata kejadian, Boy yang juga salah satu pemilik kios di Pasar Johar, mengaku mengetahui kebakaran saat mengecek kiosnya. Sekitar pukul 20.30 WIB dirinya melihat ada kepulan asap di kios grosir 'Pada Suka' yang ada di sebelahnya itu.

"Saya lihat ada kepulan asap banyak. Setelah berupaya saya buka dan dobrak toko 'Pada Suka' ternyata ada api sudah membumbung tinggi. Padahal di situ ada segepok tumpukan pakaian segini (di atas kepala)," ungkap Boy (42) saat ditemui merdeka.com di lokasi kejadian, Sabtu (9/5).

Dirinya kemudian melaporkan kejadian kebakaran itu kepada petugas pasar dan diteruskan ke polisi dan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Pemkot Semarang. Sebanyak enam mobil PMK saat ini berupaya menjinakkan si jago merah yang mengamuk.

Selain itu, ratusan pedagang juga saling berhamburan berupaya untuk menyelamatkan barang dagangan mereka, terutama pedagang yang kiosnya masih belum terbakar.

Hingga pukul 22.40 WIB, kebakaran di pasar yang sudah berusia ratusan tahun dan pusat jual beli berbagai macam kebutuhan di Jawa Tengah itu masih terus berlangsung. Bahkan, puluhan petugas kepolisian ikut berjaga-jaga di sekitar pasar untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Belasan Mobil Pemadam Tak Kuasa Jinakkan Api Pasar Johar Semarang

Liputan6.com, Semarang - Belasan mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kota Semarang dikerahkan untuk mengendalikan api yang terus membakar Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah. Namun para petugas belum mampu mengendalikan apalagi memadamkan api.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Hendrar prihadi menuturkan, api diduga berasal dari kios di sisi timur pasar legendaris tersebut. Hal ini ditambahkan dengan kesaksian salah seorang warga, Teguh Tri Wahono.

Warga Kampung Cirebonan Kecil, Kelurahan Dadapsari, Semarang, menyatakan api diduga berasal dari salah satu kios yang berjualan pakaian anak-anak.

"Saat itu yang terlihat ada kepulan asap hitam yang pekat. Saya langsung berteriak dan mengajak warga sekitar untuk memadamkan api," kata Teguh kepada Liputan6.com di Semarang, Sabtu (9/5/2015) malam.

Sebagian warga langsung bertindak. Mereka menelepon polisi dan juga dinas pemadam kebakaran. Banyaknya warga yang hanya menonton, menyulitkan warga yang membantu pemadaman api.

"Ketika mobil pemadam dan polisi datang, api sudah terlihat menyala dan membesar. Sehingga sulit dikendalikan," ujar Teguh.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang menghadiri resepsi HUT ke-468 Kota Semarang langsung meninggalkan lokasi resepsi dan memimpin pemadaman. Lalu lintas di Jl KH Agus Salim itu ditutup.

"Untuk air insya Allah kami bisa mengambil dari sungai Berok. Mohon doanya saja agar api bisa segera diatasi," kata Hendrar kepada Liputan6.com.

Mengenai sebab kebakaran, dia mengaku belum dapat mengetahui secara pasti. Pihaknya meminta semua bersabar dan menyerahkan kejadian ini kepada aparat kepolisian untuk menyelidikinya.

"Saat ini mari fokus ke pemadaman dan penyelamatan aset pedagang," kata Hendrar.

TEMPO.CO, Semarang -Pasar Johar, pasar terbesar di Semarang, terbakar, Sabtu, 9 Mei 2015, malam. Belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.

Salah seorang pedagang Pasar Johar, Teguh (30 tahun), mengatakan dirinya tahu kebakaran dari temannya. "Saya ke lokasi, api sudah membesar," katanya. Berdasarkan informasi di lokasi, kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

Kebakaran diduga berawal dari salah satu kios pakaian. Belum diketahui penyebab awal kebakaran, namun dugaan awal peristiwa itu disebabkan hubungan pendek arus listrik.

Kumandang adzan dari Masjid Agung Semarang mengiringi proses pemadaman Pasar Johar Semarang, yang terbakar Sabtu malam.

Adzan mulai berkumandang sekitar pukul 23.00 WIB dari masjid yang tidak jauh dari pasar yang pernah dinobatkan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara ini.

Mobil pemadam kebakaran terus dikerahkan untuk memadamkan api yang belum terlihat mereda kobarannya. Para pedagang pasar berlantai dua tersebut masih tampak sibuk menyelamatkan barang dagangannya.

Warga masyarakat menyemut di sepanjang Jalan Agus Salim untuk menyaksikan peristiwa tersebut.Bangunan lantai satu pasar tersebut dihuni sebagian besar oleh pedagang pakaian, sementara lantai dua dihuni para pedagang buku.

Pasar yang dibangun tahun 1937 tersebut merupakan hasil rancangan arsitek asal Belanda Thomas Karsten.

Pasar Johar Terbakar, Wali Kota Semarang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Semarang - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terkait peristiwa kebakaran yang melahap Pasar Johar Semarang. Kebakaran tersebut sudah melahap ratusan hingga ribuan kios di pasar bersejarah itu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekda Kota Semarang, Adi Trihananto yang ikut memantau kebakaran bersama Wali Kota Semarang. Selama ditetapkannya status tanggap darurat, lanjut Adi, pihaknya akan mencarikan solusi dengan berkoordinasi bersama elemen terkait.

"Untuk relokasinya belum. Wali Kota akan menetapkan keadaan darurat dulu selama 14 hari. Kami juga akan menentukan langkah selanjutnya," kata Adi di kawasan Pasar Johar Semarang, Minggu (10/5/2015) dini hari.

Diketahui kebakaran terjadi sejak pukul 20.45 dan diduga berasal dari kios pakaian di lantai satu. Namun belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran karena hingga saat ini api belum bisa dipadamkan.

Meski pemadam kebakaran berusaha mematika api, ternyata hembusan angin dan bahan yang mudah terbakar membuat api menyebar termasuk ke pasar Yail Permai.

"Pokoknya semuanya (pemadam kebakaran) diminta mengerahkan tangki air. Kami tadi juga sudah mengupayakan meminta bantuan pihak swasta yang punya tangki," terang Adi.

Jujur aja ane kasihan banget sama pedagang yang lapaknya terbakar, perlu di ketahui Pasar Johar merupakan pasar terbesar di Kota Semarang, rata rata orang beli grosiran disana. Sebentar lagi udah mau puasa juga, biasa nya menjelang puasa & lebaran tuh pasar rame banget, tapi sayang mungkin tahun ini tinggal kenangan saja sambil menunggu relokasi untuk pedagang supaya bisa ngelapak lagi