Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyankrisnaAvatar border
TS
tyankrisna
MMM, Bisnis berbasis Tolong Menolong??
MMM, Bisnis berbasis Tolong Menolong??

Beberapa tahun belakangan ini, bisnis MLM sangat menjamur di Indonesia.. Beberapa orang, atau mungkin banyak orang, yang mengatakan kalau bisnis MLM ini sangat menjanjikan karena bisa menghasilkan penghasilan yang fantastis.. Mereka hanya perlu jadi member, dan mengajak beberapa orang untuk menjadi member baru dengan istilah downline dsb.. Bahkan di saat mereka memiliki banyak downline, mereka sudah tidak perlu bekerja lagi.. Duit akan terkumpul dan masuk ke rekening mereka dengan sendirinya karena downline yang bekerja untuk mereka..

Kali ini saya tidak akan membahas MLM terlalu mendalam.. Tulisan ini akan lebih memberikan sudut pandang saya dalam menilai saudara dekat / sahabat karib / soulmate dari MLM, yaitu MMM..

Apa sih MMM itu?? Menurut sumber dari wikipedia, MMM merupakan perusahaan Rusia yang didirikan oleh Sergei Mavrodi.. Untuk keterangan lebih lanjut sejarah MMM dan siapa Sergei Mavrodi silahkan baca sendiri di http://en.wikipedia.org/wiki/MMM_%28Ponzi_scheme_company%29 dan http://en.wikipedia.org/wiki/Sergei_Mavrodi (kalo ada info yang salah di link itu, silakan di edit sendiri.. toh wikipedia bebas diedit..)
Dari info yang saya dapat dari berbagai komentar dan tulisan orang, baik secara langsung maupun di sosial media, MMM tidak jauh beda dengan MLM karena sama-sama mendapatkan keuntungan dari orang lain yang ada di tingkan bawah (downline).. Bedanya, kalau downline MLM adalah orang yang kita ajak jadi member, sedangkan downline MMM adalah orang yang kita ajak jadi member DAN orang lain yang memberi bantuan..

1. Apakah Bisnis ini menguntungkan??

Pemahaman saya mengenai sistem MMM adalah bisnis berbasis tolong menolong, dimana unsur BISNIS nya lebih kental di awal sistem dibuka dan unsur TOLONG MENOLONG nya lebih kental di akhir sistem mau di tutup.. seorang member bakal untung kalo dia jadi member di awal sistem buka karena masih ada member baru yang akan minjemin duit (pokok+30%).. kalo tuh orang jadi member di akhir sistem mau tutup, ya berarti dia cuman nyumbang aja ke orang lain dan g dapet apa-apa.. selama masih ada member baru yang mau nyumbang atau member lama yang nyumbang lebih besar, ya masih untung..
Coba bayangin kalo membernya udah mentok misalkan 10.000orang dan g berkembang lagi.. masing2 orang MENOLONG sebesar 1jt dengan harapan bakal dapet 1,3jt.. Dana yang berputar kan cuman 1jt x 10.000org = 10M dan nggak berkembang.. Padahal yang diharapkan 1,3jt x 10.000org = 13M.. Dengan kata lain, yang mendapatkan pengembalian pinjaman (pokok+30%) cuman 7.692 orang (didapat dari 10M/1,3jt).. sisanya cuman nyumbang dan g dapet pengembalian.. Hal ini akan berulang sampai tinggal segelintir orang yang dapet pengembalian dan bisa jadi itu founder MMM nya sendiri di Rusia..
Jadi intinya, SIAPA DULUAN DIA UNTUNG BESAR, menguntungkan saat sistem baru mulai berjalan sampai member dengan tercapainya salah satu dari 3 hal, yaitu (1) jumlah maksimal member, (2) jumlah maksimal total dana yang dikeluarkan masing-masing member, dan (3) sistem ditutup pengelola.. Setelah itu, baru terlihat pihak yang merasa dirugikan..

2. Bank-Bank di Indonesia takut dengan MMM??

Ada yang mengatakan kalau bank-bank dalam negeri (terutama Indonesia) banyak yang takut kalau bisnis ini berkembang lebih jauh.. Alasannya adalah karena bisnis ini membuka kedok sistem perbankan yang mengambil keuntungan besar dan memberikan bunga kecil kepada nasabah..
Dari kacamata saya, perbankan takut pada perkembangan MMM bukan karena itu.. Perbankan takut karena ada potensi dana dalam negeri lari ke luar negeri dalam bentuk sumbangan dimana dana tersebut berasal dari nasabahnya.. Kalau dana tersebut cuman berputar di dalam negeri kan masih ada potensi untuk kembali ke bank dalam negeri.. Masalahnya adalah dana tersebut berputar di luar negeri dan mandeg di luar negeri.. Bisa-bisa jadi krisis lagi Indonesia, banyak bank-bank cabang Indonesia tutup..

3. MMM bukan riba' melainkan tolong menolong??

Ada juga yang mengatakan kalau MMM ini sesuai dengan ajaran agama terutama agama Islam karena MMM bukan riba' melainkan tolong menolong.. Eiitss.. Tunggu dulu..
Dari kacamata saya, sesuai atau tidaknya dengan ajaran agama Islam tergantung dari 2 hal.. Yang pertama adalah akad/niatnya.. Kalau dari awal niatnya adalah mencari keuntungan dari bantuan yang diberikan orang lain sebesar pokok+30% ya sama saja riba'.. Karena mengaharapkan pengembalian pokok ditambah keuntungan besar meskipun dari orang lain (bukan yang diberi bantuan).. Kalau dari awal niatnya menolong gimana?? Tunggu dulu.. Yang kedua adalah penerimaan pengembalian.. Kalau si pemberi bantuan tetap menerima pengembalian pokok+30% ya sama saja dengan yang niatnya bisnis.. Kalau memang niatnya menolong, mestinya nggak perlu dapat pengembalian dong.. Kalaupun di kasih ya ditolak dengan mengatakan "ada yang lebih membutuhkan dari saya, silakan berikan kepada anak yatim dsb"..
Disamping itu, bisnis ni dari awal sistemnya aja uda keliatan kalau ini nggak sesuai dengan ajaran agama.. kembali ke pokok bahasan pertama, bisnis ini pada akhirnya akan menyengsarakan member terakhir ketika sistem akan tutup.. karena mereka tidak akan menerima pengembalian dana yang diberikan.. Dari segi bisnis it's OK karena pasti ada yang untung dan ada yang rugi, namun dari segi agama tidak.. apakah membuat sengsara orang lain sesuai dengan ajaran agama apapun?? Bisnis yang baik harus fair.. Semua pihak harus diuntungkan.. Bisnis ini juga mengajarkan orang untuk malas-malasan.. Malas juga dilarang oleh agama.. Bahkan orang atheis pun pasti tidak setuju dengan budaya malas..

4. Apakah bisnis ini murni tolong menolong??

Dari pokok bahasan sebelumnya, didapat informasi bahwa member yang terakhir aktif di saat sistem akan tutup memiliki potensi besar untuk tidak mendapatkan pengembalian apapun.. Apakah ini yang disebut tolong-menolong?? Bagi member yang dirugikan tadi, sistem ini adalah sistem tolong-menolong karena memberikan sumbangan tanpa mendapat apapun.. Namun bagi member di atasnya dan member tingkat atas, sistem ini memeras member terbawah.. Maka sekali lagi, apakah ini yang disebut tolong-menolong??

Kesimpulan

Kesimpulannya, Bisnis MMM ini tidak jauh berbeda dengan Arisan.. Letak perbedaannya hanya ada di perolehan tambahan bantuan sebesar 30% yang juga membuat tidak masuk akal.. Arisan akan terus berjalan karena jumlah pengembalian tidak bertambah (sesuai dengan apa yang diberikan).. Namun bisnis ini tidak akan berjalan selamanya karena jumlah pengembalian terus bertambah..
Dari sudut pandang saya bisnis MMM ini tidak baik untuk dilakukan dari segi agama.. Dilain pihak, dari segi bisnis baik untuk dilakukan jika diterapkan di awal sistem buka.. Ketika kita masih aktif atau bahkan baru mulai di sistem ini ketika sistem mau tutup, bukan untung malah buntung yang didapat..
Tapi semua ini tergantung anda-anda sendiri yang menilai, apakah anda memakai kacamata yang sama dengan saya atau tidak.. Jika sama, jauhi sistem ini.. Jika tidak sama, silakan dicoba sampai berapa lama bisnis MMM anda berjalan..

SEKIAN emoticon-Blue Guy Peace
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 2 suara
Apakah anda setuju dengan kacamata saya??
Setuju
0%
Tidak setuju
100%
0
1.9K
4
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan