.

Aksi Barracuda Team Polda Sulut menjadi buah bibir menyusul kegarangannya melawan kejahatan.

Di rumah-rumah kopi, tim anti-kriminalitas Polda Sulut ini menjadi bahan perbincangan. Mulai dari razia senjata tajam dan pesta minuman keras hingga pembongkaran jaringan prostitusi di Manado.

Papi Audy, pria 52 tahun yang diduga sebagai pemasok wanita kelas atas telah dibekuk. Dan Rabu kemarin, giliran MS, pria 31 tahun ditangkap karena diduga memperdagangkan anak di bawah umur untuk tamu hotel tempat dia bekerja.

Di hotel melati yang berada di kawasan Paal Dua, Manado itu, menurut warga sekitar memang sering terlihat anak baru gede (ABG) keluar masuk hotel. Bahkan tak hanya ABG, wanita dewasa berpakaian seksi pun sering terlihat keluar masuk hotel itu.

Seperti diutarakan seorang lelaki yang mengaku bersama Frangky. Pria yang sering berada di kawasan hotel ini mengaku beberapa kali melihat wanita turun dari angkot, lalu menuju ke arah hotel.

Namun Frangky tak bisa memastikan wanita itu siapa dan apa pekerjannya.

"Beberapa kali saya lihat. Anak-anak ABG masuk ke situ. Tapi ada juga yang dewasa. Perawakan mereka ya termasuk cantiklah. Kadang berpakaian agak seksi, kadang biasa-biasa saja. Hanya pakai jeans," ujar Frangky, Kamis (7/5), saat ditemui sedang asyik duduk di atas motor yang terparkir di kawasan tak jauh dari hotel itu.

Pria yang mengaku tukang ojek ini berkata, jam-jam kedatangan wanita-wanita itu menurutnya tak tentu.

"Tak terlalu memerhatikan, lain kali hanya lewat di motor, kebetulan ketemu. Kadang siang, kadang sore, kadang malam," tuturnya.

Saat ditanya apakah ia mengetahui tentang penggerebekan polisi di hotel itu terkait praktik prostitusi, Frangky mengaku tak tahu. "Oh saya tak tahu. Saya juga baru tahu tadi pagi di koran," ucapnya dengan senyum simpul.

Penelusuran Tribun Manado, berpindah pada seorang pria yang menolak menyebutkan namanya. Ia juga berkata beberapa kali melihat ada wanita muda dan dewasa.

"Hanya lihat memasuki hotel. Tapi saya tak tahu siapa mereka dan berbuat apa di hotel itu," tuturnya.

Sementara itu, Komandan Tim Barracuda Polda Sulut, Kompol Arya Perdana mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus tersangka MS (31) utamanya terkait jaringan dan jumlah korban yang dijajakan MS.

"Kami masih mengembangkan kasus ini. Apakah ada jaringan lainnya, atau berapa korbannya. Dipastikan kasus ini akan kami tuntaskan," pungkasnya.

Handphone yang dijadikan barang bukti, kata dia, akan menjadi sumber dari pengembangan tersebut untuk menelusuri pihak-pihak terkait yang berada dalam kontrol MS.

"Handphone kita tahan untuk disidik lebih lanjut. Harapannya kasus ini dituntaskan hingga ke akar," pungkasnya.


SUMBER