- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mendes PDTT: Transmigrasi Kurangi Warga Miskin


TS
tanahkelahiran
Mendes PDTT: Transmigrasi Kurangi Warga Miskin

Jakarta, GATRAnews - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar menyatakan optimis program transmigrasi bisa mengurangi angka kemisinan di Indonesia. Transmigrasi, menurut Marwan, merupakan solusi konkrit dan bisa menjadi program andalan dalam mengatasi masalah kemiskinan.
"Saya optimistis transmigrasi bisa menjadi solusi konkrit, bahkan bisa jadi program andalan dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia," kata Marwan, di Jakarta, Sabtu (25/4), menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara penutupan Konferensi Asia Afrika (KAA), Jumat (24/4), di Bandung, Jawa Barat.
Dalam pidatonya kemarin, Presiden Jokowi mengakui, bahwa kemiskinan menjadi tantangan utama negara-negara Asia-Afrika, termasuk Indonesia yang belum bebas dari masalah kemiskinan dan masih tertinggal dari negara-negara maju.
Kemiskinan, menurut dia, merupakan masalah yang sifatnya laten dan tidak mudah mengatasinya. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan, namun penurunan jumlah penduduk miskin masih belum mencapai angka yang diharapkan.
Seperti Millennium Development Goals (MDGs) yang menetapkan target penurunan angka kemiskinan di Indonesia pada level 7,5% di tahun 2015. Target ini nampaknya hampir mustahil dicapai, karena sampai dengan akhir tahun 2014, angka kemiskinan masih berada pada level 10,96% dari total penduduk Indonesia atau sebesar 27,7 juta orang.
Sementara untuk tahun 2015, target penurunan angka kemiskinan yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK sebesar 0,6% menjadi 10,3%, atau sebesar 26 jutaan orang. Diperkirakan, baru akhir tahun 2017 target MDGs tersebut bisa tercapai, dengan syarat, penurunan kemiskinan selama 2 tahun ke depan secara konsisten berhasil mencapai angka 0,6% atau lebih.
"Saya yakin program transmigrasi bisa memberikan sumbangsih nyata dalam upaya menurunkan angka kemiskinan yang ditargetkan pemerintah, karena melalui program transmigrasi, bisa diputus sumber penyebab terjadinya kemiskinan yang membuat keluarga miskin sulit lepas dari jeratan kemiskinan," kata Marwan.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, secara sederhana, kemiskinan sebagai kondisi keluarga mempunyai penghasilan yang rendah dan tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya untuk berkembang menjadi lebih baik dan melepaskan diri dari kemiskinan.
Kondisi ini bersumber dari keberadaan mereka yang serba terbatas, sehingga tidak mampu meningkatkan status ekonominya. Mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji layak, karena faktor pendidikan atau keahlian yang rendah, juga tidak bisa mengembangkan usaha mandiri yang menguntungkan, karena tidak mempunyai modal awal atau aset sebagai agunan untuk meminjam modal dari perbankan.
Akibatnya, lanjut Marwan, mereka juga tidak bisa memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anaknya, sehingga mereka sangat rawan pula jatuh dalam jeratan kemiskinan berkepanjangan.
"Solusinya, adalah membuka selebar-lebarnya akses keluarga miskin terhadap pekerjaan atau usaha mandiri dengan penghasilan yang layak. Hal ini bisa terpenuhi melalui program transmigrasi," kata Marwan.
Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah berpandangan prorgam transmigrasi sebagai jalan keluar dari jerat kemiskinan, karena program ini menyediakan jatah lahan garapan, rumah tinggal sederhana, sarana dan peralatan secukupnya, penyuluhan, dan biaya hidup (jadup) untuk transmigran.
"Jadi, warga transmigran yang sebelumnya miskin, mempunyai sumber penghasilan yang layak dan kehidupan yang lebih bermartabat," katanya.
Pemerintah juga akan membangun infrastruktur di kawasan permukiman transmigrasi, antara lain tempat ibadah, sekolah, sarana medis, dan sarana prasarana pendukung lainnya. Dengan adanya berbagai fasilitas ini, warga transmigran dapat menggarap lahan secara tenang dan produktif, karena anak-anaknya bisa bersekolah secara baik, mendapat layanan kesehatan memadai, bisa melaksanakan kegiatan sosial, dan keagamaannya.
"Keluarga transmigran juga bisa menambah penghasilan dengan mengembangkan berbagai usaha kreatif, seperti industri kerajinan rumahan dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang ada, atau usaha lainnya seperti warung makan, warung kelontong dan usaha lainnya yang bisa meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Reporter: Iwan Sutiawan
Editor: Tian Arief
#Bhebe
#Sumber:' http://www.gatra.com/info-kementeria...ga-miskin.html'
0
1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan